You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Abdul Qadir Al-Jailani adalah salah satu ulama terkemuka pada masanya, dan telah menulis beberapa kitab yang menjadi rujukan penting dalam agama Islam, seperti kitab “Ghunyat al-Talibin” yang merupakan sumber yang sangat terkenal tentang tasawuf atau sufisme. Sebagai seorang tokoh sufi kenamaan, pengaruhnya tidak hanya terbatas di kota tempatnya mengajar, yaitu Baghdad, tetapi juga di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Buku ini dirancang untuk dibuka dan dibaca oleh Anda yang hendak mendalami riwayat hidup Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dari lahir, menuntut ilmu, mengajarkan Ilmu, hingga wafatnya beliau. Selain itu, pembaca juga bisa meneladani nasihat beliau serta cerita-cerita fenomonal Abdul Qadir Al-Jailani beserta karamahnya yang luar biasa. Buku ini juga menyajikan zikir dan wirid yang selalu dilakukan oleh beliau setiap selesai shalat maupun di setiap hari yang berbeda. Selamat membaca.
Seorang Ṣulṭānul Auliyā yang sangat masyhur pada masanya, waliyullah dengan banyak kisah karamah, dan cucu dari Baginda Rasulullah saw., beliau adalah Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Pengalaman kerohanian dan sufistik yang teramat tinggi menyelimuti perjalanan beliau dalam menjalani kehidupan, tak terkecuali bertemu dengan kakeknya Rasulullah saw. dan menyaksikan Allah Azza wa Jalla. Buku ini menyajikan kisah lahirnya Syekh Abdul Qadir al-Jailani yang menjadi salah satu kekasih Allah, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Dilengkapi dengan kisah-kisah karamah yang menakjubkan, seperti takluknya raja jin, merebut roh dari Malaikat Maut, menampar setan, hingga menghidupkan kembali ayam yang sudah tersisa tulang belulang. Selain itu, ada pula nasihat-nasihat beliau yang tak lekang waktu dan patut diamalkan oleh seorang mukmin untuk meraih keberkahan dan cinta kasih Rabb Semesta Alam.
The power of three books in one compendium.This present work is a compilation of occult knowledge acquired from diverse sources of the Ilmu Al-Hikmah, or the Islamic occult tradition in Indonesia. The majority of these teachings represent the legacy left to us by the spiritual Islamic adepts of the Middle East. Elements of Indonesian Shamanism and Kejawen may also be found in the occult knowledge presented in this book and others of these series. The latter tradition is one of the other major occult streams to be found in the island of Java. Most of the occult teachings of the exercises, rituals, rites, spells, etc., to be found in these series of books have been gathered from the numerous metaphysical Islamic lodges in Indonesia. Not all of these are spiritually oriented, some are decidedly "black" in nature. We trust that the readers of these books are spiritually mature and will not use or apply these teachings for any negative purposes.
"This thesis is a study of traditional narratives which are recited and received both by villagers and pilgrims in regard to the local pilgrimage (ziarah) tradition in Pamijahan, particularly at Shaykh Abdul Muhyi's sacred site. The narratives will be examined as part of the popular beliefs of Priangan Timur or the eastern part of West Java. Locating them in the wider context of Sundanese oral and written traditions, my investigation will illuminate the nature and function of such traditions in the particular case of Pamijahan. The research will elucidate the role of the kuncen, the custodians of sacred sites, as guides and spiritual brokers who maintain the narratives. It will also be impor...
Sanctity is a concept recognized by Muslims throughout the Islamic world, and often motivates observances with highly localized characteristics. Julian Millie spent a year attending a supplication ritual in which Muslims of West Java directed their prayers to Allah through ‘Abd al-Qadir al-Jaelani (d. 1166). This man, whose tomb even today is a popular pilgrimage site in Baghdad, is widely considered the most powerful intercessor of all the saints of Islam. The supplication takes the form of reading or singing the narrative proofs of ‘Abd al-Qadir’s saintliness in a ritual context. The ritual has deep roots in the Sundanese culture of West Java. The book captures the variety of underst...
Zusammenfassung: This is an open access book. Research and teaching activities in the fields of language, literature and culture are still being carried out even during the Covid -19 era that hit the world. It is undeniable that the results of research and learning of language, literature and culture at this time were a bit hindered because most activities were carried out from home. During the Covid-19 period, which started in early 2020, practically more activities were done at home. Likewise, institutions during the Covid-19 era were carried out online. For example, the Language Agency continues to carry out activities, but it is carried out online, such as online webinars that contribute...
Syekh Abdul Qadir Jailani, ulama terkemuka yang dikenal sebagai Shultanul Auliya’ atau penghulu para wali. Beliau memiliki banyak keutamaan dan karomah sehingga banyak orang ingin berguru dan mendengarkan nasihat-nasihatnya. Beliau juga seorang yang teguh dalam berprinsip, pencari ilmu sejati dan penyuara kebenaran. Waktunya banyak dihabiskan untuk berdzikir dan bermunajat kepada Allah. Sehingga beliau memiliki hati yang suci, ilmu yang luas, dan akhlak yang mulia lagi tinggi. Buku ini memuat kisah-kisah tentang karamah beliau dan juga nasihat-nasihat yang dituangkan dalam karya-karya monumentalnya. Dengan karomah dan nasihat-nasihat tersebut diharapkan dapat menuntun dan menjadi pelajaran bagi kita untuk menjalani kehidupan ini. Judul : Karamah dan Nasihat Syekh Abdul Qadir Jaelani Ukuran buku: 14x20.5 cm Halaman : 268 ISBN : 978-623-7145-69-1
Syekh Abdul Qadir adalah salah satu tokoh yang sangat fenomenal dalam sejarah Islam. Ketokohannya diakui semua kalangan dari masa ke masa. Namun demikian, masih banyak yang salah faham dengan wali masyhur dari Baghdad ini. Banyak orang memandang Syekh Abdul Qadir dari sisi kewalian dan cerita kekeramatan-kekeramatan yang beliau punyai saja. Hanya sedikit orang yang mengenal beliau sebagai pribadi alim yang menguasai semua bidang ilmu pengetahuan. Ihwal inilah yang belakangan kerap memunculkan kesalahfahaman di tengah orang-orang yang mengidentikkan diri sebagai pengikut sang sufi agung. Seyogianya perlu diketahui bahwa Syekh Abdul Qadir adalah seorang ulama yang berpengetahuan luas. Sebelum ...
"Hai bodoh, buanglah buku itu dari tanganmu. Kemari dan duduklah di hadapanku. Ilmu itu didapat dari mulut orang berilmu, bukan dari buku. Ilmu didapat dari keadaan, bukan dari tulisan." Demikian pernyataan Syekh Abd al-Qadir al-Jaylani dalam sebuah nasihatnya. Ungkapan ini mungkin menjelaskan mengapa beliau hanya mewariskan segelintir buku. Waktu beliau lebih banyak tercurah untuk mengajar dan bertausiah. Konon, jamaah pendengar beliau mencapai tujuh puluh ribu orang. Kearifan beliau membuat lebih dari lima ribu Yahudi dan Kristiani memeluk Islam serta lebih dari seratus ribu penjahat bertobat. "Kendati yang sedang Anda baca ini pun sebuah buku, membacanya tak beda dengan menyimak tutur kearifan Syekh al-Jaylani. Buku ini menguntai petikan nasihat-nasihat beliau, yang terekam dalam karya beliau: al-Fath al-Rabbani dan Futuh al-Ghayb. Isinya menyapa langsung sanubari kita. Laksana taman hikmah, buku ini bisa Anda kunjungi kapan saja dan pada halaman mana saja. Diterbitkan oleh penerbit Serambi Ilmu Semesta" (Serambi Group)