You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
“Yang niscaya ialah perubahan,” begitu kata bijak bestari perihal palagan masa lampau. Tanpa atau dengan pandemik Covid-19 perubahan pun niscaya. Pun begitu dengan kanal pendidikan. Namun bagi kami hal itu tidaklah lengkap. Sebab seperti apa dan siapa katalisator perubahan tersebut ialah hal perlu dicermati lebih lanjut. Dalam lanskap demikianlah, Taman Pembelajar Rawamangun tempat kami bernaung berpolemik gagasan pendidikan, mencoba menyusun sebuah kumpulan karangan perihal Pedagogik dan Covid-19. Ikhtiar itu sebagai sebuah jalan diskursus pendidikan--sekaligus mencoba memetakan problem dan jalan keluar yang paling mungkin dilakukan saat ini maupun setelah pandemik. Jalan yang pernah dilalui para sosok inspiratif seperti Ki Hadjar Dewantara di awal abad ke 20, ketika menginterupsi kanonisasi pendidikan Politik Etis ala kolonial Hindia Belanda. Dan lagi, melalui karya ini Taman Pembelajar Rawamangun (TPR), menyediakan ruang skeptis terkait arus utama praktik dan sistem pendidikan yang berlangsung belakangan ini; benarkah praktik dan muatan pendidikan selama pandemi atau menjawab keberlangsungan sistem tersebut kelak?
Ketika meninggal 30 Oktober 2019 dalam usia 87 tahun, Prof. Dr. Henry Alexis Rudolf Tilaar (Prof Tilaar) meninggalkan warisan berharga untuk bangsa ini khususnya di bidang kependidikan. Ratusan doktor dan sarjana pendidikan, ribuan bahkan ratusan ribu, mungkin jutaan anak menjadi “orang” karena sentuhan tangannya sebagai pendidik (guru atau dosen). Puluhan buku—ketebalan umumnya minimal 300 halaman—terbit dari pengalaman, refleksi, pemikiran, komitmen dan kecintaannya sebagai guru di jenjang pendidikan dasar dan menengah, dosen dan guru besar di pendidikan tinggi. Terdukung jabatan-jabatan birokratisnya di Bappenas dan lembaga pendidikan tinggi Universitas Negeri Jakarta, warisan itu niscaya sangat berarti; tidak hanya warisan tentang masa lalu praksis pendidikan di negeri ini tetapi juga bahan belajar bagi banyak orang, utamanya para pengambil kebijakan pendidikan di masa sesudahnya.
Berangkat dari kesadaran akan pentingnya literasi, menjadi dorongan bagi kami rekan-rekan PUSDIMA untuk mengembangkan budaya membaca, menulis, serta menumbuhkan kepedulian terhadap permasalahan yang ada disekitar kita. Mengasah diri untuk dapat berpikir kritis dalam melihat suatu permasalahan dari berbagai sudut pandang ilmu pengetahuan. Dari sinilah rekan-rekan PUSDIMA dapat terus belajar dari fenomena-fenomena yang telah dilalui selama satu tahun bersama. Pengalaman-pengalaman menarik yang menstimulus pikiran manusia yang kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan, menjadi puisi, cerpen, dan opini. Hingga terciptanya Bunga Rampai. Buku yang berisi hasil karya rekan-rekan PUSDIMA selama periode 2020/2021.
Buku ini berisi pembahasan mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan pembelajaran tematik/terpadu pada lembaga pendidikan anak usia dini khususnya taman kanak-kanak dan sekolah dasar. Sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan profesionalisasi tenaga kependidikan/guru, maka buku ini kami susun sejalan dengan upaya pemerintah tersebut khususnya bagi guru taman kanak-kanak yang secara resmi harus menggunakan Kurikulum Tahun 2013 (K-13) melalui pendekatan pembelajaran saintifik serta melakukan penilaian autentik. Kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, agar senantiasa dapat meningkatkan kualitas kinerjanya sesuai dengan amanat Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014 tentang ...
Buku Dr. Otib Satibi Hidayat, M.Pd tentang “Pendidikan Karakter Anak Sesuai Pembelajaran Abad ke-21” tepat dengan momentum era R.I. 4.0. Buku ini menjadi instrumen penting untuk membekali anak dalam menghadapi tantangan era R.I. 4.0. R.I. 4.0 yang bertumpu pada teknologi (AI) perlu dipersandingkan dengan kecerdasan moral, sehingga memunculkan kearifan teknologi, kearifan digital dalam kehidupan. Selanjutnya, buku ini juga menyajikan data, metode, dan pendekatan yang komprehensif tentang pendidikan karakter anak yang sesuai pembelajaran Abad 21. Di bagian akhir buku dijelaskan dengan detil bahwa implementasi pengembangan moral dan karakter, tak bisa dilepaskan dari peran keluarga, sekolah, dan masyarakat. Inilah kontribusi yang dihadirkan oleh buku ini dan penting untuk kita baca, khususnya bagi para dosen, guru, dan praktisi pendidikan.
Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa. Untuk membelajarkan seseorang, diperlukan pijakan teori agar apa yang dilakukan guru, dosen, pelatih, instruktur mauppun siapa saja yang berkeinginan untuk membelajarkan orang dapat berhasil dengan baik. Ada dua pijakan teori yang dapat dijadikan pegangan agar pembelajaran berhasil dengan baik. Kedua teori tersebut adalah teori belajar yang bersifat deskriptif. Teori ini memerikan bagaimana sesorang melakukan kegiatan belajar. Teori belajar yang banyak diterapkan para ahli pembelajaran itu meliputi teori behavioristik, teori kognitifistik, teori humanistik, dan teori belajar sibernetik. Bahkan belakangan berkembang teori konstruktivistik. Sem...
None
Secara ringkas buku ini membahas mengenai fungsi bahasa, ragam bahasa, dan pedoman umum ejaaan baku. Turut disinggung mengenai pedoman pengutipan, penulisan catatan kaki, bibliografi serta dibumbui dengan materi mengenai diksi, kemudian berlanjut pada kalimat efektif, dan berbagai hal mengenai paragraf. Selain itu, akan disinggung tentang penalaran, yaitu hakikat, jenis, dan hubungannya dengan penulisan ilmiah. Untuk pengayaan, dipaparkan pula perencanaan penulisan karangan serta konvensi naskah dan penyuntingan. Terakhir, dibahas pula mengenai seluk beluk resensi, teori penulisan, dan contoh resensi. Garudhawaca.
First Published in 2000. Routledge is an imprint of Taylor & Francis, an informa company.
None