Welcome to our book review site go-pdf.online!

You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.

Sign up

Naik Puisi: Catatan Seorang Penyair-Pengelana
  • Language: id
  • Pages: 278

Naik Puisi: Catatan Seorang Penyair-Pengelana

"Saya sempat menyaksikan balkon tempat Nelson Mandela dulu memberikan pidato pertama setelah bebas dari penjara rezim apartheid. Nelson Mandela memang sosok luar biasa. Meski lama dipenjara oleh rezim apartheid, dia malah mengajak rekonsiliasi. Ini bedanya dengan di Indonesia. Dendam sejarah dipelihara untuk komoditas politik para politisi busuk.Ó Naik Puisi: Catatan Seorang Penyair-Pengelana adalah kisah perjalanan Tan Lioe Ie selama mengikuti festival sastra di berbagai negara dan di dalam negeri. Dengan gaya bahasa yang renyah, Tan Lioe Ie tidak hanya memotret perbedaan kondisi antara Indonesia dan negara-negara lain, tetapi juga bermacam peristiwa unik dan lucu yang dia alami bersama kawan-kawannya di berbagai tempat dan kesempatan. Ketika di Paramaribo, Suriname, misalnya, dia mampir ke sebuah toko suvenir yang menjual jimat untuk menang judi di kasino. Kepada kawannya, dia berbisik, ÒJika jimat untuk menang judi ampuh, mestinya dia tak usah repot membuka toko oleh-oleh. Dipakai saja sendiriÉ."

Lukisan kaligrafi
  • Language: id
  • Pages: 23

Lukisan kaligrafi

None

Menjadi Sisifus
  • Language: id
  • Pages: 352

Menjadi Sisifus

  • Type: Book
  • -
  • Published: 2018
  • -
  • Publisher: DIVA PRESS

"Saya masih percaya bahwa puisi merupakan seni merangkai kata-kata. Dengan demikian bagi seorang penyair kata-kata merupakan media utama, seperti halnya cat dan kanvas bagi pelukis. Untuk merangkai kata-kata menjadi sebuah frasa atau kalimat tentu dibutuhkan keterampilan, dan keterampilan tersebut tidak akan jatuh dari langit. Keterampilan harus diupayakan, harus dilatih terus-menerus. Harus didawamkan dengan ikhlas dan istiqomah. Dari sisi keterampilan saja akan terlihat bedanya mana penyair yang rajin berlatih dan merenung, mana penyair yang menghabiskan banyak waktunya dengan mengigau dan meracau. Belum lagi dari sisi kedalaman dan lain-lain. Keterampilan adalah hal yang paling mendasar, namun sebagai penganut tarekat bulu kuduk dari sinilah saya biasa memulai penikmatan terhadap puisi" Acep Zamzam Noor

Puisi dan Bulu Kuduk
  • Language: id
  • Pages: 294

Puisi dan Bulu Kuduk

Buku yang sedang Anda baca ini berisi sekumpulan tulisan penyair Acep Zamzam Noor tentang kepenyairannya, tentang makna puisi, tentang teman-teman seangkatannya, yang pada dasarnya merupakan kesaksian otentik Acep terhadap hubungan diri dan zamannya. Seorang penyair yang “berumah dan beranak pinak dalam timbunan sajak”, seperti diungkapka Chairil Anwar, akhirnya akan tiba pada pertanyaan mendasar: puisi ini sebenarnya apa? Dalam tulisan “Puisi dan Bulu Kuduk” (yang dijadikan judul bukunya ini) Acep Zamzam Noor mencoba mendefinisikan puisi itu apa? Begitu pula dalam beberapa tulisannya yang lain dia ada menyinggung persoalan yang amat esensial bagi orang yang memilih hidup sebagai penyair. Dan jawabannya tentulah spekulatif karena pertanyaan itu sebenarnya pertanyaan filosofis. Semua itu tergantung dari pengalaman hidup kepenyairannya dan sistem pengetahuan yang diperolehnya.

CATATAN KESEPIAN SEORANG PENYAIR DI KOTA SEOUL
  • Language: id
  • Pages: 540

CATATAN KESEPIAN SEORANG PENYAIR DI KOTA SEOUL

Catatan Kesepian Seorang Penyair di Kota Seoul dan 45 Esai Lainnya merupakan kumpulan esai tentang persoalan-persoalan yang menyangkut perkembangan perpuisian kontemporer, pemikiran kesusastraan, pendidikan sastra, kehidupan kebudayaan, dan impresi-impresi kemanusiaan. Dari lebih seratus esai yang ditulis antara 1990-2011, empat puluh enam esai dipilih dan dimasukkan ke dalam buku ini, digolongkan berdasarkan temanya ke dalam enam bagian. “Saya terkejut pada saat membaca kalimat: Bagi saya kesepian telah menjadi epistemologi kreatif. Perasaan kesepian selalu membawa saya ke dalam suasana kreatif. Di samping itu, perasaan kesepian ini selalu mengingatkan saya untuk tidak tergantung kepada o...

33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh
  • Language: id
  • Pages: 772

33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh

Peranan sastra, sastrawan, dan tokoh sastra dalam kehidupan kadang dipertanyakan, terutama saat negara sibuk dengan pembangunan ekonomi. Para penguasa sering merasa terganggu oleh sastrawan karena sering bersikap kritis pada pemerintah, politikus, dan pejabat korup. Apa peranan sastra bagi Indonesia? Siapakah tokoh-tokoh sastra Indonesia paling berpengaruh dalam satu abad perjalanan sastra Indonesia? Dalam hal apa dan di kalangan mana mereka berpengaruh? Dan sejauh mana jangkauan pengaruh mereka, baik secara sosial, politik, maupun budaya? Buku 33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh ini menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, sekaligus menunjukkan kalangan mana saja yang berperan dalam sastra dan kebudayaan. Buku ini menawarkan menu baru bagi perbincangan tentang tokoh-tokoh bangsa dari wilayah yang tidak selalu populer tapi menentukan tegak-tidaknya martabat suatu bangsa, yakni tradisi tulis dan kebudayaannya.

Ensiklopedi Seni: Seni Susastra
  • Language: id
  • Pages: 92

Ensiklopedi Seni: Seni Susastra

Menyingkap tradisi literasi sepanjang sejarah umat manusia. Berbagai sumber literatur dunia dikumpulkan dan diteliti kemudian dipilah secara baik sehingga menjadi karya ilmiah yang obyektif. Memuat paradigma baru dari Yapi Tambayong (Remy Sylado) tentang hubungan literasi dan spirit kenabian sebagai dua sisi mata-uang yang tak terpisahkan. Melalui buku ini kita akan mendapatkan pen­cerahan keilmuan bidang sastra yang sangat baik sehingga bisa menjadi bekal pemikiran yang ilmiah dan tepat.

Pengarang tidak Mati
  • Language: id
  • Pages: 354

Pengarang tidak Mati

Maman S Mahayana Seorang Munsyi, Pemerhati Sastra dan kebudayaan yang memiliki cara pandang ilmiah dan kritis. Pengajar di Fakultas ilmu-pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia (FIB-UI) dan Dosen tamu di Hankuk University of Foreign Studies, Seoul, Korea Selatan. Bersama karya ini, Maman menghadirkan sebuah literatur modern tentang sastra, pandangan hidup, dan tradisi penulisan Indonesia.

Inaq Pangke di Kalaki
  • Language: id
  • Pages: 157

Inaq Pangke di Kalaki

  • Type: Book
  • -
  • Published: 2021-09-30
  • -
  • Publisher: Rehal.id

“Berhari-hari, para pangeran beserta hulubalangnya menunggu. Malam berubah pagi. Pagi pun sirna menjadi malam kembali. Hingga gerimis turun. Dan, putri berubah menjadi cacing ...” (Kisah Sebuah Pantai) Buku ini berisi 12 cerita pendek dan 13 puisi karya Riyanto Rabbah—wartawan yang juga sastrawan. Ada yang ditulis pada kurun 1990-an, ada pula tahun 2000-an. Beberapa pernah terbit di media massa, beberapa tersimpan rapi dalam laci waktu. Secara kontemplatif, penulis mengajak kita untuk menyelami nilai dan makna kehidupan yang terekam lewat berbagai peristiwa dan tradisi. Di tanah yang (mungkin) tidak bertuan ini.