You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Sejarah dikembalikan, kelahiran agama Islam terjadi di Indonesia. Namun, anehnya di negeri inilah Islam berkembang pesat dan masif. Alhasil, penduduk muslim terbesar di dunia berasal dari Indonesia, bukan dari Arab Saudi yang sejatinya bukan berasal dari muasal Islam. Lantas, bagaimana Islam masuk ke Indonesia, yang pada masa dahulu lebih dikenal dengan nama Nusantara? Dan bagaimana pula Islam berkembang menjadi agama paling populer? Semua pertanyaan ini akan terjawab tuntas melalui buku ini. Buku berjudul Sejarah Islam Nusantara: Analisis Historis dan Arkeologis ini akan mengantarkan pembaca untuk memahami cerita jalan masuk dan mengembangkannya Islam di Nusantara. Bahkan, buku ini akan mem...
Anda pasti telah sering mendengar nama Imam Abu Hanifah, Malik, Syafi’i, dan Ahmad bin Hanbal. Mereka adalah para ulama yang membawa perubahan besar dalam dunia Islam. Pencetus empat madzhab besar Islam beraliran Sunni. Bahkan, dua di antaranya memiliki pengikut terbanyak di Indonesia, yang dikenal dengan Madzhab Syafi’i dan Hambali. Namun, apakah Anda benar-benar mengenal keempat imam madzhab tersebut? Dan, bagaimana sebenarnya inti ajaran mereka? Buku ini akan menjawabnya. Kelahiran, nasab, pemikiran, sifat, keluarga, dan segala hal terkait keempat imam madzhab tersebut akan dikupas secara detail dan komprehensif di dalam buku ini. Sehingga, tidak hanya pengetahuan agama yang akan Anda...
Al-Qur'an mengandung obat (penawar) dan rahmat bagi orang beriman yang membenarkan aya-ayat-Nya dan berilmu dengannya. Sementara itu, bagi orang-orang zalim yang tidak membenarkan al-Qur'an, maka ayat-ayat tersebut tidaklah menambah bagi mereka, kecuali kerugian semata. Karena al-Qur'an mengandung obat (penawar) tentu membacanya secara tartil mampu membuat tubuh dan jiwa Anda menjadi sehat. Bahkan, juga dapat membuat Anda menjadi cerdas. Kok bisa? Dan, bagaimana caranya? Buku ini akan memberikan jawabannya secara detail dan komprehensif. Secara garis besar, buku ini terdiri dari 4 bab utama. Bab 1 berisi ulasan tentang al-Qur'an sebagai kitab obat terkomplit sepanjang masa. Bab 2 mengulas kedahsyatan al-Qur'an bagi kecerdasan otak. Bab 3 mengurai ihwal kedahsyatan al-Qur'an bagi kesehatan fisik dan psikis. Dan, bab terakhir membahas tuntas tentang ragam tips membaca al-Qur'an dengan tartil. Tak pelak, buku ini amat penting untuk Anda miliki. Jadi, silakan baca dan temukan segudang manfaatnya.
Tuhan membekali manusia tidak hanya dengan satu kecerdasan (IQ), tetapi bermacam-macam kecerdasan lain yang sering disebut sebagai multiple intelligence. Manusia yang bisa menghidupi kecerdasan majemuk ini dijamin ia bakal menjadi seorang jawara yang mumpuni. Tidak hanya olah pikir yang ia kuasai, tetapi juga olah hati dan rasa pun ia mahir. Dengan demikian, ia tidak hanya disenangi oleh manusia lainnya, tetapi juga Tuhan menaruh mahabbah kepadanya. Akan tetapi, masalahnya, bagaimana caranya bisa meraih multiple intelligence? Inilah pertanyaan krusial yang jawabannya dipaparkan secara gamblang dalam buku ini. Caranya pun tidak repot dan bertele-tele, yang kita butuhkan hanyalah komitmen dan keajekan menjalakannya. Selamat membaca.
"Rasulullah Saw. memberitahu kepada umatnya mengenai perbuatan yang dikerjakan dapat menghadirkan naungan pada hari kiamat. Seorang muslim yang cerdas pasti bersemangat mencari tahu perbuatan apakah gerangan itu?" —Ustadz Yusuf Mansur, Pendakwah dan Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Qur’an, Cipondoh, Tangerang. *** Kehidupan manusia tidak hanya berakhir di bumi. Manusia saatnya akan dibangkitkan kembali oleh Allah menuju alam baru, yakni alam akhirat. Mereka kelak akan dikumpulkan di Padang Mahsyar, sembari menunggu untuk dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan yang dilakukan ketika di dunia. Hadits Nabi menjelaskan betapa panasnya suasana Padang Mahsyar, yakni matahari hanya berjarak satu mil dari kepala manusia. Saat itu, tak ada yang mampu memberikan naungan kecuali Allah Swt. semata. Oleh karena itu, beruntunglah orang-orang yang mendapatkan naungan itu. Buku ini menguraikan Hadits tentang tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan 'Arsy Allah Swt. kelak di Padang Mahsyar. Siapakah tujuh golongan tersebut? Amalan apa yang mereka lakukan sehingga memperoleh keistimewaan? Jika Anda penasaran, bacalah buku ini!
"Kekuatan kiai sebagai sumber perubahan sosial, bukan saja pada masyarakat pesantren tapi juga pada masyarakat sekitarnya." --Horiko Horikhosi, Penulis Buku Kiai dan Perubahan Sosial "...ilmu adalah tujuan mereka; ikatan pikirannya; dan cinta adalah darahnya. Mereka laksana bangunan kokoh yang tersusun dari berbagai raga tapi jiwa mereka satu." --Yusri Abdul Ghani Abdullah, Penulis Historiografi Islam: Dari Klasik hingga Modern "Para kiai selalu terjalin oleh intellectual chains (rantai intelektual) yang tidak terputus. Ini bukti adanya hubungan intelektual yang mapan antarkiai dan antargenerasi. Hubungan intelektual yang disebut rantai transmisi atau sanad sebuah bukti authenticity atau keabsahan ilmu dan jaminan ilmu..." --Zamakhsyari Dhofier, Penulis Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kiai. Buku ini mencoba menghimpun dan menyuguhkan kepada Anda terkait sepak terjang ulama Nusantara sebagai Cultural Broker bagi masyarakat sekitarnya. Buku ini juga menelisik aktivitas keilmuan, kehidupan sosial, hingga sumbangsih mereka kepada bangsa Indonesia.
Ternyata, dzikir dapat mencerdaskan IQ, EQ, dan SQ. Caranya sangat gampang. Kita hanya perlu mengamalkan dzikir secara istiqamah, terutama dibaca selepas mendirikan shalat fardhu dan sunnah dan di pagi dan sore hari. Tetapi, dzikir terdiri atas banyak macam. Dan, hanya beberapa saja yang merupakan bacaan dzikir pilihan. Di antaranya ialah istighfar, tahlil, tasbih. tahmid, dan takbir. Semua bacaan dzikir ini amatlah istimewa, sebab Rasulullah Saw. memberikan tuntunan pengamalannya secara detail. Kehadiran buku ini tentu amat tepat. Buku ini membahas tuntas berbagai hal tentang bacaan dzikir pilihan tersebut. Pembaca akan dibimbing untuk melejitkan potensi multiple intelligences-nya. Pembaca juga akan dituntun untuk menjadi pribadi yang hebat, sukses, jenius, dan bahagia. Jadi, segera miliki dan baca buku ini!
Suatu dosa bisa memakan pahala bila dilakukan secara terus-menerus. Sehingga, merugilah orang-orang yang tidak pernah menyadari kesalahan yang telah diperbuat. Terlebih, celakalah mereka yang tidak mau bertaubat dan memohon ampunan Allah Swt. Lantas, bagaimana cara untuk menghilangkan dosa dari diri manusia? Satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan dosa adalah bertaubat nasuha dan berjanji tidak mengulangi maksiat. Oleh karena itulah, buku ini hadir di hadapan Anda. Buku ini mengisahkan orang-orang yang bertaubat nasuha kepada Allah Swt., mulai zaman Jahiliah hingga saat ini. Banyak hikmah dan pelajaran berharga yang bisa dipetik dari kisah-kisah tersebut. Secara khusus, keimanan Anda akan semakin teguh kepada Allah Swt. setelah membaca buku ini. Semoga kita termasuk hamba-Nya yang selalu bertaubat. Selamat membaca!
Dosa bukanlah sesuatu yang asing bagi manusia. Sebab, dosa selalu menguntit anak Bani Adam, setiap waktu dan tempat. Dan, dosa bisa dilakukan oleh setiap orang, tidak peduli status sosial, pendidikan, atau agama. Oleh karena itu, Allah Swt. selalu membuka pintu taubat bagi hamba-hamba-Nya yang merindukan jalan kebenaran. Meski hamba tersebut melakukan dosa besar sekalipun, Tuhan akan tetap mengampuni. Syaratnya, taubat tersebut dilakukan dengan tulus, dan jujur (nasuha). Tanpa ketulusan dan kejujuran, taubatnya hanya menjadi “pemanis bibir”, serta sekadar kapok lombok; tiada arti. Buku ini menghadirkan kisah-kisah mengenai para pelaku taubat nasuha. Dosa yang mereka lakukan pun beragam, ...
Sejak pertama kemunculannya, istilah Islam Abangan telah memicu kontroversi dan konflik. Hingga kini, para penganut Islam Abangan sering dianggap remeh oleh masyarakat. Sebagian pihak—khususnya kaum santri—memandang penganut Islam Abangan terjerumus pada tradisi yang bertentangan dengan agama Islam yang murni. Sebagian lain menilai ritual kaum abangan tidak bermakna sehingga hanya membuang-buang waktu dan tenaga yang bertolak belakang dengan kehidupan zaman modern. Anggapan dan stereotip semacam itu sebenarnya disebabkan pemahaman yang dangkal tentang Islam Abangan. Padahal, kepercayaan tersebut bukan lahir secara asal-asalan, melainkan terkait erat dengan sejarah penyebaran agama Islam ...