You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
In late 1997 Indonesia's economy went into a tail-spin, culminating in social and political upheavals that saw Soeharto's resignation in May 1998, and resulting in a succession of presidents as Indonesia entered a period of democratization. These events are well known, even to casual observers, but Kees van Dijk has penned a magnificent account of Indonesia between 1997 and 2000 that fleshes out the story in rich detail and analysis. The volume itself closes as the soon to be ousted President Abdurrahman Wahid is facing two major corruption, collusion, and nepotism (korupsi, kolusi, and nepotisme or KKN) scandals and the political forces are arraying against him. The author has clearly sifte...
Perilaku konsumen dalam mengonsumsi sebuah merek dipengaruhi oleh berbagai faktor. Jika pemilik merek ingin selalu relevan dengan kebutuhan konsumennya, ia perlu memahami dan berempati dengan konsumen. Hingga saat itu, tidak banyak buku yang membahas peta perjalanan konsumen yang rinci, mudah dipahami, dan aplikatif. Buku Consumer Journey: Gelap Terang Pandemi di Mata Konsumen Kita menjawab kebutuhan tersebut. Dipaparkan secara lugas dan dilengkapi dengan studi kasus, pembaca tanpa latar belakang pengetahuan di bidang pemasaran pun dapat dengan mudah mengikuti pemaparan dalam buku ini. Oleh karena itu, buku ini dapat menjadi pengantar dan panduan singkat bagi siapa pun yang ingin memahami apa yang terjadi di balik proses pengambilan keputusan konsumen sampai ia memutuskan untuk setia terhadap suatu merek. Dengan demikian, mereka Anda akan selalu relevan dengan berbagai fase kehidupan konsumen Anda.
Buku ini memuat esensi dari berbagai aktivitas pemasaran. Pembahasan di setiap sari pemasaran dalam buku ini merupakan sebuah rangkaian proses aktivitas pemasaran. Buku ini ditujukan untuk pemula yang ingin mempelajari pemasaran. Bahasan dimulai dari apakah pemasaran itu, proses pemasaran itu seperti apa, dan tentunya dikaitkan dengan perkembangan tekonologi saat ini. Bagian berikutnya membahas perilaku konsumen dan perusahaan, bagaimana mengelola mereka terkait dengan produk yang kita pasarkan. Bahasan selanjutnya adalah riset pemasaran untuk memahami perilaku konsumen dan perusahaan yang sangat dinamis, bisa berubah terkait dengan perkembangan teknologi, sosial-budaya, ataupun demografi dan firmografi. Segmentasi dan targeting adalah pembahasan berikutnya mengenai pengelompokan konsumen dan perusahaan dalam variabel tertentu yang berguna bagi pebisnis atau wirausahawan agar lebih fokus melayani pelanggannya. Ciri khas buku ini ditulis dari berbagai penulis yang berprofesi sebagai pengajar berlatar belakang praktisi di Universitas Prasetiya Mulya sehingga pembaca dapat mendapatkan berbagai sudut pandang yang berbeda dalam memahami setiap sari pemasaran.
Buku “Formula Pariwisata Indonesia” memuat hasil berbagai pemikiran para akademisi yang berkecimpung dekat dengan dunia pariwisata. Berbagai gagasan dikumpulkan, mulai dari peran manusia sebagai modal kunci, optimalisasi pengelolaan berkah alam dan budaya yang negara ini miliki, kreativitas dalam pengembangan kegiatan pariwisata, serta upaya peninjauan kembali apa yang telah dilakukan dan apa yang perlu ditingkatkan dalam kegiatan pariwisata, semuanya diwadahi dalam diskusi kolaboratif yang saling mengisi dalam buku ini. Hasilnya, 17 artikel berikut diharapkan menjadi pemicu diskusi dan tindak lanjut ke depan untuk mewujudkan pariwisata Indonesia yang bergigi di kancah internasional.
Iklim kewirausahaan sudah berubah. Banyak pebisnis konvensional ditantang untuk menata dan merekonstruksi kembali model usahanya. Salah satu gambaran yangmenonjol untuk tantangan itu, menurut Ambara Purusottama di rubrik Kinerja edisi ini, terungkap dalam fenomena tren bisnis transportasi berbasis aplikasi di Indonesia, khususnya di ibu kota. Beberapa pemain baru di bisnis ini belakangan benar-benar menjadi Pengusik Kemapanan yang tak boleh dihiraukan kehadirannya.Maka, jawaban pertama atas tantangan itu tentu saja harus dimulai dengan manusianya. Demikian, Andreas Budihardjo di artikel Strategi menggaris bawahi pentingnya Sumber Insani Wirausaha dipetakan karakteristik dan kompetensinya, ag...
Hingga detik ini, jaringan sosial terbukti digdaya mendobrak pola pikir, memperluas lingkar komunitas-komunitas manusianya, dan mencuatkan inovasi yang mendunia. Fenomena inilah yang diangkat buku Social Media Nation. Dalam atmosfer positif namun tanpa topeng, buku ini mengulas manusia-manusia Indonesia yang telah memperluas diri, bertumbuh bersama komunitas-komunitas berbasis digital, berinovasi dan berdampak, dengan perangkat social media-nya. Lembar-lembar isi buku ini punya muara harapan: menjadi pelita inspirasi untuk berproses kreatif sekaligus menantang kita agar terus bergumul secara kritis dalam arus deras era digital ini. -PrasetiyaMulya-
Buku yang dikurasi sebagai kumpulan refleksi atas berbagai peristiwa yang terjadi selama satu tahun terakhir ini menyajikan 13 artikel dari dunia bisnis ekonomi. Para penulis menyoroti banyak hal, mulai dari fenomena The Great Resignation, bisnis kuliner yang makin erat bergandengan dengan aplikasi pesan antar, industri furnitur yang mendapat angin segar pertumbuhan justru saat pandemi tengah berlangsung, jebakan skema Ponzi yang masih menghantui, pemanfaatan automasi guna mendukung produktivitas, hingga pengembangan rekayasa genetika yang terus diupayakan untuk mendapat bibit padi unggul guna menangani krisis pangan. Semua topik dibahas dan ditunjang dengan data serta disajikan secara lugas, langsung pada intinya, menjadikan tiap artikel singkat, tetapi padat informasi dan cocok dibaca oleh pembaca dengan berbagai latar pengetahuan.
Bagaimana agar UMKM kita - Mampu mengelola SDM dan arus keuangan hingga sukses berdaya saing dan berkelanjutan? - Mempertahankan dan menambah pelanggan pada masa pandemi yang penuh ketidakpastian? - Menjamin bisnisnya, baik bisnis makanan maupun homestay tetap beroperasi aman dengan protokol kesehatan ketat? - Memanfaatkan teknologi dan sistem digital agar roda operasional bisnis berjalan efektif, efisien, bahkan bertumbuh maksimal? Buku berjudul UMKM Sintas Pandemi ini memuat berbagai kajian dan pemecahan masalah yang dapat diterapkan UMKM dalam menghadapi pandemi, bukan hanya bertahan, tetapi juga bertumbuh. Sebanyak 20 artikel hasil pemikiran dan penelitian para akademisi disusun ke dalam tiga bab, yaitu perihal adaptasi pelaku UMKM, strategi menyongsong era Kenormalan baru, dan peran digitalisasi dalam menghadapi pandemi.
Kajian dalam buku ini berangkat dari sebuah fenomena ketidakadilan yang semakin masif. Peradilan—mulai tingkat pertama hingga kasasi—sebagai institusi untuk mewujudkan keadilan, ‘mati suri’ dengan mengeluarkan putusan- putusan yang tidak adil. Adagium putusan hakim tidak adil, adalah sebuah stigma yang menggejala dalam proses respons masyarakat. Adil kian absurd di saat peradilan meniadakan eksistensinya menjadi lebih buram dan abu-abu. Studi tentang putusan, khususnya putusan kasasi melibatkan seluruh dari tiga lapisan ilmu hukum yakni filsafat hukum, teori hukum, dan dogmatik hukum. Setiap dari lapisan ini memberikan karakteristik analisisnya masing-masing. Hanya saja, nuansa filsafat hukumnya lebih kental dan mewarnai. Filsafat hukum sebagai metateori dari teori hukum dan mewarnai dogmatik hukum. Akhirnya, masih banyak yang kurang daripada lebihnya. Untuk itu, perlu autokritik dari semua pihak agar buku lebih sempurna. Buku Persembahan Penerbit PrenadaMediaGroup