You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Balitong atau Belitong demikian penduduk setempat menyebutnya. Pulau kecil penghasil timah ini kini dikenal dengan sebutan Negeri Laskar Pel*ngi berkat tetralogi novel Laskar Pel*ngi beserta filmnya yang menggambarkan keindahan panorama alam Pulau Belitung dan budaya penduduk setempat. Geliat pariwisata meningkat serta memengaruhi kehidupan dan perekonomian penduduknya yang multietnis. Belitung pun dipercaya sebagai salah satu lokasi pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi G20 tahun 2022 lalu. Pada edisi kedua seri jalan-jalan Sepatualang ini, Olwen featuring 3Some Travelers mengajak Anda untuk menikmati pulau yang kaya sejarah dan hasil bumi. Menikmati pantai-pantainya yang indah, airnya yang biru jernih, berpasir putih, dengan gugusan batu-batu granitnya yang memesona dan ombaknya yang jinak. Hopping islands atau berkeliling pulau-pulau kecil dengan perahu merupakan kegiatan yang tak boleh dilewatkan. Bukan hanya layak, Belitung begitu istimewa untuk Anda kunjungi.
Sepatualang adalah sekumpulan kisah perjalanan sepatu bernama Olwen dan pemiliknya featuring 3Some Travelers ke Bangka. Pulau yang terkenal oleh timah dan lada putihnya, serta menjadi tempat pengasingan para tokoh pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Buku ini barangkali hanya catatan pengalaman dari rangkaian perjalanan ke beberapa tempat wisata yang diungkap dengan sangat personal sambil menengok kembali sejarah Indonesia, dan bukan rujukan referensi yang dilengkapi dengan perkiraan biaya, itinerary, atau rekomendasi tempat menginap. Bisa jadi tempat tersebut suatu waktu akan menjadi tidak relevan lagi. Namun untuk itulah keberadaan buku ini, mendokumentasikan tempat dan kenangan dalam tulisan yang mungkin akan berguna suatu hari nanti. Perjalanan bukan hanya menjejaki waktu dan tempat berbeda, lebih dari itu mengembalikan semangat kekanakan, kegembiraan, kepolosan, keingintahuan, dan spontanitas jiwa pelakunya.
Saya selalu kebingungan jika ditanya puisi yang seperti apakah yang baik itu. Saya juga akan kebingungan jika ditanya bagus mana antara puisi cinta dan puisi protes, antara puisi pendek dan puisi panjang, antara puisi yang sulit dan mudah dipahami, atau puisi yang ditulis wanita dan lelaki. Saya selalu menjawab bahwa puisi yang baik adalah puisi yang menggetarkan pembacanya, tak peduli apakah itu puisi cinta atau protes, puisi pendek atau panjang, mudah atau sulit dipahami, ditulis wanita atau lelaki. Jadi ukurannya adalah bulu kuduk. Jika saya membaca sebuah puisi dan saya merasa tergetar hingga bulu kuduk saya merinding, apalagi jika tubuh saya sampai menggigil, maka puisi yang saya baca itu adalah puisi yang baik. Puisi yang bisa memberikan pengaruh kepada pembacanya.
Hidup itu seperti circle. Ya, bulat, berputar. Kadang kita mengalami kembali kejadian-kejadian yang dulu pernah kita rasakan. Seperti bulatan yang berawal dari satu titik dan kembali bertemu dengan titik awal untuk menyempurnakan bentuknya.
Demi menang di Festival Film Remaja, Lena rela melakukan apa saja. Bukan hanya demi misi mengalahkan mantan pacarnya yang juga ikut berkompetisi, tetapi karena dia pun harus mempertahankan Klub Film sekolahnya. Soalnya klub kecilnya bersama Dania dan Dion itu kurang didukung oleh pihak sekolah. Padahal salah satu kreativitas siswa bikin film, kan! Untung ada satu orang yang bikin hari-hari Lena jadi lebih seru. Si cowok misterius yang kadang muncul dari balik semak-semak. Apaaa? Eh, dia bukan hantu, lho ? tapi dia memang punya tempat persembunyian ajaib, mungkin di sanalah tempat dia membuat web series terkenal favorit Lena. Nah, siapa tahu cowok itu bisa membantu Lena biar menang di festival Kisah Lena ini seperti film komedi-romantis yang seru. Jadi, selamat tonton, eh, baca! [Mizan, Nourabooks, Remaja, Film, Indonesia]
Berpura-pura menjadi korban, viral, dan musuh tersingkirkan. Tiga sahabat mencecap ketenaran dan terhanyut di dalamnya. Yang perlu mereka lakukan hanya mengunggah sesuatu di media sosial dan mendapatkan simpati netizen. Intensitas permainan semakin tak terbendung. Menjadi korban kekerasan, dibuntuti penguntit, hingga disiksa orangtua sendiri. Skenario diperankan dan saat plot mencapai puncak, mereka menyadari satu hal: netizen menginginkan sesuatu yang dramatis. Akhir yang tragis. Untuk menjadi yang terbaik, beranikah mereka menghalalkan segala cara? Bahkan berkorban nyawa? [Mizan, Noura Books, Nourabooks, Novel, Fiksi, Urban, Thriller, Indonesia]
Glossary of semiotic terms.
None
None