You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Gang Sedar digegerkan bunuh dirinya Gendhis Arum, seorang perempuan cantik yang dermawan. Ika, seorang tetangganya merasa ada yang janggal dengan bunuh dirinya Gendhis. Ia berusaha mencari jawaban atas pertanyaannya. Marto, suaminya, khawatir Ika akan mendapat masalah dari umpan-umpan yang dilemparnya. Sementara, Yanti, yang juga berusaha menelusuri jejak masa lalu Gendhis menemukan fakta-fakta mengejutkan. Masalah demi masalah bermunculan seiring misteri yang terkuak perlahan. Warga kerap melihat bayangan hitam berpakaian kebaya menjelang tengah malam hingga dini hari. Banyak yang mengira Gendhis Arum hidup kembali untuk membalas dendam. Bersamaan dengan itu, satu demi satu pembunuhan mulai terjadi.
Rista dan Ardi menjalani kisah pernikahan mereka dengan rumit. Romansa kisah-kisah pernikahan tak lagi menjadi indah karena takdir membuat mereka harus menerima kenyataan pahit. Ketika restu sang ibu membawa Saila memasuki kehidupan Ardi, justru membuat luka baru bagi Rista. Lantas, bagaimana Rista harus menjalani pernikahannya? Mampukah Rista menerima takdirnya? Siapkah Rista membagi hatinya? “Seharusnya aku tidak benar-benar mencintaimu.”
Cinta Gista pada Rangga begitu kuat. Cinta itulah yang membuatnya bertahan menghadapi berbagai cobaan. Kepercayaannya pada sang suami menuntunnya menemukan kembali sang cinta di Belitung. Kenyataan tak semanis yang diinginkan Gista, lelaki yang dicintainya mengikat janji dengan perempuan lain, yaitu Aisah. Gista kembali diuji oleh keadaan yang membuatnya bingung untuk memilih. Apakah Gista akan mempertahankan cintanya, atau memilih jalan lain bagi ketiga anaknya? Kesabaran Gista membuat kisah ini sangat sarat makna. Tentang kesetiaan seorang istri pada suaminya yang berjuang hidup demi kebutuhan keluarga.
“Delapan tahun lalu, kamu ambil aku dari keluargaku, Mas. Aku percayakan menggantungkan hidup padamu. Aku tinggalkan agamaku demi bersamamu.” Kalimatnya tertahan. Ada sesuatu yang tercekat di tenggorokan. “Namun, kenyataan tidak semanis janjimu. Ketika aku dengan sekuat hati berpikir bila Allah Mahabaik memberiku ujian ini, kamu ke mana?” Setelah banyak hal dikorbankan, Senja tidak mendapat surga pada rumah tangganya sendiri. Ia melangkah pergi dari rumah ketika talak kembali diucapkan. Merenda jalannya sendiri dan melukis senjanya dengan jingga yang indah. Senja menapaki satu per satu anak tangga di tengah tertatihnya langkah. Ia pun mencoba terus meyakinkan diri bila keputusannya bernaung dalam cahaya Islam bukanlah pilihan yang salah.
Di batas kepasrahan aku percaya, semua rencana-Mu adalah baik untukku. Dalam cerpen Cinta di Batas Kepasrahan karya Despriana N. Intani Percayalah, setiap detik, setiap embusan napas, cinta Allah selalu mengalir di dalamnya. Hanya hati pekat dosa yang tidak menyadari bahwa Allah itu Mahabaik. Dalam cerpen Khusnudzon kepada Allah karya Nur Afifah Distiani. Allah Mahabaik. Ada migrasi ketakutan besar-besaran. Pergi keluar dari jiwanya. Dalam cerpen Mi Samyang karya Firmansyah Budiyanto.
Hidupku berubah sejak terbangun dari koma tujuh bulan lamanya. Kabarnya aku telah dinikahi seorang pria yang rupanya pun tidak diketahui. Kecuali keluargaku tentunya. Mereka mengetahui pria itu, tetapi tidak ingin mengatakannya. Selalu saja alasan yang mereka lontarkan. Harapan mengenai suamiku pria yang tampan, lenyap sudah ketika tahu siapa dia. Pria bangkotan yang umurnya sebaya papaku sendiri. Dia hanya datang ketika malam hari dan kembali menghilang sebelum matahari terbit. Tidak pernah ingin menunjukkan wajah, entah karena alasan apa. Meski yang kadang kurasakan dia memiliki paras sempurna, tetapi juga berubah dalam waktu berbeda. Siapa sebenarnya suamiku? Pria bangkotan itu, atau dia yang selalu datang dalam kegelapan?
“Lengketnya getah asmara tak bisa hilang dari kenangan, merekat kuat mengingatkanku luka yang pernah tersayat.” Cerpen Getah Asmara – Lionira Prakasita “Percayalah, yang fana itu hanya menyesakkan saja. Karena cinta yang sebenarnya hanya ada pada-Nya.” Hujan Biru di Bulan September – Hann “Meninggalkan sesuatu menuju yang lebih baik adalah keputusan tepat. Pergilah ke arah-Nya untuk memilih sebenar-benarnya kepastian.” Move on 9 – Asnaa “Bukan hanya tentang meninggalkanmu. Namun, juga mengikhlaskanmu, lalu Allah akan memberikan yang lebih baik untukku.” Istaghroqtu Fii Hubbik – Ayu Laraswati
Serba-serbi kejadian, hadiah, dan perasaan kalau sedang berulang tahun. Kadang juga ada yang minta ditraktir. Ada juga yang malah ngerjain. Lalu, bagaimana dengan perasaan Wira, seorang mahasiswa yang tiba-tiba menemukan sebuah warung makan gratis? Bagaimana perasaan Wira setelah mendengar kisah hidup si pemilik warung yang malang itu? Lalu, kisah seperti apa yang dimaksud? Siapa sih sebenarnya pemilik warung itu? Baca selengkapnya hanya dalam buku ini.
Bekerja adalah rutinitas yang biasa dilakukan oleh setiap insan di muka bumi ini. Namun, tahukah kalian bahwa ada sebagian orang yang biasa bekerja menjadikan mereka luar biasa? Ya, mereka adalah orang-orang yang bekerja dengan suatu hal yang mungkin jarang kalian sadari adanya. Hal itu adalah ketulusan. Perlu kita akui bahwa zaman sekarang orang bekerja hanya menganggap itu rutinitas untuk mengejar materi demi keberlanjutan hidup mereka. Namun, orang-orang yang bekerja dengan tulus, ada kasih sayang dalam dirinya untuk orang-orang sekitar, dan membuat mereka menjadi lebih hidup sesuai kodratnya sebagai manusia untuk saling mengasihi. (Galuch Fema) (Nurul Syifa Inayah) (Yudith Maretha) (Sri RizkiRamadani) (Nur Farida) (Palupi Endah) (Oeibina Monica) (Nur Aini) (Taraf Kurniadi) (S. Namiroh) (Jrux Kuning) (Isna Hidayati Fauziah) (Ragil Marfuah) (Latifah Nirbita Andini) (Siti Mutiara Fakhirah) (Rahmatullah) (Salbiah) (Nanda Sofiana Ginting) (Anjar Lembayung)