You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Di sebuah kampung kecil di kawasan Jonggol, seorang putri dari pengusaha logam mulia bernama Mary, mendirikan sebuah rumah besar. Rumah dengan gaya modern klasik yang megah ini, awalnya menjadi tempat tinggalnya. Namun, ternyata ia mengumpulkan para pembunuh berantai yang sedang dalam kejaran polisi untuk tinggal bersamanya sebagai keluarga. Mereka adalah Patra seorang psikopat yang membunuh untuk kesenangannya sendiri. Bayu, ia membunuh karena siksaan dari keluarganya, dan korban pertamanya adalah keluarganya sendiri. Mas Moh, seorang pria tua berbadan kurus, mantan sopir truk antarkota yang gemar memakan daging manusia, alias kanibal. Wina, seorang wanita paruh baya yang membunuh karena kehilangan putrinya yang dibunuh suaminya sendiri. Semenjak itu, mereka gemar membunuh siapa saja yang memasuki rumah besar itu. Siapa pun yang masuk ke dalam, selain keluarga rumah besar, tidak akan ada yang dapat keluar hidup-hidup ketika keluar dari sana. -MediaKita- #Halloween10rb
Jalanan ini sangat lengang. Kudengar suara langkah kaki di belakangku. Kupercepat langkahku dan tak mau menoleh ke belakang. Tunggu. Suara apa lagi itu? "Mati…gelap…dingin." Tidak. Jangan lagi. Rintihan itu terdengar familier. Tiba-tiba sosok itu muncul di hadapanku. Wajah pucat, rambut kusut, dan pakaiannya lusuh. Kakinya tidak menapaki tanah. Tubuhku membatu seketika. Sosok gadis itu mendatangikuDiakah itu? Kali ini aku melihatnya dengan jelas. Mendekat, semakin rapat. Tangannya hendak mencengkeram kepalaku. Matanya berpendar putih, menyeramkan. Apa yang sebenarnya dia inginkan dariku? Aku tidak merasa pernah melakukan kesalahan. Kenapa dia terus menghantuiku?Aku tidak merasa bersalah atas buruannya selama ini. Tangannya sudah menjangkau leherku, sebentar lagi aku mati tercekik. Tolong!!! [Mizan, Bentang Pustaka, Belia, Horror, Thriller, Remaja, DarkLit, Indonesia]
Jantung Dini mulai berdetak lebih cepat, darahnya mulai mengalir dengan cepat membuat suhu tubuh Dini meningkat. Keringatnya bercucuran lebih banyak. Saat dalam ketakutan dan kebingungan itu, tiba-tiba Dini merasa ada sesuatu yang dingin mencengkeram tangannya. Ia seperti tersengat listrik tegangan tinggi. Bola matanya terus saja mengarah ke bawah, ia tahu ada sesuatu di lantai kamarnya. Buku ini berisi pengalaman nyata yang terjadi oleh penulis, berdasarkan pengalaman teman, atau juga cerita yang turun-temurun. Ada 17 cerita dan pengalaman mengerikan dari 17 orang penulis yang memiliki latar berbeda. Bukan untuk menakut-nakuti, bukan untuk mempermainkan, hanya saja agar tersadar dan selalu waspada bahwa ‘mereka’ ada di sekitar kita. Mungkin saat ini ‘mereka’ berada tepat di belakangmu... mengamatimu... menunggumu... Buku horor ini merupakan persembahan dari MediaKita #Halloween10rb
Seberapa besar kekuatan sebuah foto? Daisy dan dua sahabatnya: Galih dan Anggun, menyelidiki kematian Anya, kakak Daisy, yang misterius. Catatan-catatan yang ditinggalkan Anya sebelum masuk rumah sakit jiwa dan akhirnya gantung diri, membawa mereka hingga ke desa Pawenang. Ada sesuatu yang menunggu mereka di sana, ada sebuah rahasia tentang tragedi di sana, menanti untuk dikuak, yang mengerucut pada sebuah foto. Di sisi lain bahaya mengintai mereka, mati adalah harga yang harus mereka bayar. Sebelumnya, Daisy tidak pernah tahu kekuatan sebuah foto. Foto tidak hanya bisa mengabadikan kehidupan, tetapi juga kematian. .......................... “Saya suka!!! Menurut saya, buku ini adalah paket lengkap, ketika horror dan thriller dikemas dalam tulisan yang santai. Rasa takut dan penasaran mendominasi diri saya saat membacanya. Sepertinya, saya mulai kecanduan buku ini.” (Risa Saraswati - Penyanyi, penulis “Gerbang Dialog Danur”) Sebuah Novel Fiksi Horor persembahan dari penerbit MediaKita #Halloween10rb
Debbie membacakan isi kicauan itu dengan bibir gemetaran, dan suara yang serak (hampir tercekat). Ia juga tidak tahu mengapa ia bisa seperti itu, yang jelas ada sebuah perasaan ngeri yang mengalir ke seluruh tubuhnya saat membaca kicauan itu. Kicauan itu berisi: terima kasih buat temen-temen yang udah maki-maki gue, semoga kita nanti ketemu lagi. Jalan yang gue ambil ini adalah jalan Tuhan. Seketika itu mereka diam, tidak ada yang berani mengeluarkan suara. Bibir mereka seperti dijahit hingga sulit terbuka, mereka saling memandang. Bukan pandangan yang penuh dendam lagi seperti biasanya, tetapi pandangan yang penuh dengan kengerian. Seperti ada sesuatu yang memberitahu mereka bahwa sebuah peristiwa yang mengerikan terjadi, anggap saja itu sebuah firasat. -MediaKita- #Halloween10rb
Pernahkah kau merasakan sesuatu yang aneh saat tengah malam? Suara-suara tak bertuan, bayangan-bayangan hitam berkelebatan di kegelapan, atau sosok yang memerhatikanmu dan tersenyum dari tempat yang bahkan kau sendiri tidak tahu. Pernahkah kau merinding tanpa alasan jelas, atau tengkukmu terasa dingin dan ada sebuah embusan angin dingin menyapu wajahmu? Jika iya, berarti…selamat! Kau sangat beruntung, karena kau sedang mengalami apa yang kusebut dengan Teror Tengah Malam. Kisah-kisah dalam buku ini akan membuatmu mengerti apa yang kumaksud. Teror yang tidak pernah kau bayangkan sebelumnya, teror yang bahkan lebih buruk dari mimpi terburukmu. Simaklah sebelum tengah malam tiba. Tarik napas dalam-dalam, dan selami satu per satu teror yang akan kau temui. Ingat, waktumu tidak banyak. Ada baiknya kau memulai perjalananmu… sekarang. -MediaKita- #Halloween10rb
Kisah Horor The Series dari @kisahhorror merupakan kumpulan cerita horor tentang "mereka" yang hidup di antara dua dunia, "mereka" yang selalu bergentayangan di tengah malam di saat semua orang tertidur lelap. AuthorPackage
“Bu Wardah, sudahlah. Hentikan tangisanmu. Kalian yang melakukan, berarti kalian sudah siap dengan risiko seperti ini!" seru seorang warga, ibu-ibu dengan wajah tegang dan beringas. Tergambar luapan emosi dan kebencian di matanya.“Iya, iya… saya minta maaf… saya minta maaf…!” isak Bu Wardah, tak berdaya. Darah membanjiri kain kebayanya. Dipeluknya erat jasad suaminya yang terluka parah dalam ratap. Pak Jumadi, suami Bu Wardah, terbunuh dengan tuduhan berbuat klenik. Semua orang pun memandang hina keluarga Jumadi. Segala hal buruk melekat ke mereka. Bagai kutukan, hidup mereka dan orang terdekatnya selalu mengalami masalah pelik. -MediaKita-
Natasha pikir kiamat sudah datang ketika ia kehilangan Abdi, kekasihnya. Tanpa diduga, teknologi dapat mempertemukan dan membawa Abdi kembali ke sisinya. Natasha tenggelam dalam kebahagiaannya tanpa tahu bahwa teknologi telah mengubahnya menjadi orang yang berbeda. Natasha tidak menyadari, keinginannya untuk tetap hidup bersama Abdi, ada takdir yang tidak bisa dipermainkan dengan teknologi tercanggih sekali pun. Takdir itu bernama hidup dan mati. Buku persembahan penerbit MediaKita #MediaKita
Penulis : Erby. S Halaman : 125 ISBN : 978-602-631-9364 Sinopsis : Mayat itu adalah ibu istriku, mayat yang hanya bisa aku saksikan dari dua buah bola mata yang kejam dan keji, mata yang hanya sanggup untuk membuat istri tercintaku menangis, mata yang telah membunuh mertuaku, mata yang meruntuhkan keimananku dalam setiap waktu, mata yang hanya bisa terkatup saat warna senja menampakkan warna merah darah lagi. Mata itu adalah mataku, mata itu adalah mata yang aku ciptakan sendiri, mata itu adalah dua bola mata yang terpancar aura kekelaman, suram, muram dan tenggelam di dalam lautan penyesalan dengan air darah yang membanjiri sekujur tubuh mertuaku di atas pangkuanku.