You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Buku pedoman yang membawa pembaca dalam memahami fikih-fikih di agama Islam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Kaidah-kaidah dalam Islam yang berlaku saat situasi praktis juga diajarkan dalam buku ini. Didukung dengan hadis-hadis Nabi Muhammad saw. semakin membuat pembaca dapat meyakini secara hukum syarak aktivitas sehari-hari. Selain hadis, buku ini juga disertai dengan referensi dari kitab-kitab fikih yang sahih. Buku ini menjadi panduan praktis yang memudahkan pembaca untuk menjalankan ibadah dan berperilaku sesuai dengan ajaran Islam. Buku ini secara ringkas dan jelas membahas persoalan tentang: 1. Thaharah 2. Shahibul Jabair (Orang yang Memakai Perban & Pembalut) 3. Wudhu dan Tata Caranya 4. Shalat Fardhu dan Tata Caranya 5. Shalat Sunnah dan Tata Caranya 6. Shalat Jumat dan Tata Caranya 7. Hukum Seputar Jenazah 8. Zakat 9. Puasa Wajib dan Sunnah 10. Haji & Umrah
Wanita pasti mempunyai perbedaan dengan pria, dalam hukum fikih, untuk keduanya pun berbeda yang tidak bisa disamakan. -Teruntuk kalian para muslimah, apakah kalian sudah paham tentang hukum-hukum fikih saat haid, istihadah, dan darah nifas? -Bagaimana hukum saat talak dalam hubungan rumah tangga yang susah didamaikan? -Bagaimana hukum yang berlaku bagi wanita saat berpuasa di bulan Ramadan? -Apakah ada perbedaan aturan zakat bagi wanita? -Bagaimana aturan berhaji untuk jemaah wanita yang mungkin berbeda dengan aturan haji pada umumnya yang diketahui? Rupanya, muslimah yang pintar harus memahami hukum Islam betul-betul agar ibadah mereka kepada Allah Swt. lebih khusyuk dan sempurna. Berbeda dari buku-buku yang sudah ada, dalam buku ini sengaja dibahas permasalahan hukum fikih yang berlaku pada wanita ditinjau dari empat mazhab besar yang ada di era modern saat ini.
Utsman bin Affan adalah sosok penyabar yang mampu menahan diri dari kemewahan dunia hingga dia berhak dijanjikan surga. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemuda yang dekat dengan Rabb-Nya, serta dicintai oleh Nabi-nya. Pada siang hari Utsman memanfaatkannya untuk menjalankan ibadah puasa. Kemudian, pada malah hari dia gunakan untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Pada masa kehiduoannya, Utsman terkenal sebagai Muslim yang dermawan dan kaya. Bahkan, setiap hari jumat dia berikhtiar untuk membebaskan hamba sahaya. Pada waktu mekah dilanda paceklik, dia tampil terdepan untuk membantu umat. Lalu, ketika Madinah juga diterpa paceklik, dia menyedekahkan sumur rumah dengan percuma. Melalui huku ini , pembaca dapat meneladani kesalihan khalifah yang bergelar Dzunnurain, Sang Pemilik Dua Cahaya , karena Utsman mendapat kehormatan untuk menikahi dua putri Rasulullah, Ruqayyah dan Ummu Kultsum. Di masa kepemimpinannya , ia berijtihad membukukan Al-Qur'an dengan standar yang dikenal sebagai " Mushaf Utsmani" . Mari simak kisah Utsman bin Affan r.a selengkapnya dalam buku ini. Selamat membaca.
Salah satu keberhasilan dakwah Rasulullah ﷺ adalah mampu membuat orang-orang yang semula menentangnya berbalik menjadi pendukung setia. Salah satu lakon takdir macam itu adalah Umar bin Khattab. Kelak, setelah Rasulullah ﷺ wafat, sosok yang dikenal tegas ini menjadi khalifah menggantikan Abu Bakar r.a. Di masa awal dakwahnya, Rasulullah ﷺ pernah berdoa agar salah satu dari dua Umar menjadi pendukungnya, “Ya Allah, kuatkanlah Islam dengan salah satu dari dua Umar.” Dua Umar yang dimaksud adalah Amr bin Hisyam alias Abu Jahal, dan Umar bin Khattab. Beberapa tahun kemudian, keinginan Rasulullah ﷺ itu terkabul: Umar memeluk Islam dan menjadi salah satu sahabat Nabi yang paling dekat. Dia dikenal sebagai jawara gulat di Mekkah, pemuda yang disegani dan ditakuti pada masa itu. Dia dijuluki “Singa Padang Pasir”. Dunia mengenalnya sebagai “penakluk”. Di masa kekhalifahannya, Islam berhasil melaksanakan dakwah ekspansif dengan menaklukkan dua kekaisaran raksasa: Romawi Byzantium dan Sassaniyah Persia. Bahkan, Pendeta Sophronius rela menyerahkan kunci kota Yerusalem kepadanya sebagai pelindung.
Al-Farabi merupakan seorang filsuf yag berhasil mengintegrasikan filsafat Timur dan Barat. Lahir di daerah yang kini kita kenal sebagai Kazakhstan, ia melanglang buana ke berbagai pelosok Asia Timur. Menurut Al-Farabi, setiap manusia emiliki atau membawa pengetahuan potensial, namun tidak akan bermakna dan tidak mampu teraktualisasi sebelum ada pencerahan dari pengetahuan aktual. Al- Farabi menyamakan pengetahuan aktual. Al- Farabi menyamakan pengetahuan aktual atau intelek aktif ini dengan wahyu. Al-Farabi merupakan salah satu tokoh pendiri budaya filsafat Arab. Bahkan, ia dijuluki sebagai guru filsafat terbaik di Asia. "Kini filsafat menjadi lebih relevan untuk menjembatani perbedaan yang mencolok antara dunia Islam dab Barat," tulis The Economic Times. "Wacana Al-Farabi tidak akan pernah kehilangan relevan karena berkaitan dengan kebahagiaan, eksistensi diri, dan metode berpikir." ---Fahruddin Faiz, Ahli Filsafat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
ANDALUSIA adalah langkah awal untuk mencapai dunia Barat! Penaklukan bangsa Visigoth oleh Thariq bin Ziyad adalah capaian yang agung bagi umat Islam. Setelah menguasai Al-Maghribi, Bani Umayyah berekspansi ke Utara. Melewati laut Mediterania, lalu menapakkan kaki di Gilblartar, Thariq bin Ziyad segera bergegas untuk melawan Roderik sang Raja bengis dari Bangsa Visigoth. Peperangan demi peperangan terjadi untuk mewujudkan Andalusia yang humanis. Buku ini bertujuan mengenalkan pembaca lebih dalam tentang sejarah penaklukan Andalusia, di antaranya meliputi: 1. Bagaimana kondisi Andalusia sebelum masuknya agama Islam? 2. Bagaimana cara kaum Muslim bisa menyebar ke daratan Eropa di Semenanjung Liberia? 3. Apa strategi yang dilakukan oleh Thariq bin Ziyad dalam menaklukan Afrika Utara dan Andalusia? 4. Bagaimana pasukan Islam bisa menyebrangi Selat Gibraltar? 5. Kerajaan apa saja yang ditaklukan oleh pasukan Thariq bin Ziyad? 6. Apa saja pengaruh Islam di tanah Andalusia? 7. Dan lain-lain Selamat membaca!
Kiai Ma’ruf Amin adalah keturunan Syekh Nawawi, seorang ulama besar, karismatik, dan masyhur, serta penulis prolifik-produktif di abad ke-19 yang dikagumi oleh umat Islam dari berbagai Negara. Tetapi bukan hanya dari segi gen atau darah biru saja, keulamaan Kiai Ma’ruf juga karena beliau lama sekali belajar tentang ilmu-ilmu keislaman. Kiai Ma’ruf juga seorang politisi ulung yang sudah lama malang-melintang di dunia politik dan turut memberi kontribusi bagi munculnya gerakan intoleransi agama dan anti-pluralisme serta tumbuhnya kelompok radikal Islam yang suka “mengganyang” kaum minoritas. Kiai Ma’ruf juga yang berada di balik keluarnya fatwa-fatwa haram MUI terhadap sekelompok Islam dan sekte agama, termasuk pengharaman terhadap pluralisme, sekularisme, dan liberalism. Inilah yang membuat saya sering berseberangan dengan beliau.
Abdullah bin Abi Quhafah, itulah nama asli sahabat terdekat sekaligus mertua Rasulullah ﷺ. Dialah khalifah pertama yang menjadi pemimpin umat setelah Rasulullah ﷺ wafat. Abu Bakar mendapatkan julukan ‘Atiq karena ketampanan wajahnya dan pembebasan budak yang dia lakukan. Dia adalah orang Quraisy yang paling ahli tentang nasab Quraisy, dan orang yang paling tahu tentang kebaikan dan keburukan Quraisy, serta amat dicintai kaumnya. Selain itu, dia juga seorang pedagang yang berakhlak baik. Tokoh-tokoh di kaumnya banyak yang senang kepadanya karena ilmu yang dimilikinya, karena perniagaannya, serta karena tanggapannya yang baik. Tidak terdapat berita yang mengabarkan bahwa Abu Bakar menyem...
Muslim di berbagai tempat sering kali menemui sesama Muslim mengerjakan shalat dengan praktik dan doa yang berbeda-beda. Bahkan, satu masjid dengan yang lain dapat menerapkan praktik dan doa shalat yang tak sama. Mengapa bisa begitu? Apakah hanya ada satu praktik dan doa shalat yang sah dan benar? Rupanya, ibadah shalat memiliki beragam praktik dan doa, yang terbagi berdasarkan empat mahzab besar Islam: Syafi’I, Hanbali, Maliki, dan Hanafi. Tidak ada di antara ragam praktik dan doa tersebut yang dianggap keliru, sebab setiap perbedaan tetap berdasarkan pada ajaran Rasulullah. Kitab Fikih Shalat 4 Mazhab ini menjelaskan ragam perbedaan praktik dan doa dalam shalat menurut cara pandang keempat mazhab. Mulai dari shalat fardhu, shalat Id, shalat Jumat, hingga shalat Jenazah. Setiap penjelasan disertai dengan penafsiran hadis dan berbagai pertimbangan dari aspek logika dan kebutuhan yang lengkap dan bermanfaat.
Banyaknya masalah yang dialami manusia, membuat sebagian dari mereka rentan galau. Orang-orang yang rentan galau tersebut biasanya cenderung untuk mengeluh. Mereka akan cerita kesana kemari tentang kepenatan yang ia rasakan. Padahal sifat semacam itu sebenarnya bukanlah sifat yang baik. Harusnya mereka percaya bahwa kepenatan yang mereka rasakan itu tidak akan berlangsung selamanya. Allah tidak akan membuat hamba-Nya terlalu lama menderita. Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah berfirman, “Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapatkan pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan dia akan mendapatkan siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.” (QS. Al Baqarah: 286).