You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
How the rise of leisure is changing contemporary Lebanon South Beirut has recently become a vibrant leisure destination with a plethora of cafés and restaurants that cater to the young, fashionable, and pious. What effects have these establishments had on the moral norms, spatial practices, and urban experiences of this Lebanese community? From the diverse voices of young Shi'i Muslims searching for places to hang out, to the Hezbollah officials who want this media-savvy generation to be more politically involved, to the religious leaders worried that Lebanese youth are losing their moral compasses, Leisurely Islam provides a sophisticated and original look at leisure in the Lebanese capita...
None
This is the first systematic literary study of one of the masterpieces of classical Arabic literature, the fourth/tenth century Kitâb al-aghânî (The Book of Songs) by Abû I-Faraj al-Isbahânî. Until now the twenty-four volume Book of Songs has been regarded as a rather chaotic but priceless mine of information about classical Arabic music, literature and culture. This book approaches it as a work of literature in its own right, with its own internal logic and coherence. The study also consistently integrates the musical component into the analysis and proposes a reading of the work in which individual anecdotes and poems are related to the wider context, enhancing their meaning.
None
None
Judul : Raih Tabiat Mulia Tepis Yang Tercela Penulis : Aspar, S.Pd., M.Pd Ukuran : 15,5 X 23 Cm Tebal : 198 Halaman Cover : Soft Cover No. ISBN : 978-623-162-741-4 No. E-ISBN : 978-623-162-742-1 (PDF) SINOPSIS Tabiat diartikan sebagai perangai, watak, budi pekerti, kelakuan atau tingkah laku. Bertabiat mulia dalam pergaulan sehari-hari merupakan praktek tingkah laku yang dikehendaki dalam setiap agama dan dalam setiap kelompok masyarakat di mana seseorang berada. Dalam buku ini, konsep tabiat mulia yang dimaksud, terbingkai atas dasar nilai-nilai Islam. Maka, membekali diri dengan ilmu agama terkait dengan akhlak mulia sangat diperlukan bagi seorang muslim. Jangan sampai nilai-nilai tabiat mulia dalam pergaulan sehari-hari terabaikan. Dalam buku ini ditekankan pula pentingnya kesadaran bahwa setiap kelakuan manusia yang baik tercatat sebagai amal baik yang dicintai Allah dan disenangi oleh setiap orang. Sedangkan kelakuan manusia yang buruk tercatat sebagai amal buruk, dibenci oleh Allah dan tidak disenangi oleh manusia pada umumnya sehingga sepatutnya dijauhi
Terdapat hikmah yang besar di balik ujian dan nikmat yang diberikan oleh Allah Swt. kepada hamba-hamba-Nya. Orang yang mampu “menangkap” hikmah di balik musibah dapat dipastikan sebagai pribadi yang tangguh. Keistimewaan ini hanya bisa dicapai oleh orang-orang yang menganggap musibah sebagai bagian dari kasih sayang-Nya. Sementara, orang yang menyikapi musibah dengan wajah muram, menyalahkan ketentuan Allah Swt., serta berprasangka buruk kepada-Nya, niscaya tidak akan mendapatkan hikmah apa pun. Alih-alih memperoleh hikmah, kehidupannya bakal terasa susah lantaran jauh dari rahmat-Nya. Nah, buku ini memberi tahu pembaca cara-cara indah menghadapi musibah. Mengubah musibah menjadi berkah!
Buku Allah SWT dan ar-Rasul saw. ini merupakan bagian pertama dan kedua dari trilogi ushu luts tsalasah. Dalam bagian pertama, Allah SWT, Said Hawwa secara gamblang dan terpe-rinci menjelaskan tauhidiyah uluhiyah dengan didukung oleh bukti ilmiah, selain dalil-dalil dari Al-Qur’an dan as-Sunnah. Bagian ini menje-laskan hakikat tauhid dengan fenomena di alam semesta. Umat Islam harus dipahamkan tentang hakikat Allah SWT dan dalam Islam telah ada pokok-pokok tentang ketuhanan yang hakiki. Dalam bagian kedua, ar-Rasul saw., Said Hawwa menggambarkan sosok Rasulullah saw. secara utuh, mulai dari sifatnya (fisik dan akhlak), mukjizatnya, ramalan masa depan (nubuwwah) yang terbukti kebenarannya, hasil dakwahnya, hingga bisyarat (kabar gembira) dari para nabi dan rasul sebelumnya tentang kehadirannya. Dengan demikian, kita dibimbing untuk dapat meneladani Rasulullah saw. secara utuh dan komprehensif serta mampu meng-amalkan dalam kehidupan sebagai tanda keimanan kita kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. [Gema Insani]