You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This book explores the ambiguous legal status of traditional–adat–communities in Indonesia and their informal, traditional rights to communal–ulayat–land. It discusses the lack of recognition of adat communities and their legal rights in the Indonesian constitution, surveys legal consideration of informal legal rights both in Indonesia and elsewhere, and examines how thinking about these issues has evolved over time in Indonesia. It provides an in-depth study of the ways that government policies on adat communities are developed, changed and implemented, and how different actors give meaning to these policies, particularly government bodies with authority to manage land and forests, ...
Sebagai makhluk sosial, individu tidak akan pernah bisa terlepas dari dinamika dan dialektika di ruang sosialnya, dan di sana pula, individu dapat senantiasa menjadi “manusia” dengan segala sisi kemanusiaannya. Karena itu, ruang yang sakral tersebut tak bisa (dan tak akan pernah bisa) digantikan sepenuhnya dengan yang virtual. Di ruang virtual, komunikasi bisa jadi malah “kehilangan” daya magisnya atau tidak apa adanya, entah karena anonimitas, entah karena tak ada tempat untuk sesuatu yang nonverbal, dan lain sebagainya. Di ruang sosial, dialektika individu justru berlangsung dinamis, dan ketika dialektika itu ditangkap atau dipotret, maka sangat mungkin gambaran itu bisa memperkaya khasanah akan segala sisi kemanusiaan kita sebagai makhluk sosial. Itulah yang hendak disampaikan oleh buku ini, di mana dialektika individu di ruang sosialnya tetap menjadikannya sebagai manusia.
Berawal dari sebuah percakapan dengan beberapa anak-anak Badui dalam yang sedang beristirahat. Dengan kesantunan bahasa verbal dan tubuhnya, mereka menjelaskan tentang rasa dan manfaat dari buah Harendong yang sedang mereka nikmati. Dari perilaku dan cara menjelaskannya, tercermin hasil didikan yang baik dan berhasil. Hal ini menjadi menarik untuk diteliti, karena selama ini anak-anak Badui tidak diperbolehkan untuk mengenyam pendidikan nasional. Maka dengan pendekatan kualitatif, metode etnografi realis penelitian ini bertujuan untuk menganalisa metode pendidikan tradisi Badui yang selama beratus-ratus tahun berhasil menjaga kesantunan dan kesederhanaan hidup warga Badui.
Budaya berkenaan dengan cara manusia hidup. Manusia belajar berpikir, merasa mempercayai, dan mengusahakan apa yang patut menurut budayanya. Bahasa, persahabatan, kebiasaan makan, praktik komunikasi, tindakan-tindakan sosial, kegiatan ekonomi, politik, dan teknologi, semua itu berdasarkan pola-pola budaya. Budaya adalah suatu konsep yang membangkitkan minat. Secara formal budaya didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, dan diwariskan dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok. Budaya berkesinambungan dan hadir di mana-mana, budaya juga berkenaan dengan bentuk fisik serta lingkungan sosial yang mempengaruhi hidup kita. Budaya ...
Komunikasi, media massa, pers, internet, pilkada, film, bahasa dan keseharian, hingga radikalisme dan kearifan lokal, adalah tema-tema yang muncul dalam ruang-ruang buku ini. Semua tema tersebut saling berjalin dan berkelindan dalam “nuansa” komunikasi dan jagat budaya manusia Indonesia, baik dalam ruang-ruang keseharian maupun dalam ruang sosial-virtual. Adakalanya “fenomena” yang dipotret dan dihadirkan dalam buku ini hanya sekadar potret peristiwa yang diketengahkan untuk memperkaya dan memperdalam “sudut pandang” kita atas fenomena tersebut, atau adakalanya fenomena tersebut menjadi semacam pertanda bahwa sedang terjadi perubahan dalam kehidupan manusia (Indonesia) modern, yang bahkan perlu mendapat perhatian bersama.
buku ini ditulis berdasarkan kurikulum dan silabus program studi keperawatan. Tujuan penyusunan buku ini adalah untuk membantu mahasiswa memahami tentang konsep dasar keperawatan meliputi sejarah, falsafah, paradigma, profesi keperawatan, peran, fungsi dan tugas perawat, model konsep dan teori keperawatan. Buku ini juga membahas tentang konsep proses keperawatan yang mencakup pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi serta dokumentasi keperawatan dengan menerapkan prinsip berpikir kritis. ====== Penerbit Novel Lovrinz Novel Romantis, Novel Thriller, Novel Fantasy, Novel Cinta, Novel Family, Novel Horor, Novel Fiction, Novel Romance, Novel Religi, Novel Marriage, Novel Mysteri, Novel Detective, Novel slice of live, Novel actions, Novel fun fiction,Novel historical, Novel Education, Novel Story, Buku fiksi, Buku Ilmiah, Buku cerita, Buku cerita Anak, Buku Motivasi
Berdasarkan data awal tersebut maka dikembangkanlah sasaran Ekspedisi Budaya Kasepuhan Cisungsang selanjutnya (2016) yang lebih difokuskan pada pemahaman terhadap Orientasi Nilai Budaya masyarakat Kasepuhan Cisungsang. Sasaran ini ditetapkan karena data awal yang berupa folklore masyarakat Kasepuhan Cisungsang secara hipotesis dapat dianggap merepresentasikan orientasi nilai budaya masyarakat kasepuhan Cisungsang itu sendiri. Kegiatan Ekspedisi Budaya BEM FIB UI ini sesungguhnya dapat dianggap merupakan suatu pelatihan penelitian mahasiswa yang dapat terus dikembangkan dan dilestarikan. Di dalam pelaksanaan, pihak fakultas melalui Manajer Kemahasiswaan FIB UI bahkan Direktur Kemahasiswaan UI diharapkan dapat terus memberi dukungan yang lebih baik dan maksimal. Bila sinergi ini dapat terus dilaksanakan maka harapan akan terwujudnya kesinambungan kegiatan Ekspedisi Budaya sebagai kebanggaan BEM FIB UI dapat menjadi kenyataan.
Globalisasi hak asasi manusia (HAM) yang telah berlangsung selama beberapa decade telah menyebabkan perdebatan universalisme versus relativisme dalam hak asasi manusia (HAM) semakin tajam di berbagai negara. Rejim HAM Internasional dan para pendukungprinsip universalisme HAM berusaha untuk mengimplementasikan norma2 HAM kesesama negara,melintasi batas2 norma2 lokal seperti agama dan budaya serta kepentingan nasional suatu negara.
Permasalahan yang dikaji dalam buku ini terinspirasi oleh hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh penulis dengan teman sejawat peneliti yang lain yang memfokuskan kajiannya pada permasalahan yang dihadapi masyarakat adat dalam pengelolaan sumberdaya alam sejak tahun 1996 sampai 2008. Penelitian Pertama, dengan judul “Dampak Undang-Undang Pemerintahan Desa Terhadap Hak-hak Masyarakat Adat di Indonesia (Studi Kasus Pada Masyarakat Adat di Irian Jaya, Kalimatan, Pulau Tual, Pulau Haruku, dan Nusa Tenggara Timur)”, yang didanai oleh Lembaga Studi dan Hak Asasi Manusia (ELSAM) dan USAID, (1996). Kedua, penelitian dengan judul “Penguatan Kelembagaan dan Hukum Masyarakat Adat Tengger ...
Pengakuan hak ulayat dalam Pasal 3 UUPA ini, oleh sebagian besar pengkaji, baik dari ahli hukum agraria maupun dari ahli hukum adat, lebih-lebih dari kalangan LSM, merupakan bentuk pengakuan setengah hati, semu, dan ambigu. Untuk mengusulkan agar Pasal 3 UUPA ini di judicial review hanya dengan menyebutkan kelemahan kelemahan secara gramatikal, bukanlah tindakan yang bijaksana. Penulis berkeya- kinan bahwa semua produk hukum berasal dari suatu kesepakatan dan keputusan politik, serta bermuatan kepentingan politik. Sehubungan dengan hal tersebut maka untuk mengkaji kelemahan Pasal 3 UUPA perlu ditelisik secara politik hukum yang melandasi pembentukannya. Untuk mengungkap politik hukum yang me...