You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
PKKMB singkatan dari Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru dan kegiatan ini merupakan kegiatan wajib yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa baru di perguruan tinggi. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempersiapkan mahasiswa baru dalam proses transisi menjadi mahasiswa yang berpikir lebih matang dan terwujudnya kemandirian. Buku ini sebagai bentuk akan pentingnya kegiatan PKKMB dan menjadi suatu historis jejak rekam khususnya bagi perguruan tinggi, sehingga dengan hadirnya buku ini diharapkan menjadi penyemangat untuk terus berbenah dalam melaksanakan kegiatan PKKMB agar mahasiswa baru benar-benar bisa enjoy dalam mengikuti kegiatan PKKMB dan menghilangkan stigma negatif bahwa kegiatan PKKMB bukan identik dengan senioritas atau yunioritas namun semua memiliki kedudukan sama menjadi bagian tak terpisahkan dalam keluarga besar perguruan tinggi.
Dalam buku Antologi Puisi “Pejuang Andalan” membahas berbagai macam Genre Puisi, diantaranya Puisi Romansa, Syair, dan lain-lain. Selain itu, dalam buku ini juga terdiri berbagai macam judul, misalnya: cinta dan perjuangan, lingkungan sekolahku, hadiah dari Tuhan, cita-cita, Indonesia Negeriku, Malaikat tak bersayap, Ibu dan Ayah, Senja, Sang Penguat Hati, Pahlawanku, dan lain-lain Pada Sinopsis Buku Puisi Pejuang Andalan didalamnya juga membahas tentang bagaimana seorang anak berjuang menggapai cita-cita yang gemilang dengan berbagai problema kehidupan dilingkungan keluarga maupun lingkungan sekitar. Selain itu, juga membahas cinta kasih kepada kedua orang tua yang telah berjuang dan berkorban demi masa depan buah hati mereka yang lebih cerah. Seperti pada puisi yang berjudul “Sang Penguat Hati”. Dalam puisi tersebut membahas bagaimana perjuangan orang tua yang selalu bersemangat untuk mencari biaya untuk masa depan buah hatinya untuk mencapai masa depan yang gemilang.
Ministry of National Development Planning of the Republic of Indonesia (PPN) and the Central Statistics Agency (BPS) estimates that Indonesia will experience a demographic bonus in 2045. This can bring Indonesia to its heyday if the demographic bonus can be used properly. Human development and mastery of science and technology, sustainable economic development, equitable development, and strengthening national resilience and governance are the four pillars in welcoming that era. The first pillar, human development and mastery of science and technology, can be achieved by realizing quality education. Unfortunately, many factors cause the low quality of higher education in Indonesia. The skill...
dalam buku ini akan dibahas: ikhwal studi Islam; beberapa pendekatan dan metode studi Islam; pengantar tentang berberapa aspek Islam; metodologi studi al-Qur’an, al-Hadis, hukum Islam, pembaharuan pemikiran Islam; etika dalam Islam; sejarah dan peradaban Islam; serta metodologi penelitian ilmiah untuk studi Islam. Untuk memenuhi sillabi serta kekurangan bahan studi, sementara kesempatan penulis amat terbatas, maka dalam terbitan pertama buku ini kami tambahkan empat bab dari hasil terjemahan dan saduran penulis dari beberapa buku berbahasa arab yang relevan dengan tema. Yaitu, bab VI dan VII masing- masing diterjemahkan disadur dari buku Syuruth al-Ijtihad, dan buku Manahij al-Fuqaha’; keduanya karya Dr. Abdul Aziz al-Khayyath. Termasuk juga bab XI dan XII yang disadur dari buku Adlwa’ ‘Ala al-Bahts wa al-Mashadir karya Dr. Abdurrahman ‘Umairah. Adapun sembilan bab yang lain: bab I, II, III, IV, V, VIII, IX, X dan XI merupakan karya penulis yang cukup lama dipersiapkan. Mudah-mudahan dalam cetakan kedua nanti penulis dapat menggantikan hasil saduran tersebut dengan karya baru yang saat ini telah mulai kami persiapkan.
The International Seminar on Teacher Training and Education 2021 (ISTED 2021) is an international seminar devoted to fostering the development of innovative education in 21st century. The goal of ISTED seminar is to provide a forum for lectures, teachers, students, experts, and practitioners from universities, governments, NGOs, and research institutes, and to share cutting-edge developments in educations and social humanities. It also offers an opportunity to deepen understanding of the connection between information and study related to technologies, educations, and social humanities. The conference will consist of a plenary of keynote and paper presentation. We invite you to participate and submit your paper through online system. The approved paper will be presented and published in EAI, Book Chapter of ISTED 2021, and Journals related topics at this conference.
Kumpulan puisi dari penulis nusantara sebagai wujud rasa cinta kepada Ibu Pertiwi. Berikut nama-nama penyair dalam karya antologi ini: 1. Agusti Dwi Purnamasari 2. Amelia Rahma Maulida 3. Andini Safitri 4. Arini Ardianto 5. Audry Natasha 6. Diyan Syalawaty 7. Eni Sumarni 8. Fhatmawati Baharuddin 9. Gladiolus 10. Nafa Yunia 11. Natasha Panjaitan 12. Nurhasni 13. Pelangi Senja 14. Priskila Wi 15. Qtasry 16. Riani 17. Siti Wasripah Sobichin 18. Sri Kustanti 19. Rhetasya Nur Maylika
Buku yang cukup inovatif dalam area pembelajaran bahasa di era digital ini, yang merupakan kumpulan kontribusi ilmiah untuk pembelajaran bahasa yang relatif baru, kreatif, dan adaptif dalam mengikuti perkembangan zaman digital, sangat perlu kita baca, observasi, pahami, serta mungkin kita aplikasi dalam pembelajaran bahasa yang kita lakukan secara online atau daring. Ditulis oleh para ahli bergelar Doktor dan Magister dari berbagai disiplin, jadi tidak hanya disiplin bahasa dan sastra, buku ini memberikan new insights atau pemahaman baru yang mungkin dapat menambah dan atau melengkapi the working knowledge kita sebagai pendidik pengajar bahasa, maupun pengajar bidang lainnya.
Belajar Buku Masuk PTN BUKU EMAS
Buku ini mengajarkan kepada pembaca untuk berjuang dengan hati yang tulus. Hanya ketulusan yang dapat menghasilkan kenangan manis di sepanjang kehidupan. Mulai tugasnya sebagai seorang guru kemudian bertemu dengan anak didik yang istimewa. Menyelam dari kehidupan anak didik tersebut Irine menemukan pembelajaran kehidupan, pembelajaran iklhas, pembelajaran bersyukur, pantang menyerah. Seandainya Irine tidak dipertemukan dengan tokoh Syamsudin, Elva, Irfan, dan Keyza Manissih mungkin saat ini ia masih seperti anak kemarin sore. Bahwa segala pekerjaan diukur dengan besarnya pemasukan. Yang ada di kepala tokoh utama hanya uang, uang, uang. Tetapi empat anak hebat tersebut mengalahkan argumen bahwa uang adalah segalanya.