Welcome to our book review site go-pdf.online!

You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.

Sign up

Selepas Ombak
  • Language: id
  • Pages: 60

Selepas Ombak

Goncangan perlahan mulai hilang, namun rasa melayang masih ada. Kami tidak lagi menyadari kalau lapangan ini dipenuhi pohon-pohon kelapa, sepertinya tetangga yang juga tidak kepikiran bagaimana kalau buah kelapa jatuh menimpa kami. Setelah yakin kami bisa berdiri, satu-persatu tetangga-tetangga mulai kembali ke rumah masing-masing. Kami ikut bangkit dari duduk berjalan menuju teras. Lampu yang menggantung di plafon terlihat masih bergoyang-goyang. Beberapa gelas dan hiasan jatuh ke lantai. Syukurlah rumah tidak apa- apa. “Bagaimana Iko?” tanya Kak Rina. “Kita jemput? Naik apa?” Aku bingung harus menjawab apa. “Naik labi-labi saja,” katanya, “aku yang jemput atau kamu aja?” sambungnya berunding. Iyen masih digendong, tidak mau turun. Aku berpikir sejenak. Selama ini Kak Rina yang menjaga Iko dan Iyen. Kali ini jangan sampai menyusahkan dia lagi harus mencari anakku di tengah ribuan orang yang pasti sudah kocar kacir. “Aku saja,” kataku. Kami masuk. Listik mati. Sinyal telpon juga hilang. Dalam suasana mencekam itu aku masuk kamar bersiap mandi. Yah, aku belum mandi sedari tadi. Buru-buru aku mandi dan berpakaian.