You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Khairun Isa, satu-satunya murid lelaki jurusan Tata Busana di SMK Harapan Bangsa. Ia seringkali diledek karena namanya mirip nama cewek. Terlebih, wajahnya memang sedikit cantik dan sikapnya agak kemayu karena tumbuh bersama enam kakak perempuannya. Kehidupan sekolah Isa yang damai bersama ketiga sahabatnya, Icha (si galak), Hani (cewek alim, gebetan) dan Zara (miss selfie) menjadi rumit setelah kedatangan murid pindahan, Aura Nisa Adinata. Mulai dari pembentukan Nisa Squad untuk menghadapi lomba fashion show tahunan, dunia costplayer dan selebgram yang hampir mengempaskan persahabatannya, hingga kecemburuan Toni, idola satu sekolah. Berhasilkah Isa lolos dari amarah Toni? Berhasilkah Nisa Squad memenangkan lomba fashion show tahunan? Lantas, seperti apa kisah asmara Isa si cowok kemayu?
Sejak kakinya lumpuh karena kecelakaan, mimpi Senja untuk menjadi penari profesional terpaksa harus dikubur dalam-dalam. Namun, semangat baru perlahan-lahan mulai tumbuh dalam dirinya sejak membaca novel-novel karya Angkasa, penulis muda yang tengah naik daun. Menggunakan akun fake bernama Bintang, dia sering berinteraksi dengan penulis idolanya itu di dunia maya. Sejak saat itu hari-harinya terasa lebih hidup. Di tengah kesibukannya sebagai arsitek, Abi menemukan kebahagiaan tersendiri ketika menulis. Di balik nama Angkasa, dia pun berhasil menelurkan novel-novel best seller. Siapa sangka, setelah perjumpaan di sebuah fanmeeting, Abi jatuh cinta kepada salah satu pembacanya, Bintang. Namun, bagaimana jika gadis itu bukan bintang yang seharusnya bersinar di depan Abi?
Kaki pincang, jalan harus pakai tongkat, sama sekali bukan kondisi menguntungkan. Karena itulah Sean menolak mati-matian saat saudara kembarnya mengajaknya menjadi vokalis band. Meskipun suaranya sangat layak untuk dinikmati. Menurut Sean, tidak akan ada yang menginginkan orang cacat. Sudah cukup dia dipermalukan di sekolah, jangan ditambah menjadi vokalis band yang harus tampil di atas panggung. "Bukan kekurangan fisik yang bikin lo kerdil, tapi pikiran-pikiran sempit!"
Mia menunggu Dirga mengutarakan perasaannya. Dirga sedang meyakinkan diri bahwa perasaannya terhadap Mia bukan emosi sesaat. Nahas, tiba-tiba mereka terpisah sebelum saling mengetahui perasaan masing-masing. Takdir mempertemukan mereka kembali 20 tahun kemudian, di saat situasinya sudah berbeda. Namun, bagaimana jika rasa yang dulu pernah ada tak pernah benar-benar mati? Sekalipun sudah dibunuh paksa. *** Kadang DIA membuat kita bahagia dengan rencana-Nya, tapi kadang pula sakit sesakit-sakitnya. Tapi di saat kita sakit, Tuhan hadirkan penawarnya. Lalu, bagaimana jika penawar itu justru hanya bisa menambah luka? ***
Gio dan Lila adalah sepasang sahabat yang tak terpisahkan. Bagi Gio, Lila adalah mataharinya. Dia hidup dan bahagia di bawah sinarnya, sekalipun sinar itu belum tentu memancar untuknya. Dan bagi Lila, Gio sudah lebih dari sekadar sahabat. Gio sangat berjasa menenemani Lila melewati masa-masa sulit ketika dia berada dalam titik terendah dalam hidupnya. Namun, ketika sebuah perasaan muncul dalam diri mereka, akankah Gio dan Lila tetap mempertahankan status sahabat yang sejak dulu mereka miliki? “Tamalatea memiliki arti tak kunjung layu. Pantang layu dan pantang menyerah untuk terus berjuang. Saling menjaga dan menguatkan satu sama lain.”
Velicia dan Madava, anak kembar yang diasingkan ke bumi saat kerajaan Heliora diserang Ratu Levi. Mereka hidup terpisah sebagai manusia biasa selama 17 tahun. Setelahnya, mereka harus menjalani pelatihan di Dunia Asing guna merebut kembali kerajaan Heliora. Mampukah mereka menggulingkan kekuasaan setelah 17 tahun berlalu?
Monday dan Wave sudah bersahabat sejak kecil. Tanpa Wave, Monday seperti balita yang terpisah dari ayahnya. Sebaliknya, tanpa Monday, Wave seperti ayah yang kehilangan anak perempuannya. Keduanya seperti satu paket yang nggak bisa dipisahkan. Namun, Monday selalu menghilang di hari Senin. Setiap Senin, Monday nggak pernah keluar dari kamarnya. Dia bahkan absen dari sekolahnya. Ada alasan yang membuatnya begitu. Hanya Wave dan keluarga Monday yang tahu. Wave sudah mencoba berbagai cara untuk membuat Monday keluar, tapi usahanya selalu gagal. Hingga suatu hari, setelah bertahun-tahun bersama, akhirnya Monday keluar dari persembunyiannya. Mengapa Monday nggak bisa keluar di hari Senin? Temukan jawabannya dengan membaca cerita ini.
Mutia tidak menyadari, peran apa yang sebenarnya sedang dia lakoni di Tangerang Youth Movement (TYM), komunitas yang digagas oleh sahabatnya, Citra. Pun salah kaprah perihal kehadiran Syawal dalam komunitas itu. Semua terlihat seperti sewajarnya, hingga mereka melewati banyak peristiwa heroik yang menguras emosi dan air mata. Tak ayal, nama TYM semakin dikenal, seiring semakin tersohornya nama Mutiara Azkiya yang menjadi ujung tombak. Kiriman hadiah-hadiah pun berdatangan. Sayangnya, tanpa nama pengirim. Menyusul seseorang di masa lalu yang muncul—tanpa diundang—membawa prahara baru bagi komunitas mereka, khususnya untuk Mutia. Akankah keimanan Mutia dipertaruhkan? Atau dia akan tetap berdiri kokoh di atas garis istiqomah? “Salmah Nurhaliza memang piawai betul dalam mengkonstruk cerita dengan lika-liku dan warna-warninya, konflik yang penuh greget dan tajam, alur yang mengejutkan, sikap dan cara berpikir tokoh-tokohnya yang kuat serta dialog-dialog yang hidup.” Budi Sabarudin, Pendongeng keliling nusantara, jurnalis.
Jomlo. Semula Eri cuek saja predikat itu menempel padanya. Ia punya dua sahabat; Naya dan Za, yang bisa diajak nongkrong tiap malam minggu di Rainbow, kafe milik Ari, kakaknya. Namun, sebuah artikel yang dibacanya di internet mengubah pandangan Eri. Tiba-tiba saja, ia ngeri dengan kata jomlo dan ingin membuang jauh-jauh kata yang setia menempel padanya selama 16 tahun itu. “Aku pengen punya pacar!” Pernyataan Eri dianggap angin lalu oleh tiga orang yang mendengarnya. Namun, ketika Eri ngebet mendapatkan Axelle, cowok setengah bule yang baru lengser dari jabatan Ketua Osis, Ari menentang keras. Naya dan Za juga tidak memberi dukungan. Alhasil, Eri harus berjuang sendiri untuk mendapatkan hati Axelle. Berpeluh-ria hingga kena hukuman di Ekskul Paskib harus Eri jalani demi merebut perhatian Axelle. Lelahnya sepadan, karena Axelle memberi perhatian pada Eri. Saat perasaan Eri tengah berbunga, kenyataan pahit itu menghantamnya. Tak hanya kehilangan Axelle, Eri pun menjauh dari saudara dan sahabat-sahabatnya.
Mahameru hanya tinggal dengan bapak dan neneknya, Yayi. Ibunya telah meninggal saat melahirkan Mahameru tujuh belas tahun yang lalu. Terlahir dari keluarga yang menjunjung tinggi kebudayaan daerah, membuat Mahameru harus menekuni kesenian tradisional. Sejak kecil ia sudah diajarkan bagaimana menari tradisonal, mementaskan wayang kulit, maupun bermain ketoprak atau wayang orang. Namun, banyak teman-teman yang mengoloknya, mengatakan bahwa Mahameru adalah remaja kolot yang tidak tahu trend remaja zaman sekarang. Walau begitu, Mahameru tetap teguh pada pendiriannya, bahwa kesenian tradisional harus tetap dilestarikan meski zaman telah berubah. Hanya orang-orang berpendirian teguh yang mampu mendaki puncak kebahagiaan dalam hidupnya.