You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan membutuhkan SDM yang berkualitas. Lalu SDM seperti apa yang dibutuhkan organisasi, bagaimana kompetensi mereka dan bagaimana perusahaan dan karyawan terus meningkatkan kompetensi tersebut merupakan isu-isu penting untuk dibahas. SDM Indonesia haruslah memiliki kompetensi yang tinggi, andal, dan dapat dipercaya: baik kompetensi teknis, maupun kompetensi nonteknis—kepemimpinan, misalnya. Pengetahuan, keahlian, dan sikap karyawan harus ditingkatkan melalui pelatihan dan pengembangan karena SDM adalah aset perusahaan yang berwujud (fisik) maupun tak berwujud (kompetensi). Kontribusinya tidak lagi melulu fisik semata, tetapi juga kontribusi pemikiran yang intangible. Oleh sebab itu, SDM Indonesia harus credible, tepercaya, dan proaktif untuk meningkatkan kemampuan diri. Buku HR as a Credible Business Partner ini adalah buku saku yang baik untuk praktisi SDM untuk melihat seperti apakah SDM andal dan tepercaya tersebut
MilenialÓ adalah makhluk yang seksi. Kenapa begitu? Tengok saja 7 orang milenial yang baru-baru ini dinobatkan sebagai Staf Khusus Presiden Jokowi. Ketujuhnya adalah milenial yang seksi dari sisi KOMPETENSI. Mereka adalah lulusan universitas terbaik dalam dan luar negeri. Ketujuh staf khusus ini bekerja untuk Indonesia. Tentu saja mereka harus loyal; tidak hanya mempertimbangkan salary dan kompensasi, tapi juga setia mengemban tugas negara. Nyatanya, tidak semua milenial bekerja untuk Indonesia secara langsung. Banyak yang bekerja di perusahaan dalam negeri (PMDN), perusahaan modal asing (PMA), juga perusahaan pelat merah (BUMN). Apakah mereka tetap loyal kepada perusahaan seperti setianya ...
Kepemimpinan Cendekia adalah sebuah frasa yang unik. Biasanya kita mengenal istilah kepemimpinan transformasional, kepemimpinan transaksional, kepemimpinan karismatik, dan lain-lain. Namun, buku ini menawarkan judul Kepemimpinan Cendekia, yang merupakan antologiÑkumpulan ide dan pengalaman empiris-praksis dari para praktisi dan akademikus yang diterjemahkan ke dalam bahasa tulisan. Seperti apa yang disampaikan penulis, Nina Kurnia Dewi pada buku ini, yakni bagi seorang pemimpin baru diperlukan quick learning (belajar cepat), dan pentingnya keteladanan sang pemimpin yang disampaikan penulis lainnya, Dr. Taufan Maulamin. Quick learning dan keteladanan merupakan wujud nilai-nilai kepemimpinan cendekia.
Peran korporasi juga perguruan tinggi dalam menciptakan SDM unggul yang akan melahirkan pemimpin unggul tidak dapat dinafikan. Agregasi dari strategi tersebut adalah Indonesia Unggul, yaitu SDM yang memiliki kompetensi teknis, perilaku, dan manajerial baik. Peningkatan kompetensi penting bagi kami secara kompetensi teknis. Oleh sebab itu, SDM Cendekia menginisiasi peningkatan kecerdasan literasi dan kecerdasan digital. Kedua hal tersebut merupakan kompetensi mandatori di samping kompetensi lainnya. Buku ini merupakan antologi tulisan dari 27 praktisi dan akademikus yang membahas peningkatan SDM Indonesia dari sudut pandang praksis empiris dan kajian teoretis. Melalui buku ini, komunitas SDM Cendekia menawarkan jalan berpikir dalam mengembangkan SDM yang kompetitif menuju organisasi unggul.
Kompetensi menjadi konten materi yang utama di dalam program sertifikasi Coach Profesional. Proses penguatan yang berfokus pada kompetensi Coach tersebut merupakan sebuah perjalanan yang menarik, karena selain membuka mindset, juga mengajak setiap Coach Profesional untuk melakukan transformasi diri, karena secara Value dan Ethic mereka dituntut dan bahkan harus mendemonstrasikannya di dalam perilaku sehari-hari. Kerangka awal penulisan buku ini adalah menggunakan 8 kompetensi inti Coaching ICF (International Coach Federation) versi Oktober 2019, namun melihat pentingnya Value dan Etika Coaching ICF sebagai pondasi awal dari semua kompetensi Coaching yang ada, maka Penulis melihat perlu sekal...
Kepemimpinan Cendekia adalah SYIAR, DOA, & IKHTIAR - Ia adalah nilai-nilai yang harus diinternalisasikan, yang dengannya diharapkan insan Indonesia menuju kesuksesan. SYIAR berarti kemuliaan, yakni SYUKUR, ISTIKAMAH, AMANAH, dan REFLEKSI DIRI. DOA adalah tentang bermunajat kepada-Nya, agar pinta kita menembus arasy-Nya, maka mimpi itu harus diciptakan (develop vision), selalu melihat peluang daripada mengeluh saja (opportunities seekers), dan yakin, dengan segala potensi yang dimiliki, bahwa Anda bisa (amaze yourself). Ketika SYIAR dan DOA sudah dilantunkan, selanjutnya adalah IKHTIAR, berusaha dan berupaya membentuk (crafting) nilai-nilai kepemimpinan cendekia itu: integrity, keep collaborating, humble, tactful, inspiring others, agile, dan respect. Semoga dengan Nilai SYIAR, DOA, & IKHTIAR ini, para pemimpin Indonesia akan terus konsisten mencapai Indonesia Emas!
SDM Naik Kelas! Frasa ÒNaik KelasÓ bukan hal ihwal mudah dilakukan, tetapi juga tidak sulit dicapai. Ia hanya bisa diraih ketika kita dengan sungguh-sungguh mencitacitakan dan berusaha menggapainya. Terkait dengan itu, salah satu tulisan di buku antologi 4 praktisi dan akademikus ini mengungkap kekuatan DOA dan IKHTIAR ditambah dengan fomulasi C2H6 untuk mengembangkan diri. Buku ini merupakan kumpulan artikel yang dipersembahkan oleh para penulis agar para pembaca memiliki wawasan tentang bagaimana SDM Indonesia bisa naik kelas! Peningkatan itu hanya bisa terwujud ketika ÑgugahanÑbacaan ini diimplementasikan sendiri oleh insan yang ingin naik kelas. Selamat membaca!
Buku ini berisi tentang bagaimana cara yang praktis di dalam mengembangkan perilaku kepemimpinan di dalam diri kita, melalui panduan 9 kata kunci yang dapat membantu kita untuk lebih mudah di dalam belajar, berlatih dan bahkan menemukan makna filosofis di dalam setiap kata kunci tersebut. Sehingga dengan demikian, buku ini sangat bermanfaat bagi para sahabat belajar yang saat ini masih berada di bangku sekolah atau masih kuliah, para pekerja kerah biru yang tidak berkesempatan untuk mendapatkan fasilitas pelatihan kepemimpinan di tempatnya bekerja, para pekerja sektor riil yang mempelajari kepemimpinan secara acak dan tidak terstruktur, para millennial yang pembelajar cepat dan membutuhkan k...
Banyak orang menganggap berbicara lebih mudah daripada menulis. Tidak selamanya begitu, kadang-kadang kebalikannya, bergantung content atau isi pembicaraan dan tulisan yang akan disampaikan. Dan, yang penting juga: keterlatihan! Bicara saja, semaunya, memang mudah. Apalagi berbicara dengan teman atau orang yang sudah kita kenal, tidaklah sulit. Lain halnya jika kita diminta berbicara di depan umum, atau berbicara dengan content yang bermutu dengan sistematika penyampaian yang baik. Tak mudah, jika tidak berlatih. Pilihan kata yang tepat, untuk situasi dan keadaan tertentu, juga membutuhkan keterlatihan itu. Ketika berkeinginan menjadi pembicara atau motivator besar, kita harus berlatih berbicara di depan publik, baik dalam hal cara maupun content-nya, agar rasa percaya diri itu muncul. Bicaralah! Agar Diperhitungkan menyajikan cara berlatih untuk berbicara, juga untuk menyajikan ide dalam sebuah tulisan. Memberikan sekelebat kisah cerita penulisnya, tip, dan juga kisah inspirasi agar Anda dapat menambahkan kontribusi pemikiran lewat dialog yang dibangun dari komunikasi yang enak tersajikan.
Kebanyakan orang selalu beranggapan bahwa menulis buku itu adalah sebuah pekerjaan yang terlalu berat. Mereka membayangkan sebagai sebuah benda yang teramat berat dengan beratas-ratus halaman ditambah lagi uraian yang panjang dan lebar. Menulis buku semacam itu hanya pantas dilakukan oleh seorang cerdik cendekia atau pakar/ahli. Padahal, menulis buku dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa memandang umur dan profesinya. Buku ini akan mengubah sebuah paradigma bahwa menulis buku itu begitu sulit seperti yang mereka bayangkan. Sebenarnya, siapapun orangnya dan apapun profesinya pada dasarnya bisa menulis buku. Apalagi bagi mereka yang memang mempunyai keahlian di bidang sastra khususnya dunia tu...