You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Buku ini berisi 9 naskah tambahan untuk buku Yang Ditulis Usai Berpisah karya Arman Dhani
50 keping fragmen yang ditulis Arman Dhani dalam buku ini adalah refleksi dari sebuah hubungan yang rumit sekaligus membahagiakan. Namun, cepat atau lambat, perpisahan itu pun datang pada akhirnya. Membuatnya menderita dari tempat yang jauh, eminus dolere. Sebelum terlampau menyesakkan, buku ini menawarkan sebuah jalan untuk mempersiapkan diri menuju perpisahan itu.
Notif! Magazine #4 Edition. Tema: Blogging and Educating
With contributions by Barbara Banks, Sheila Bock, Susan Eleuterio, Jillian Gould, Phillis Humphries, Michael Owen Jones, Alicia Kristen, William G. Lockwood, Yvonne R. Lockwood, Lucy M. Long, LuAnne Roth, Rachelle H. Saltzman, Charlene Smith, Annie Tucker, and Diane Tye Comfort Food explores this concept with examples taken from Atlantic Canadians, Indonesians, the English in Britain, and various ethnic, regional, and religious populations as well as rural and urban residents in the United States. This volume includes studies of particular edibles and the ways in which they comfort or in some instances cause discomfort. The contributors focus on items ranging from bologna to chocolate, inclu...
ÒSebagai aktivis dan seniman rakyat, Wiji Thukul memang dengan tepat menggambarkan keterwakilan kelas sosialnya. Pilihan untuk kemudian bergabung bersama petani, buruh, dan kaum miskin lainnya dalam semangat yang semakin menguat, bahwa segala bentuk kemiskinan itu bukanlah semata-mata hadiah dari kekuasaan Tuhan, akan tetapi peluang dan kesempatan itu telah dilahap oleh kekuasaan politik dan modal.Ó Munir Said Thalib, pejuang HAM Indonesia
Buku ini dapat menjadi referensi bagai berbagai kalangan akademisi yang fokus pada isu-isu gerakan politik islam dan/atau populisme Islam, di mana FPI menjadi fokus utamanya. Buku ini juga dapat menjadi bahan bacaan bagi masyarakat umum yang ingin mengetahui lebih jauh tentang sepak terjang FPI dalam dunia politik praktis. Buku ini akan menjawab rasa penasaran pembaca tentang apa yang sebenarnya FPI perjuangkan dan langkah-langkah apa yang FPI ambil dalam berpolitik praktis.
Kadang kita dapat pelajarannya dulu, baru dapat pengalamannya. Kadang kita dapat pengalamannya dulu, baru pelajarannya. Karena waktu yang terbatas, tidak semua pengalaman bisa kita peroleh sendiri. Kita bisa mendapatkan pelajarannya dari pengalaman orang lain, melalui kisah yang kita dengar sendiri dari orangnya langsung, atau melalui orang lainnya lagi, atau yang dikisahkan dan direkam melalui tulisan dalam novel, memoir, biografi, dan lain-lain.
Menelaah sepak bola rasanya memang seperti menelaah kehidupan. Di dalamnya ada kalah dan menang, ada proses, ada filosofi yang mendasari suatu perbuatan, ada tangis dan tawa, ada konsekuensi, ada kegelisahan, dan masih banyak lagi. Sepak bola seakan menjelma menjadi hidup itu sendiri, namun tentunya dengan bentuk dan cara yang sangat berbeda. Barangkali atas alasan itulah mengapa buku ini diberi judul ‘Sepak Bola Seribu Tafsir’. Ada begitu banyak tafsir dalam 90 menit sebuah laga di atas lapangan berlapis rumput hijau, dengan dua gawang yang berseberangan, satu bola, seorang pengadil, dan 22 pemain. Dari sana, semua alegori kehidupan tercipta. Dua tim saling beradu kecerdikan, kekuatan, ...
“Edi AH Iyubenu ini tergolong manusia komplet: punya basic pesantren, akademisi strata tertinggi, dan piawai menganggit analisis dan narasi. Pengalaman-pengalamannya mengamati dan mengarungi semakin memperkaya nilai-nilai renungan buku ini. Saya membanggakan buku ini.” —K. M. Faizi [Kolumnis, budayawan, pengasuh pesantren di An-Nuqayah, Madura] “Dengan cakrawala yang bernas dan kecerdasan teknik menulis khas seorang Edi AH Iyubenu, buku ini siap mengobok-obok pikiran dan kesadaran kita yang terjajah modernisme sedemikian rupa. Muaranya satu: bagaimana kita akhirnya bisa menertawakan kelucuan demi kelucuan dalam diri kita yang ternyata telah sangat jauh terperosok.” —Bernando J. S...
Nuran Wibisono dalam buku ini ingin menunjukkan bahwa seorang laki-laki penyuka hair metal, boleh saja menangis dan tentu saja menjadi seorang pemasak yang handal. Dari cerita-cerita tentang makanan lezat di gang-gang kecil sampai eksperimen memasak yang ia lakukan ditorehkan dalam buku ini. Membacanya, akan membuatmu kelaparan.