You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Buku ini merupakan kumpulan dari berbagai nuansa pengalaman hidup penulis, baik secara langsung maupun tak langsung. Ide2 cemerlang dari berbagai sumber bacaan juga memperkaya ilustrasi yang terdapat dalam buku ini.
BISA DENGAR SUARA SAYA? merupakan buku hasil kerjasama STT Aletheia dan kelompok diskusi interdispliner Synoptic. Sesuai dengan topik-topik yang dibahas, sudah bisa ditebak bahwa tulisan-tulisan yang terbit ini dihasilkan pada masa pandemi Covid-19. Kalimat tanya dalam judul “Bisa Dengar Suara Saya?” adalah pertanyaan umum yang sering diucapkan tatkala mengecek jaringan audio daring. Keberadaan “suara” bisa saja dianggap sebagai noise atau gangguan sehingga harus secepatnya di-mute, matikan ketika masih rapat, kelas, atau seminar online. Namun, secara simbolis dipakai dalam bunga rampai ini untuk mengingatkan kita bersama bahwa suara-suara itu tidak selamanya terbungkam, dia memiliki kekuatan untuk menyeruak menembus batas-batas yang ada. Ruang isolasi dan “kontrol host” bukanlah penghalang untuk menghasilkan karya, bersuara secara jernih bagi Indonesia.
Surat Yudas dalam Alkitab Perjanjian Baru seringkalidianaktirikan dalam pemakaiannya sebagai bahan perenungan ataupunbahan khotbah.Namun, nasihat dan pengajaran dalam surat ini sangatsesuai dengan keadaan zaman sekarang. Penulis surat ini adalah Yudas, saudara Yakobus, dan iamenyebut dirinya sebagai hamba Yesus Kristus. Hal ini menunjukkankerendahhatiannya yang lebih memilih dikenal sebagai hamba YesusKristus daripada sebagai saudara-Nya.Tidak disebutkan secara khususkepada surat ini dituliskan,hanya kepada merekayang terpanggil,yang dikasihi dalam Allah Bapa, dan yang dipelihara untuk YesusKristus. IsiSurat Yudassingkat, tetapi memberi pesan yang sangatmenohok, yang mengingatkan orang-orang...
Dalam Pepatah Latin, Non Multa Sed Multum ditujukan pada pentingnya mutu atau kualitas; bukan berdasarkan jumlahnya. Gaius Plinius Secundus (23-79 M), seorang penulis Romawi Kuno berpendapat bahwa kearifan jiwa perlu dibentukmelalui bacaan yang bermutu. Bukan mengacu dari banyaknya buku yang dikonsumsi. Proverbia Latina tersebut menyatakan bahwa untuk mendidik pribadi anak bangsa yang "berkualitas, istimewa, khusus, spesial, berbeda, mahir dan ahli" haruslahtersedia bahan bacaan yang bermutu. Oleh karenanya, panitiakarya ilmiah dalam rangkaian acara Dies Natalis STTII Jakarta yang ke-35 menggandeng para teolog, dosen, guru, serta mahasiswa Teologi dan PAK memberikan sumbangsih karya bermutu ini bagi generasi peneruS. Selamat menambah wawasan melalui tema-tema: Kualitas Iman Kristiani di Era Digital, Pelayanan Gereja Berjejaring, Filosofi "Anak Tuhan", Refleksi Teologis Kehidupan Kristen, dan Virtual Vs. Faktual.
Dalam buku ini mengupas akan tafsir Perjanjian Baru, yang dimulai dari kitab Ibrani sampai surat Yudas. Pada bagian ini biasanya dikenal sebagai surat-surat umum. Ada satu hal kesamaan dari keseluruhan kitab atau surat-surat ini, yaitu memperkenalkan akan Pribadi Yesus yang adalah Allah, yang berinkarnasi menjadi manusia. Sehubungan dengan kedua atribut ini (kemanusiaan dan ke-Allah-an Yesus) menjadi suatu perdebatan pada masa kitab atau surat ini ditulis. Ada tiga golongan yang dikenal pada masa itu, yang mencoba menyerang akan kedua atribut Pribadi Yesus, yaitu: Gnostikisme, Doketisme dan Cherintus. Ketiga golongan ini masuk dalam kategori sebagai bidat. Dan dari ketiganya itu, yang paling berpengaruh adalah Gnostikisme.Surat-surat umum ini meluruskan dan menegakkan pengajaran yang benar tentang Pribadi Yesus (Kristologi), di mana Allah yang pada mulanya adalah Firman (Logos) menjadi manusia (Yoh. 1:14) yang sempurna; disalibkan, mati dan dibangkitkan untuk menebus dosa manusia sebagai bukti kasih-Nya akan dunia ini (Yoh. 3:16).
Teologi Pastoral adalah sebuah cabang ilmu teologis yang berfokus pada perspektif penggembalaan pada semua kegiatan dan fungsi Gereja dan pendeta, kemudian menarik kesimpulan teologis dari pengamatan yang dilakukan. Sejak zaman Reformasi Protestan, istilah "Pastoral" dipakai dalam dua pengertian. Pertama, "Pastoral" sebagai kata sifat dari "Pastor". Karena Pastor melaksanakan penggembalaan, maka istilah Pastoral dalam konteks ini berarti sama dengan penggembalaan itu sendiri. Pemahaman yang kedua adalah Pastoral sebagai studi tentang penggembalaan itu sendiri.
Buku berjudul “Gender dan Islam” yang di dalamnya berisi 11 kumpulan artikel tulisan anggota UKM SIGMA tahun 2020. Fenomena serta problem gander yang dialami masyarakat sedikit tertuang dalam kumpulan tulisan ini. Pembahasan mengenai isu-isu gender dalam perspektif Islam yang merupakan sebuah isu menarik untuk dibicarakan sampai kapanpun. Hal ini karena Islam juga memberikan perhatian khusus terhadap persoalan gender sehingga kita dapat mengetahui nilai-nilai serta kandungan di balik isu-isu gender melalui pandangan al-Qur’an dan al-hadits Nabi Muhammad Saw. Buku ini berusaha memberikan gagasan tentang pemahaman gender dalam perspektif Islam melalui berbagai disiplin ilmu penulisnya.
None
None