You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Buku ini membahas pentingnya menghidupkan kembali gerakan pembaruan Islam di Indonesia setelah munculnya wacana konservatif. Setelah Nurcholish Madjid, para pembaru Islam mengusung dua agenda utama: kebebasan berpikir dan redefinisi fungsi agama. Nurcholish menyoroti isu-isu seperti sekularisasi, liberalisasi ajaran Islam, dan pentingnya mengadopsi ide-ide kemajuan. Ia menekankan kebebasan berpikir, mengkritik sikap kaku tokoh Islam terhadap perbedaan pendapat, dan mengangkat ide kemajuan. Buku ini juga menyoroti bahwa Indonesia memilih jalan tengah Pancasila setelah kemerdekaan, bukan negara berlandaskan Islam atau sekuler.
Pembahasan-pembahasan yang diketengahkan dalam buku ini, dewasa ini pada umumnya terhimpun dalam kumpulan-kumpulan pembahasan dengan tema Filsafat Agama. Tema-tema yang dimaksud di antaranya; asal-usul agama, pembuktian eksistensi Tuhan, kebutuhan manusia terhadap agama, masalah keburukan, pengalaman religius, bahasa agama, akal dan wahyu, agama dan akhlak, dan pluralisme agama. Apa yang dimaksud dengan “Kalam Jadid” dan apa yang orang-orang Barat namakan sebagai “Filsafat Agama”, lebih banyak digunakan dengan makna perenungan rasional dan filosofis tentang agama. Ilmu ini selain mengkaji ulang sebagian masalah-masalah klasik seperti wahyu dan dalil pembuktian Tuhan, juga mengkaji ma...
Seorang ustaz mengeluh pada temannya, "...Pak saya ini sudah lama di Pesantren Antah Berantah. Saya pingin berjuang di situ. Tapi kadang saya jadi bingung. Ya, saya setiap malam didatangi kiai saya. Saya ini kan uangnya pas-pasan. Tapi saya kan juga harus menghormati. Tiap malam dia saya sediakan rokok dan kopi, kadang makanan. Saya malu kalau tidak ada sesuatu, minimal rokok dan kopi. Kadang ngobrol sampai malam." "Ya, itu kan berarti Pak Ustaz telah melakukan akhlak terpuji: menghormati kiai dan tamu." "Bagaimana Bapak ini?" "Ini kelewat ROMANTIS!" katanya ketus. "ROMANTIS bagaimana, kan kiai ada berkahnya?" "ROMANTIS. Rokok, kOpi, dan MakanAN graTIS!" "Menarik! Kritikan dalam bentuk humor dan sindiran, dengan bahasa yang mudah diterima. Buku ini layak dibaca siapa pun, tak terkecuali kiai dan santri." [Mizan, Hikmah, Islam, Inspirasi, Indonesia]
We are delighted to introduce the proceedings of the 1st INTERNATIONAL CONFERENCE ON ISLAMIC CIVILIZATION (ICIC) 2020 bringing together researchers, academics, experts and professionals in examining selected theme on Islamic Perspective of Sustainable Development and The Role of Islamic Economics In Today's Global Finance. This event was held on 27 August 2020 virtually by Universitas Islam Sultan Agung in collaboration along with some Islamic universities in Indonesia and overseas. The papers published in this proceeding are from multidisciplinary researches related to economy, education, humanities, Islamic studies, laws, social sciences and health. Each contributed paper was refereed before being accepted for publication. The single-blind peer reviewed was used in the paper selection.
Krisis lingkungan disebabkan oleh penolakan manusia untuk melihat Tuhan sebagai “Lingkungan” yang nyata, yang mengelilingi manusia dan memelihara kehidupannya. Kerusakan lingkungan adalah akibat dari upaya manusia modern untuk memandang lingkungan alam sebagai tatanan realitas yang secara ontologis berdiri sendiri, terpisah dari lingkungan Ilahi, yang tanpa berkah pembebasan-Nya lingkungan menjadi sekarat dan mati.{S.H. Nasr}
Buku ini terutama adalah upaya, seperti kata Rumi, untuk melihat Karbala dengan memusatkan perhatian kepada Imam Husain, pusat agung dari semua peristiwa ini. Kepada teladan kecintaan sempurna pada Tuhan dan penyangkalan diri habis-habisan di hadapan-Nya. Bukan kepada peperangan, pertumpahan darah, kejahatan, kekejaman, kehewanan, dan nafsu ingin membalas dendam… Buku ini adalah tentang kita belajar cinta kepada Tuhan, dari Tuan-nya Para Penghulu Syuhada ini. Seperti Iqbal saja, kita bisa berkata: Peran Husain di Karbala begitu agungnya sehingga ia memupuskan gagasan-buas tentang kekejaman dan keberdarah-dinginan. —Dr. Haidar Bagir, pakar Filsafat Islam Setiap tulisan memberikan kontribu...
Sejak abad ke-5 SM, keraguan seputar kemungkinan pengetahuan terhadap realitas mulai menggejala. Hal ini dipicu oleh kemunculan kaum Sofis (sophist). Lambat laun, kecenderungan ini di satu sisi semakin mendapatkan perhatian, dan di sisi lain semakin berkembang dan melahirkan varian-varian skeptis baru, bahkan hingga masa kini. Sejumlah pemikir pendukungnya pun menyuguhkan argumentasi atas klaimnya, kendatipun tidak semuanya. Penulis buku ini berupaya menjawab sejumlah dalih yang diajukan kaum Skeptisis. Dengan merujuk pada beberapa karya representatif dari pemikir-pemikir skeptis, penulis mencermati dan menelusuri dasar-dasar pandangan mereka, kemudian berusaha mengkritisinya seraya menjelas...
Ecology and environmental conservation issues in Indonesia from Islamic point of view; collection of articles.
Buku ini menghadirkan pemikiran intelektual Islam kontemporer, Prof. K.H. Yudian Wahyudi, Ph.D., dan responsnya terhadap masalah-masalah peradaban Islam. Mengapa Islam mundur dan umat lain maju, juga menjadi perhatian serius dari Yudian. Ia juga ikut dalam memperbincangkan fenomena Islam kontemporer dan kecenderungan Islam masa kini di berbagai forum internasional lebih-lebih lokal. Bagaimana Yudian menjawab dan memberikan solusi pemikiran terhadap pertanyaan yang diajukan dalam konteks kebangkitan peradaban Islam. Sebagaimana yang terlihat pada kajian-kajian di dalam buku ini, bagi Yudian kebangkitan peradaban Islam itu sesungguhnya jauh dari sekadar gejala populisme Islam itu. Apalagi jika...