You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Javanese literature is one of the world’s richest and most unusual literary traditions yet it is little known today outside of Java, Indonesia, and a handful of western universities. With its more than a millennium of documented history, its complex interactions over the centuries with literature written in Sanskrit, Arabic, Persian, Malay and Dutch, its often symbiotic relationship with the performing arts of puppetry and dance, and its own immense creativity and insight, this vastly understudied literature offers a lens to understanding Java’s fascinating world as well as human ingenuity more broadly. The essays in this volume, Storied Island: New Explorations in Javanese Literature, take a fresh look at questions and themes pertaining to Java’s literature, employing new theoretical and methodological lenses.
Freek Colombijn examines the social changes in Indonesian cities during the process of decolonization. That process had major repercussions for urban society. These social changes are studied from the angle of urban space in general, and the provision of housing in particular. This provides fresh insight into how people experienced decolonization. The author challenges the idea that a shift from ethnic to class differences was the overriding social change during decolonization. He argues instead that class differences had already formed the predominant dividing lines in colonial urban society. Colombijn also focuses on the shifting balance of power between the main agents in the urban arena. Through the use of hitherto unused historical sources, the book presents a wealth of new data about the Indonesian city and the decolonization process. Published in cooperation with the Netherlands Institute of War Documentation (NIOD). Originally published with imprint KITLV (ISBN 9789067182911).
Buku tentang “Akulturasi Lintas Zaman di Lasem: Perspektif Sejarah dan Budaya (Kurun Niaga-Sekarang)”, tulisan Dwi Ratna Nurhajarini, dkk menguraikan tentang persoalan akulturasi yang terjadi di Lasem. Buku ini mendeskripsikan bagaimana persoalan akulturasi antara tiga etnis (Jawa, Arab, Tionghoa) di Lasem, ternyata bisa berlangsung secara harmoni. Wujud akulturasi ini bisa membentuk sebuah konfigurasi budaya yang sangat manis dan dinamis tanpa harus memunculkan persoalan. Harmoni ini tentunya patut untuk dijaga. Hal menarik dari isi buku ini adalah penulis bisa menggambarkan bentuk keharmonisan tersebut baik dalam wujud bahasa, arsitektur, batik, tradisi dan ritual.
Buku Kota Pelabuhan Semarang Dalam Kuasa Kolonial: Implikasi Sosial Budaya Kebijakan Maritim, Tahun 1800an1940an menjelaskan tentang pengembangan Kota Pelabuhan Semarang masa kolonial, kondisi geografis dan Ekologis serta mengetahui dampak dari pelaksanaan kebijakan tersebut bagi kehidupan sosial budaya masyarakat di Semarang. Kajian semacam ini diperlukan karena mampu menyumbangkan bahan bacaan tentang kota pelabuhan, sekaligus menempatkannya dalam perspektif sejarah dan budaya
Kajian sejarah ini merupakan salah satu bentuk perhatian dari Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka merawat ingatan kita tentang peristiwa-peristiwa penting yang mengiringiperjalanan sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta. Revolusi Kemerdekaan di Daerah Istimewa Yogyakarta berkaitan erat dengan peristiwa yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1945 hingga 1949. Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 menjadi langkah awal dalam rangka menegakkan kedaulatan negara. Serangan Belanda secara tiba-tiba terhadap Ibukota Republik Indonesia pada 19 Desember 1948 menyebabkan pasukan Republik Indonesia meninggalkan kota menuju pedesaan di sekitar Yogyakarta. Meskipun kalah, para pejua...
Dunia Revolusi meneroka periode revolusi Indonesia (1945–1949) dari perspektif regional. Sebanyak tujuh belas naskah hasil penelitian sejarawan Indonesia dan Belanda menjadi kontribusi dalam mengungkapkan kompleksitas realitas yang terjadi serta keragaman perspektif dari periode revolusi Indonesia. Para peneliti menjelaskan secara sistematis bagaimana penduduk sipil Indonesia (Bumiputra), Tionghoa, India, dan Indo-Eurasia, dan beragam kelompok sosial mulai dari tentara, pejuang, petani, buruh, ibu rumah tangga, hingga para pejabat turut mengalami dan membentuk periode penuh ketidakpastian yang terjadi dari tahun 1945 hingga 1949. Buku ini menitikberatkan pada keragaman gagasan tentang makn...
Directory of manuscripts of Indonesia.
Sejarah Laksamana Cheng Ho dalam pelayaran dan dakwahnya terutama di Nusantara adalah berkah sejarah yang hingga kini mendorong banyak penelitian tentangnya. Di pusat-pusat penelitian sejarah, di kampus-kampus, di komunitas-komunitas diskusi, kelompok-kelompok belajar, dan di mana saja sejarah itu dibaca, sosok Cheng Ho tak pernah bosan dibedah. Tokoh yang terkenal dengan ekspedisinya itu seperti harta karun yang terus digali sumber-sumber sejarahnya. Di negara-negara Barat, juga telah lama muncul berbagai studi yang serius mengenai pelayaran Cheng Ho. Tokoh muslim yang memulai kariernya sebagai seorang budak, pelayan raja, atau kasim itu seperti sumber mata air yang selalu memberikan inspir...