Welcome to our book review site go-pdf.online!
You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Made in Prison (English Version)
Prison or also known as The Correctional Facility is not always about dreary and scary things. Many creative works have been produced from behind the walls; the delicious bakeries, high artsy painting, even garment products with export quality. All of those works are produced by prisoners, or also known as the inmates. The products that are made by the inmates, brings many stories behind it, from bitter till touching story. Through those productive activities, they changed the sorrow into hope to get a second chance to bring their life back into society. Through this book, Evy Amir Syamsudin reflected on her experiences to guide the inmates and her vision to humanize them.
Memburu Muhammad
“Mungkin bisa ada ratusan Muhammad baru di kelurahan ini saja, Bapak yakin ingin menemukan satu Muhammad?” “Ada cara untuk membuatnya lebih mudah, kah? Katanya ini zaman serbacanggih, orang kuno seperti aku tidak mengerti! Siapa di sini yang bisa menggunakan benda terang bercahaya itu, yang bisa memberikan jawaban?" Kumpulan cerpen MEMBURU MUHAMMAD adalah yang kedua dari trilogi Islamisme Magis karya Feby Indirani, setelah BUKAN PERAWAN MARIA yang telah keliling berbagai kota di Indonesia, hingga mancanegara: Italia, Belanda, Jerman, Belgia, dan Inggris. Kumpulan cerita baru ini menggelitik, menyusup masuk ke sari pati keberagamaan masa kini. Aneka rupa tema dan cerita—suara dari alam kematian yang menggemparkan kampung di Jakarta, kiai yang hidup kembali setelah wafat, dilema bakso terenak di dunia, pelukis yang ingin melukis Tuhan, malaikat yang mencintai dengan pedih, negeri Tuantu yang dilanda mitos dan pandemi, juga seorang yang mengaku musuh Nabi menyandera petugas kelurahan. Jenaka, juga mengharukan. [Mizan, Mizan Publishing, Bentang Pustaka, Fiksi, Agama, Islam, Indonesia]
Berharap Hip Hop
“Gue pengen lu jadi partner gue di turnamen itu.” “Oh kalo itu sih...APAAA?! UHUK...UHUKK....” “Iya...gue pengen lu jadi partner gue, ngebantuin gue!” ujar Rima pelan-pelan, takut Gen kaget dan keselek lagi. “Uhuk...eh, Ogaah!! Gue gak bisa nge-rap tau, apalagi freestyle. Gue ini anak band, gue bassist!” Ringtone lagu 'Lose Yourself' nya Eminem membelah keheningan ruang tamu, bunyinya berasal dari panggilan masuk di ponsel Gen. “Halo, Siapa nih?” Dia diam sejenak, lalu enam detik kemudian Gen bereaksi bak petasan cina yang dinyalain sumbunya. “Eh Semprul, dasar lu anak tuyul! Ngomong tuh dipikir yang bener, jangan asal sembur! Enak aja nuduh gue ngerebut pacar orang, lha gue sendiri jomblo, dongo! Gak pernah liat lobang! Ati-ati lu ngemeng, kalo ga, ntar congor lu yang gue bikin gepeng!!” Hening lagi, Rima menarik nafas, lalu dengan ekspresi heran sekaligus kagum, dia pun melanjutkan kata-katanya. “Barusan tadi freestyle tercadas yang pernah gue denger....” ***** Nggak ada yang pernah menduga, proses menjadi rapper ternyata mengajarkan Genta tentang banyak hal: keberanian, jujur kepada suara hati, dan kekuatan memaafkan. -GagasMedia-
69 Things To Be Grateful About Being Single
69 adalah angka yang sering dikaitkan dengan posisi seksual, namun angka itu juga adalah taijitu, yaitu simbol dari yin dan yang, yang mewakili konsep berlawanan untuk mencapai kesimbangan. Segalanya memiliki pasanan yang merupakan lawan dari dirinya, atas-bawah, terang-gelap, maskulin-feminin, dan sebagainya. Menjadi lajang--di dunia yang menggadang-gadang orang berpasangan--kerap tak mudah karena sering dianggap sebagai suatu kekurangan atau bahan tertewaan. Buku ini adalah hadiah bagi perempuan lajang, sebuah ajakan untuk tersenyum, berkontemplasi, dan juga menertawakan diri sendiri. Being single is not always happy, but there`s always something to be grateful.
Cerita Sahabat 2 - Asmara Dini Hari
"Cinta tak akan pernah habis mencipta ekspresi rasa. Hati sering tak cukup menjadi perhentian akhir. Menumpahkannya dalam tulisan memberikan pembebasan rasa yang lebih melegakan. Sejumlah penulis ini mencipta kisah cinta dalam tuturan kisah penuh langgam. Cerita Sahabat 2 yang bertajuk Asmara Dini Hari menjabarkan cinta dalam spektrum getaran yang unik. Kita akan menemukan cinta dalam banyak wajah. Cinta memang sesuatu yang sederhana, sekaligus sesuatu yang rumit. Inilah kumpulan cerita pendek karya Alberthiene Endah, Syahmedi Dean, Ratna Dumila, Zarry Hendrik, Jia Effendie, Anggun Prameswari, Dillon Gintings, Asmara Wreksono, Yuska Vonita, Erie Prasetyo, Feby Indirani, Maina Sumapradja, Wira Triasmara Surya, Jenny Yusuf, Valencia Mieke Randa, Dwi Sutarjantono, dan Isyanti Tunggadewi."
Percaya Gak Percaya
Di tengah banyaknya urusan sehari-hari, banyak fakta yang kita lewatkan. Padahal, tidak jarang, fakta-fakta itu membuat kita tercengang, kaget, miris, atau mungkin memancing tawa. Beberapa informasi yang dianggap sebagai fakta ini bisa ditelusuri asal-usulnya. Beberapa rujukan membenarkannya sebagai fakta. Harus diakui, ada beberapa informasi yang sulit ditelusuri asal-usulnya: percaya gak percaya, informasi itu dianggap fakta. Percaya gak percaya, anda boleh tersenyum atau tertawa terbahak selama membaca buku ini, kok. -Mediakita-
Perjalanan Lintas Batas: Lintas Agama, Lintas Gender, Lintas Negara
Bukan perjalanan biasa! Buku ini istimewa karena begitu jernih memotret perjalanan intelektual dan spiritual dari seorang pejuang kemanusiaan, Musdah Mulia. Isinya menceritakan perjalanan penulis ke seratus kota lebih di 51 negara, menghadiri berbagai forum internasional bertema kemanusiaan, globalisasi dan perdamaian. Pembaca bukan hanya disuguhi gambaran kota-kota yang dikunjungi, melainkan lebih tajam mengulik isu-isu kontemporer terkait demokrasi, HAM, agama, teknologi dan kebudayaan. Kehadiran penulis di berbagai ajang dunia tersebut melahirkan perjumpaan lintas batas dengan beragam warga negara, bangsa, suku, budaya, gender, agama, kepercayaan dengan seluruh variannya. Perjalanan ini j...
Self Portrait in Green
'NDiaye is a hypnotic storyteller with an unflinching understanding of the rock-bottom reality of most people's life.' New York Times ' One of France's most exciting prose stylists.' The Guardian. Obsessed by her encounters with the mysterious green women, and haunted by the Garonne River, a nameless narrator seeks them out in La Roele, Paris, Marseille, and Ouagadougou. Each encounter reveals different aspects of the women; real or imagined, dead or alive, seductive or suicidal, driving the narrator deeper into her obsession, in this unsettling exploration of identity, memory and paranoia. Self Portrait in Green is the multi-prize winning, Marie NDiaye's brilliant subversion of the memoir. Written in diary entries, with lyrical prose and dreamlike imagery, we start with and return to the river, which mirrors the narrative by posing more questions than it answers.
Queer etc.
Para kontributor buku ini berasal dari berbagai kalangan dan latar belakang, seperti aktivis LGBT dan HIV/AIDS, psikolog, guru, dosen, akademisi, mahasiswa doktoral, penulis, peneliti, dan karyawan swasta. Mereka semua membawa keberagaman pengalaman, serta pengamatan personal yang memperkaya dan memperluas makna “queer” dalam konteks Indonesia.
Hidup Damai Di Negeri Multikultur (SC)
Hidup Damai di Negeri Multikultur yang ditulis oleh 77 penulis dari Forum Alumni Muslim Exchange Program (MEP) Australia-Indonesia ini menceritakan pengalaman mereka ketika berkunjung dan berdialog dengan berbagai komunitas keagamaan, budayawan, praktisi pendidikan, aktivis sosial-kemasyarakatan, serta pemerintah, baik di Australia maupun Indonesia. Kunjungan dua minggu para tokoh muda muslim dari berbagai profesi di kedua negara tersebut membuahkan pemahaman bahwa hidup di tengah-tengah masyarakat yang multikultural menuntut berbagai sikap positif, seperti saling menghargai, menghormati, menerima, toleransi, dan bekerja sama untuk kemajuan dan martabat kedua negara. Kontak antara masyarakat...
