You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
None
SURAH SASTRA, ruang kreativitas komunitas penggerak seni sastra. Kami bercita-cita menjadi teman generasi muda yang tengah tumbuh dan menjadi wadah dialog nyaman serta dinamis. Sastra sebagai pilihan karena dapat menggemakan apa saja: cerita bumi, agama, ihwal manusia dan segenap kebudayaannya. “Surah Sastra bersama kaum muda di medan sastra dan kebudayaan Indonesia untuk perbaikan kehidupan bangsa” Bagi kami, yang perlu dilakukan adalah mengenalkan dan mengembangkan bagi kaum muda melalui media: majalah, film dokumenter, dll; Memberi nilai-nilai kesusastraan yang mendukung keindonesiaan yang berbudaya, adil, majemuk serta bermartabat; Kami berusaha mendorong kaum muda berpartisipasi dan...
Menulis itu bukan cuma sulit, tapi sulit sekali. Ada juga yang bilang, menulis itu gampang. Bahkan, gampang sekali. Buku ini tidak membenturkan dua pendapat itu. Tapi, memaparkan perihal “menulis itu membaca berulang-ulang”. Berkarier di dunia kepenulisan sejak 1986, Kang Maman pun membuka rahasia sederhana “mengail 100 ide dalam sehari”. Bukan omong kosong, 24 buku tercipta dalam 8 tahun adalah salah satu buktinya. Belum terhitung karya tulisnya yang tertuang di berbagai media, dialihwahanakan menjadi lirik lagu, acara radio dan televisi berbagai genre, pertunjukan panggung, dan ratusan film pendek melalui festival film pendek yang diadakan Gramedia dan belasan karya akhir mahasiswa institut seni di Yogyakarta. Bagi Kang Maman, “Menulis itu mengasyikkan, menghasilkan dan membahagiakan.” Ia bagikan hal itu di buku ini, agar semua orang bisa menulis dan berbahagia.
Ada rindu yang bersembunyi dalam bayang Ada perasaan yang tak kusam dan tak lekang Ada beberapa kata yang mungkin terbaca sumbang Menunggu untuk diungkapkan dan diutarakan Oleh para pemilik perasaan Untuk yang tersayang Buku ini hadir untuk berbicara. Mengungkapkan. Bercerita. Bahwa ada perasaan-perasaan untuk orang tersayang yang selama ini belum sempat diutarakan atau tidak dapat dikatakan. Berceritalah, jika tidak lewat ungkapan, maka melalui tulisan
BUKU INI berisi arak-arakan kisah kehidupan seniman besar dan seniman fenomenal. Juga ihwal ulah tingkah para pendukung kesenian yang seringkali banal. Lantaran jagat kesenian hampir selalu out of the box, maka kisah yang muncul pun acapkali aneh, absurd, heboh, tidak lazim, dan mengejutkan. Bahkan tak sedikit yang luar biasa dan gila-gilaan. Buku ini juga mengungkap cerita para seniman yang dianggap teroris oleh polisi. Karya seni yang paling besar, paling kecil, paling murah, dan yang paling mahal. Kematian sejumlah seniman yang menggemparkan. Tak lupa hikayat galeri dan suguhan kuliner perhelatan seni sejak 100 tahun silam, serta drama vandalisme seni yang keterlaluan. O, ya, sisik-melik ...
None
Saat meliput ke kantor Golkar, Virdika Rizky Utama yg saat itu bertugas sbg wartawan Gatra melihat tumpukan dokumen yg tampaknya akan dibuang. Ia pun mendekati tumpukan tsb, melihat-lihat, dan ia menemukan sesuatu yg mengejutkan: surat Fuad Bawazir ke Akbar Tanjung terkait rencana penggulingan Gus Dur. Dokumen itu pun ia simpan, yg kemudian ia tindaklanjuti dg sejumlah wawancara para tokoh yang disebut seperti Amien Rais, yang akhirnya menjadi buku ini. Buku yang mengubah persepsi orang terkait apa yang terjadi dengan presiden pertama era reformasi yang dikenal jenaka, demokratis, pluralis dan sekaligus penuh kontroversi: Gus Dur. Sejak pertama diterbitkan akhir Desember 2019–bersamaan dg haul Gus Dur yang ke-10, buku ini telah memicu banyak kontroversi. Orang-orang yg sempat diwawancarai memilih tutup mulut begitu buku ini terbit dan mendapat banyak perhatian. Hanya dalam waktu dua bulan buku ini cetak lebih dari 20 ribu eksemplar. Buku ini didiskusikan di berbagai tempat, terutama di lingkungan NU, sampai covid menghentikannya.
None
Antologi ini memuat tujuh belas cerpen terjemahan karya para pemenang Hadiah Nobel Sastra dari berbagai negeri dan bangsa yang dipilih dan diterjemahkan dari sejumlah sumber. Di tengah terbatasnya antologi serupa, terutama yang memuat karya-karya baru, karya terjemahan ini dapat bermanfaat secara luas bagi perkembangan wacana kebudayaan kita. Antologi ini turut memperkaya khazanah literatur sastra kita.