You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
None
Nah, dalam karya ini disajikan kisah inspiratif, bukan sekadar biografi 20 ilmuwan muslim yang berhasil meraih kesuksesan pada bidang ilmu tingkat dunia. Mereka adalah para ilmuwan muslim inspiratif dan patut dijadikan bahan kajian dan renungan. Para ilmuwan yang dihadirkan pada buku edisi ini adalah 20 ilmuwan muslim pada bidang ilmu pengetahuan dan arsitektur saja. Pembaca akan disuguhi sajian dalam buku ini ilmuwan-ilmuwan muslim kondang seperti Abdus Salam, seorang fisikawan muslim asal Pakistan yang berhasil meraih Nobel Fisika tahun 1979; Ahmad Sadali, seorang ilmuwan dan pelukis kondang; Farouk El-Baz, seorang pakar geologi pemimpin tim yang menyiapkan lokasi pendaratan pesawat Apollo 11 ketika akan melakukan pendaratan di Bulan; Bacharuddin Jusuf Habibie, seorang genius dalam merancang pesawat terbang; Ahmed H. Zewail, seorang fisikawan muslim yang juga berhasil meraih Nobel Kimia tahun 1999; Aziz Sancar, seorang kimiawan asal Turki yang juga berhasil meraih Nobel Kimia tahun 2015; APJ Abdul Kalam, seorang ilmuwan India yang terkenal sebagai “Bapak Bom Nuklir India”; Abdul Qadeer Khan, seorang ilmuwan kondang Pakistan dan sejumlah ilmuwan muslim lainnya.
5 Tahun boemipoetra, Pena Dilesatkan djoernal sastra boemipoetra, merupakan salah satu dari sekian djoernal sastra yang terbit di Indonesia. Kemunculannya diragukan banyak orang. Terutama dengan daya tahan hidup. Kuat berapa bulankah jurnal yang cuma dibiayai semangat dan senantiasa urunan/patungan para redakturnya itu. Di era kapitalistik seperti sekarang ini, keraguan tersebut sangatlah pantas. Ketika lebih banyak orang yang berlomba mengumpulkan harta, ternyata masih ada yang peduli menyisihkan harta untuk sastra. Untuk apa? Tentu untuk membangun kesusastraan yang lebih bermartabat. Mainstream kesusastraan bukanlah satu warna. Bukan melulu satu kanal. Yang lebih sering didiktekan para red...
De legendarische en mysterieuze Tan Malaka verscheen, na twintig jaar verbanning en ondergrondse actie, kort na de Proclamatie van de Indonesische onafhankelijkheid op 17 augustus 1945 weer in de openbaarheid. Hij bood een radicaal alternatief voor de gematigde koers van Soekarno en Hatta, het leidersduo van de Republik Indonesia, maar hij dolf het onderspit en werd in maart 1946 gevangengezet. Pas in september 1948 kwam hij vrij. Hij richtte toen de Partai Murba op, die de plaats wilde innemen van de in de Madioen-opstand neergeslagen communistische partij. Na de Nederlandse militaire actie van december 1948 volgde hij het guerrillaverzet; in februari 1949 werd hij doodgeschoten bij een int...
Semoga cinta, kesetiaan, dan pengabdian menjadi kandil yang tetap menyala menerangi jalan ketika kita kembali ke anasir, pada derap kekal tanpa suara. Sebagai sayap senyap dan kerlip bintang di malam dingin, sebagai sinar tipis yang berkilau di kereta kuda berwarna perak yang berhenti di depan pintu menjemput kita. Jika saat itu tiba, ketika lonceng di menara sunyi berdentang—gaung hening dari tidur lelap—yang menguras air bening dari danau purbawi, ketika kuda-kuda berkilau itu tertunduk pilu, maka gairah perjuangan yang melelahkan akan membaringkan tubuhnya dalam kedamaian sempurna yang dianugerahkan semesta hidup. Ketika kuda-kuda tanpa ringkik menarik kereta meninggalkan halaman, kata-kata terberai akan bangkit dari perca catatan, mekar menjadi bunga-bungayangteruntai, menjadi pelangi di langit bening pelangi pelaminan kita. Buku Persembahan Penerbit PrenadaMedia -KakilangitKencana-
None
Ordinary people turns into GOLD when they cry while other people cry and laugh while other people laugh; by feeling other people joy and sorrow we become someone with a Heart of Gold."""" -- Darmadi Darmawangsa Hidup seseorang tidaklah diukur dari panjang hidupnya tetapi lebih pada perkataan dan perbuatannya kepada sesama manusia. Perjalanan panjang insan manusia untuk mencari orang-orang yang berhati emas diakhiri dengan kesadaran menemukan sosok itu di dalam diri kita masing-masing. Have a Heart of Gold.
“Karya penting yang memuat seluk-beluk sastra Indonesia dan dunia. Anton Kurnia memberikan corak analisis yang khas—terbilang langka ditemukan dalam penulisan kritik sastra kontemporer di Indonesia. Kompendium tulisan lepas ini merupakan komentar kritis yang menampilkan konteks bahwa sastra mampu mengguncang rezim dan membangunkan masyarakat.” —Saras Dewi [Kepala Program Studi Ilmu Filsafat, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia] Kumpulan esai ini ibarat sebuah mosaik. Esai-esai pendek di dalamnya merupakan refleksi tentang sejumlah persoalan sastra, budaya, hingga situasi politik kontemporer: dari upaya-upaya mengenang berbagai nama dan peristiwa sebagai ikhtiar melawan lupa hingga tanggung jawab kaum intelektual di tengah kebangkrutan kolektif kita sebagai bangsa dan manusia. Di dalam buku ini, kita menjumpai cara-cara memaknai hidup para pejuang martir serupa Munir, Wiji Thukul, Soe Hok Gie, Tan Malaka, hingga Gandhi yang terus melawan ketidakadilan dalam segala tekanan dan keterbatasan. Buku ini hendak menegaskan bahwa tirani dan ketidakadilan harus dijungkalkan. Narasi-narasi mainstream yang melanggengkan ketidaksetaraan sosial harus dirobohkan.