You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Bali bukan hanya sekadar tujuan wisata; ia adalah pusat spiritual yang kaya akan tradisi dan kebijaksanaan. Melalui Yoga Bali Kuno, buku ini mengajak Anda untuk menjelajahi praktik yoga yang berakar pada kebudayaan Bali, sebuah warisan leluhur yang penuh makna dan menyatu dengan alam. Dari asanas yang sederhana hingga meditasi yang dalam, Yoga Bali Kuno menghidupkan kembali pengalaman holistik yang menghubungkan fisik, mental, dan spiritual. Di era modern yang serba cepat, Yoga Bali Kuno menawarkan jalan bagi siapa pun yang ingin menemukan kedamaian dan kesehatan sejati. Buku ini memberikan wawasan tentang bagaimana Yoga Bali Kuno dikemas sebagai paket wisata spiritual dan kesehatan, serta membahas dampaknya bagi pengembangan Bali sebagai pusat global bagi para pencari harmoni dan kesejahteraan. Dengan panduan mendalam ini, pembaca diajak menyelami potensi Yoga Bali Kuno dalam membangun Bali sebagai destinasi spiritual yang menginspirasi dunia.
Desa Taro bukan hanya tempat wisata yang indah, tetapi juga sebuah laboratorium keberlanjutan yang menginspirasi komunitas di seluruh dunia. Mereka telah menunjukkan bagaimana pendekatan yang bijaksana terhadap pengelolaan sampah dapat memiliki dampak positif yang besar pada lingkungan dan kehidupan masyarakat. Dengan hadirnya kolaborasi antara TPS 3R dan Desa Wisata, Taro berinovasi mengubah sampah menjadi daya tarik wisata. Bagaimana hal bertolak belakang ini bisa terjadi? Bagaimana ekonomi berkelanjutan ini bisa diadopsi oleh desa-desa lain?
Kintamani, selain dikenal sebagai destinasi dengan panorama alam yang memukau, juga menjadi saksi bisu dari pertemuan harmonis antara budaya lokal Bali dan tradisi Tionghoa. Buku ini mengupas tuntas potensi wisata pilgrim yang berakar pada akulturasi budaya Tionghoa di Kintamani, memperkenalkan kekayaan sejarah, spiritualitas, dan budaya yang unik di kawasan ini.
Olahraga seni bela diri adalah salah satu cabang olahraga yang memiliki banyak penggemarnya. Beragam olahraga seni bela diri pun bermunculan, baik itu yang lahir dan tumbuh di tanah Indoensia sendiri, ada juga yang tumbuh karena diperkenalkan oleh bangsa asing. Beberapa diantaranya berhasil mengambil tempat di hati masyarakat Indonesia. Bagi yang menggemari seni bela diri, buku ini akan menjadi teman yang mengasikkan, sebab akan mengajak kita mengenal lebih dekat, dengan beberapa jenis olahraga seni bela diri yang saat ini ada dan berkembang di Indonesia. Seperti Karate, Judo, Jiu-jitsu, Taekwondo, Muay Thai, Wing Chun, Kungfu, Pencak Silat, Tarung Derajat, Silek Minangkabau, Benjang, Mepantigan, Langga, Kuntau, dan Mossak. Belajar bela diri bukan hanya dapat menjadikan tubuh sehat dan bugar, tetapi juga bisa menjadi alat pertahanan diri. Buku persembahan penerbit IlmuCemerlangGroup
Photo exhibition and dance performance catalog
On national characteristics determined by the local languages and culture applied in Indonesia; proceedings of a seminar.
Tourism is widely considered to be an important factor in socio-economic development, particularly in less developed countries. However, despite almost universal recognition of tourism’s development potential, the extent to which economic and social progress is linked to the growth of a country’s tourism sector remains the subject of intense debate. Tourism and Development in the Developing World offers a thorough overview of the tourism-development relationship. Focusing specifically on the less developed world and drawing on contemporary case studies, this updated second edition questions widely-held assumptions on the role of tourism in development and seeks to highlight the challenge...
"The best book on Bali for the serious visitor…Has the freshness of personal experience."--Dr. Hildred Geertz, author of Kinship in Bali and Professor of Anthropology at Princeton University In Bali, what you see--sekala--is a colorful world of ceremony, ritual, dance, and drama. What you don't see what is occult--niskala--is the doctrine underlying the pageants, the code underlying the rites, and the magic underlying the dance. In this book, author Fred Eiseman explores both tangibles and intangibles in the realm of Balinese religion, ritual, and performing arts. The essays collected here topics ranging from Hindu mythology to modern gamelan music. Eiseman's approach is that of a dedicated reporter in love with his subject--he has the knowledge and patience to explain the near-infinite permutations of the Balinese calendar, and yet he is still moved by the majesty of the great Eka Dasa Rudra ceremony. The author's 28 years experience on the island shows and this book rewards close reading--even by the most seasoned students of Balinese culture.
This text explores the role of tourism as a potential contibutor to socio-economic development in destination areas. Establishing a link between tourism studies and development studies, it considers what is meant by development, the processes through which development may be achieved and, in particular, a number of fundamental issues related to the use of tourism as a development agent. In so doing, it challenges conventional thinking about the relationship between tourism and development.