You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This coffee table book documents in a step-by-step manner a solution for breast cancer screening and detection, beginning from inception, planning, implementation and finally impact in Malaysia. What makes this solution even more interesting is that the free mammogram screening programme has been running for more than three years and is within its fourth year at the time of writing of this book – which is an extrapolation into its long-term sustainability.
None
Hello Teacher PENULIS: Kesya14 ISBN : 978-623-7570-88-2 Terbit : Maret 2020 Sinopsis: Menikah muda bukan tujuan hidupnya, sekalipun dua kata itu tak pernah terlintas dalam benaknya. Namun, bumi berotasi, bulan berevolusi. Begitu juga dengan prinsip seorang Crissa Loyta, di tahun terakhirnya sebagai siswi SMA, ia hanya ingin menjalaninya dengan normal. Tapi semua harapannya sirna hanya karena wali kelasnya yang bernama Adrian Wiranata. Usia dan status bukan masalah, yang menjadi problematikanya adalah orang-orang yang berperan penting dalam hidup mereka berdua. Benci menjadi suka. Bukanlah sesuatu yang harus dibanggakan, tidak hanya mereka yang merasakannya. Tapi hal-hal yang dilaluinyalah ya...
Willian Anderson was one of the earliest missionaries sent out by the London Missionary Society. This fictionalised biography written by his great great great grandson tells of his missionary labours in South Africa from 1800 to 1852.
Shortlisted for the 2008 Katharine Briggs Award. For centuries the witch has been a powerful figure in the European imagination; but the creation of this figure has been hidden from our view. Charles Zika’s groundbreaking study investigates how the visual image of the witch was created in late fifteenth- and sixteenth-century Europe. He charts the development of the witch as a new visual subject, showing how the traditional imagery of magic and sorcery of medieval Europe was transformed into the sensationalist depictions of witches in the pamphlets and prints of the sixteenth century. This book shows how artists and printers across the period developed key visual codes for witchcraft, such...
"Ayah nggak keberatan kamu merasakan seperti apa fotografi, tapi bukan untuk jadi cita-cita. Apalagi jalan hidup. Fotografi nggak akan pernah memberi kamu apa-apa!" Larangan sang ayah tak menyurutkan tekad Rasta untuk tetap memotret. Banyak yang harus dikorbankan Rasta untuk mengejar mimpinya menjadi fotografer. Apakah impiannya berhasil mewujud? Atau pengorbanan Rasta tak sebanding dengan kenyataan yang ia hadapi. Ikuti kisah sang fotografer, pengarsip kejadian di balik lensa, hingga zaman berganti dan cerita akan berulang atau terhenti.
Blurb Ian amat percaya diri bahwa ia adalah pengagum wanita, sehingga ia mampu mencintai dan menyayangi banyak wanita. Itulah mengapa kekasihnya tak pernah satu. Cintanya setengah buat Sarah, sebagian lain buat Nabila, Chika, Rosa dan entah siapa lagi yang jadi korban cintanya. Semua berubah saat ia melihat gadis itu, Sofia, secara tak sengaja. Ian ketagihan melihat wajah gadis itu hingga seiring bertambahnya waktu, bertemu si gadis menjadi suatu kebutuhan. Gila! Ian tak menyangka ia akan menjadi ‘bucin’ abad ini, karena Sofia menolaknya mentah-mentah. Mungkin kutukan mantan-mantan kekasihnya telah terwujud. Dasar Ian, ia tak mau kalah dan gengsi menjadi “yang ditolak”, ia berusaha sekuat tenaga membuat Sofia jatuh cinta. Segala jurus ia keluarkan, dari yang profesional hingga cara receh. Seakan segalanya belum bertambah buruk, belakangan ia ketahui jika Sofia, gadis manisnya, selalu bersikap aneh dan berbeda. Setiap bertemu dirinya, Sofia selalu berbeda. DIA, SOFIA, BERKEPRIBADIAN GANDA!
None
Sungai Duri, sebuah desa terpencil di Kalimantan. Di tempat itulah, Rian, seorang dokter muda, menjalani PTT-nya. Di tempat itu juga, satu tim ekspedisi pernah menghilang beberapa tahun lalu. Sejak awal kedatangannya, Rian kerap diganggu oleh hal-hal tak lazim. Larangan-larangan tak masuk akal di Desa Sungai Duri, jahitan-jahitan panjang yang kerap ia temukan di tubuh pasiennya, hingga penampakan makhluk halus yang terus mengganggunya. Rian mencoba bertahan sebisa mungkin. Dan batasnya adalah saat ia menemukan tenda-tenda berantakan di tengah hutan yang ditinggalkan pemiliknya begitu saja. Menyusul menghilangnya salah seorang sahabat Rian yang saat itu tengah berlibur, mengunjungi dirinya. Sudah saatnya Rian melakukan sesuatu, sebelum dirinya sendiri menjadi korban! -GagasMedia-
Dalam tiap puisi yang ia tulis di origami, ada harapan. Aiara Nadya Noer berharap Fardio Tama tahu kalau di bumi ini ada ia dan perasaannya yang kian lama kian bertambah. Dalam tiap origami yang Dio temukan di tasnya, ada kebingungan. Dio bukanlah orang yang pandai mengungkapkan perasaan. Sampai titik mana Ara menyukai Dio diam-diam dan hanya menyampaikannya lewat origami? Sampai kapan Dio bertahan bungkam seolah tak peduli? Ada doa yang diucap penuh harap. Ada senyum bibir menepis getir. Biarkan origami menuntun isi hati....