You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
bnu Rusyd pernah menjabat hakim agung di Cordoba. Dia juga dipercaya sebagai dokter istana. Tugas-tugasnya diselesaikan dengan sangat baik. Ibnu Rusyd seorang tokoh filsafat Islam. Filsafat adalah ilmu tentang cara berpikir yang benar. Dengan filsafat Ibnu Rusyd dapat bekerja dengan hasil yang baik.Dengan ilmu filsafat, Ibnu Rusyd berhasil memikirkan pengobatan yang benar. Filsafat yang membuat keputusan hukumnya bijaksana karena ia berpikir dengan benar dalam bertugas sebagai hakim. Ibnu Rusyd pula yang menjelaskan filsafat cocok dengan Islam karena bertujuan mencapai kebenaran. Islam adalah agama yang benar. Dengan Ilmu filsafat,orang semakin meyakini kebenaran agamanya.Hebatnya, pengaruh Ibnu Rusyd sangat besar di Eropa. Mereka menyebut Ibnu Rusyd sebagai Averroes, sedangkan para pengagum lbnu Rusyd menyebut diri mereka sebagai Averroisme. Umat Islam patut bangga memiliki tokoh filsafat sehebat Ibnu Rusyd.
Seandainya Ibnu Rusyd tidak pernah dilahirkan ke dunia maka kebangkitan Eropa akan tertunda beberapa abad. Sebab, karya dan pemikirannya menjadi sumbu dari bangkitnya Era Pencerahan dan Renaissance di Eropa. Minat bangsa Eropa terhadap karya dan pemikirannya sangatlah besar sehingga pada abad ke-13, muncul dua kelompok besar filsuf dan ilmuwan yang mengaku sebagai pengikutnya, yaitu Averroisme Latin yang berpusat di Universitas Paris dan Universitas Padua, serta Averroisme Yahudi yang tersebar di Spanyol dan Italia. Eksponen Averroisme Latin adalah Siger of Brabant, Boethius of Dacia, William of Auvergne, Philip the Chancellor, Albertus Magnus, Giordano Bruno, dan lain-lain. Sementara, ekspo...
Presents the life and times of the Muslim philosopher and physician Averroes.
None
None
dalam kajiannya, penulis ingin memaparkan bahwa RASIONALITAS dan Objektivitas Ibnu Rusyd sebagai filsuf ternyata hanya ada atau berlaku pada kajian dan pemikiran filsafatnya, tidak pada bidang kajian keislaman yang lain, seperti tafsir. Sebab, dalam disiplin keilmuan Islam yang satu ini, pemikiran Ibnu Rusyd sangat literalis dan bahkan bias ideologis.
Ibn Rushd, 1126-1198, Islamic religious philosopher from Spain.
Buku ini mulanya adalah disertasi Dr. Aksin Wijaya yang dipertahankan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Selain mampu mensistematisasi teori interpretasi al-Qur’an Ibnu Rusyd secara hermeneutis, ia juga menemukan beberapa hal penting yang cukup mengagetkan, terutama bagi kita yang selama ini menempatkan Ibnu Rusyd di menara gading. Salah satunya adalah bahwa corak interpretasi al-Qur’annya memungkinkan masuknya dua unsur ideologis, Aristotelian dan Zhahiriyah. Ideologisasi ini pada akhirnya berujung pada “penyingkiran” pihak lain yang berada di luar kelompoknya (Asy’ariyah, Mu’tazilah, Al-Ghazali, kaum sufi), sembari “membela” dan “mengangkat” kelompoknya sendiri (Aristote...