You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Salah satu bukti bahwa shalat Dhuha Anda diterima adalah bertambahnya rezeki atau perbaikan kualitas pribadi. Ada perbedaan kualitas hidup yang signifikan antara sebelum dan sesudah melaksanakan shalat Dhuha. Namun, jika Anda tidak mengalaminya, berarti ada yang salah dengan shalat Dhuha Anda. Anda perlu mengevaluasinya kembali dan memperbaikinya. Lantas, apa saja bukti-bukti shalat Dhuha Anda diterima dan berbuah manis dalam kehidupan sehari-hari? Inilah buku yang akan menunjukkan kepada Anda mengenai bukti-bukti shalat Dhuha Anda tidak sia-sia. Ada lebih dari sepuluh bukti yang menandakan diterimanya shalat Dhuha Anda, di antaranya ialah perbaikan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup. Silakan baca buku ini, dan dapatkan bukti-bukti lainnya! Selamat membaca! Selling point: • Mengungkap Keajaiban Shalat Dhuha sebagai Kunci Sukses • Rahasia di Balik Waktu Dhuha dan Anjuran Shalat Dhuha • Bukti-Bukti Diterimanya Shalat Dhuha • Kisah Inspiratif Orang-Orang Sukses dengan Shalat Dhuha, dll.
Anak merupakan buah hati, pelengkap keluarga. Kehadirannya selalu ditunggu oleh suami istri. Bukan sekadar buah hati, anak adalah penerus sejarah trah keluarganya. Di pundaknya disandarkan cita-cita orang tuanya. Tanpa anak, kehidupan rumah tangga terasa tak lengkap. Jika rumah tangga tidak mempunyai anak, berarti riwayat keluarga bakal tamat. Namun, mempunyai anak bukanlah perkara mudah. Ada suami istri yang belum genap setahun usia pernikahannya sudah diberi momongan. Ada pula yang sudah bertahun-tahun menikah, tetapi belum kunjung dianugerahi momongan. Buku ini memberi kabar baik bagi Anda yang gelisah karena belum dikaruniai anak, atau memiliki problem kesuburan. Ternyata, kesuburan dan ...
Apakah saat ini anda sedang bersedih? Jika iya, sungguh anda beruntung, sebab keputusan anda sudah tepat. Kenapa? Bersedih bisa menyebabkan seseorang menjadi kuat, sehat jiwa, dan energi optimistis dalam diri meningkat. Selain itu, hubungan kita dengan Allah menjadi erat hanya dengan bersedih. Benarkah? Namun, bukankah sedih itu menunjukkan kelemahan? Apakah semua kesedihan dapat meningkatkan kedekatan kita kepada Allah? Kesedihan seperti apakah yang dianjurkan? Lalu, pernahkah Rasul Muhammad Saw. dan para sahabatnya bersedih? Apa yang mereka sedihkan? Semua pertanyaan tersebut akan terjawab dalam buku ini, disertai dengan contoh-contoh kesedihan yang mengandung hikmah dan pelajaran yang dapat meningkatkan keimanan.Bersedihlah memberikan ruang untuk Anda berpikir bagaimana bersedih yang pantas dan membuat kita menjadi lebih baik dan bijaksana. [Mizan Publishing, Mizania, Agama, Islam, Muslim, Indonesia]
Jika hati merasa tenang ketika melaksanakan ketaatan dan gelisah saat melakukan dosa, itulah pertanda bahwa Allah Swt. telah memberikan cinta dan kasih sayang-Nya kepada kita. Cinta dan kasih sayang tersebut hanya bisa diraih dengan mendekatkan diri kepada-Nya. Dan, salah satu cara termudah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt., selain menunaikan ibadah fardhu, adalah melaksanakan ibadah-ibadah sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw. Ibadah-ibadah sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw. tak terhitung jumlahnya. Buku ini hanya mengulas beberapa ibadah yang fadhilahnya sangat istimewa, seperti Shalat, puasa, ibadah yang bersifat individu dan sosial, serta ibadah-ibadah sunnah lain yang pahala dan hikmahnya sangat besar. Sekalipun tampak sepele, tetapi yakinlah bahwa ibadah-ibadah yang disajikan dalam buku ini akan mengantarkan Anda lebih dekat dengan Yang Maha Dekat, Allah Swt. Buku ini dikemas dengan gaya bahasa ringan dan sederhana, disertai dengan data dan dalil yang akurat dari al-Qur’an dan Hadits, sehingga Anda menjadi lebih mudah memahaminya dan lebih bersemangat untuk mempraktikkannya.
Buku ini merupakan hasil laporan mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung dalam pelaksanaan KKN Dari Rumah Tahun 2020
“Perumpamaan hati adalah seperti bulu yang tersangkut di pangkal pohon, kemudian angin menelungkupkan bagian atas menjadi bawahnya.” (HR. Ahmad) Begitu ringkihkah hati sehingga mudah dibolak-balikkan oleh berbagai pengaruh? Segampang itukah hati berubah? Lantas, apa yang bisa menjadikannya kokoh? Salah satunya adalah doa, “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hati kami....”Namun, doa saja tidaklah cukup mumpuni untuk mengokohkan hati. Anda perlu memaknai doa tersebut dan mengejawantahkan dalam kehidupan. Selain itu, Anda perlu memahami karakteristik, kekuatan dan kelemahan hati, kemudian mengoptimalkan segala potensi hati Anda untuk menghadapi realitas hidup. Tanpa memahami seluk beluknya, hati akan tetap seperti bulu yang diterbangkan angin; tak tentu arah. Nah, buku ini menyuguhkan kepada Anda mengenai hati dan cara tepat memaknai doa meminta dikokohkan hati tersebut. Selamat membaca! * “Hati kita akan melembut dan mudah tergerak untuk berbuat baik bila mampu berempati kepada keadaan dan derita orang lain.” —K.H. Abdullah Gymnastiar [Penggagas Dakwah dengan Metode Manajemen Qalbu]
Buku ini merupakan hasil laporan mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung dalam menjankan program KKN-DR Tahun 2020.
IMPLEMENTASI PAI DI RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS II B TANJUNG REDEB TAHUN 2015 PENULIS: AMINAH AL-FARUQ Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-7328-57-5 Terbit : Desember 2019 www.guepedia.com Sinopsis: Buku ini adalah tulisan ilmiah skripsi penulis yang hadir sebagai bentuk dari penghargaan proses perkuliahan selama lima tahun lamanya www.guepedia.com Email : guepedia@gmail.com WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys
Tulisan pada buku ini merupakan hasil penelitian terhadap implementasi kebijakan pendidikan, khususnya pada masa pandemi covid-19, yang dilakukan oleh tim sesuai dengan yag tertulis pada isi buku. Buku diharapkan memiliki manfaat bagi pembaca pada umumnya dan mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan pada khususnya.
None