You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Buku ini merupakan penggambaran umum manusia yang memiliki kemampuan berbahasa dalam peanggungjawabannya menjadi pembawa pesan Allah di dalam kehidupannya baik secara pribadi maupun secara komunal. Peranan bahasa itu akan semakin terlihat ketika bahasa yang digunakan itu menjadi sarana dalam berkomunikasi dengans esama dan juga Allah. Manusia semakin jelas sebagai Imago Dei karena manusia memiliki salah satu atribut Allah sebagai makhluk berbahasa atau manusia yang terbangun dari unsur-unsur linguistik di dalam kehidupannya. Oleh karena itu, kita sudah selayaknya menyadari arti pentingnya bahasa dianugerahkan Allah kepada kita. Bahkan kita meyakini bahwa keberadaan bahasa di dalam kehidupan kita menjadi salah satu alat Tuhan agar manusia mengenal pencipta-Nya. Hal itu terlebih lagi bagi kita sebagai pengikut Kristus harus mampu menempatkan bahasa sebagai sarana dalam memproklamasikan kebesaran firman Allah. Dengan kata lain, penggunaan bahasa yang ada di dalam diri kita membantu menyebarluaskan firman Allah kepada orang-orang yang belum mempercayai-Nya. Isi: 210 halaman Tebal: 1,8cm
Buku ini sebagai bentuk pengingat bahwa masyarakat Indonesia sudah seharusnya menjunjung tinggi bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Untuk mengaplikasikannya, kita tentu harus terlebih dahulu mengenal bagaimana tata bahasa Indonesia. Pengertian tersebut paling tidak memberikan gambaran sekaligus membangkitkan sikap loyalitas berbahasa Indonesia. Hal itu juga sebagai bentuk perlawanan terhadap sikap berbahasa yang lebih mencintai bahasa asing. Sikap ini biasa dikenal dengan sebutan xenoglosofilia. Buku ini akan memberikan penjelasan terhadap tata bahasa Indonesia yang nantinya diawali dengan pengenalan tata ejaan, tata tanda baca, tata penulisan huruf, tata kata dan diksi, tata kalimat, tata paragraf, dan tata afiksasi. Diharapkan buku ini menjadi pemantik semangat untuk lebih mengenal keunikan bahasa Indonesia. Selanjutnya, buku ini juga diharapkan sebagai salah satu referensi dalam mengenali tata bahasa Indonesia bagi kita, khususnya para pengajar bahasa, pegiat bahasa, dan pelaku bahasa Indonesia.
Buku ini merupakan penggambaran bahwa sastra sangat layak diperbincangkan di dalam sebuah Wawasan Dunia Kristen dan di dalam dunia digital. Sastra di dalam realitasnya tidak terpisahkan dengan para sastrawan yang memiliki kepiawaiannya masing-masing dalam mengejawantahkan setiap ide atau pemikirannya dalam bentuk karya-karya yang dihasilkannya. Di dalam perwujudannya wawasan dunia yang terkandung pada setiap diri sastrawan akan memberikan sentuhan yang berbeda dengan sastrawan lainnya. Hal itulah menjadi salah satu penyebab keunikan setiap karya yang tercipta dengan balutan cara pandang yang digunakannya. Ada berbagai macam wawasan dunia yang dapat digunakan. Salah satu wawasan yang dimaksud...
Buku ini menyajikan pendapat bahwa antara Wawasan Dunia Kristen dan Wawasan Dunia Ilmu Pengetahuan tidaklah berbenturan dan tidak saling bertentangan, tetapi wawasan dunia bersumber dari kebenaran firman Allah, khususnya jika berkaitan erat dengan pemahaman kita terhadap bahasa. Sejauh ini adanya pengamatan penulis khusunya kepada mahasiswa-mahasiswa yang meragukan pandangan bahwa bahasa adalah sebuah anugerah Tuhan kepada manusia dengan segala kemampuannya untuk mengolah dan mengkreasikan bahasanya yang bertujuan untuk memuliakan nama Tuhan. Dengan kata lain, bagaimana seorang Kristen memandang bahasa dari Wawasan Dunia Kristen sebagai salah satu upaya mempertahankan iman kita kepada Kristus.
Buku ini merupakan hasil pengembangan penelitian sebelumnya tentang analisis kesalahan berbahasa Indonesia pada level kalimat dan paragraf. Di dalam buku ini akan dibicarakan hakikat kesalahan berbahasa Indonesia serta bentuk analisis berbagai bentuk kesalahan-kesalahan yang terjadi. Hal itu bertujuan untuk mengingatkan kembali agar kita sebagai penutur asli Bahasa Indonesia tetap tertib berbahasa Indonesia. Dengan demikian, kita lebih berhati-hati saat menggunakan Bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulisan. Selanjutnya, buku ini juga akan memaparkan juga tentang kompetensi dan performansi dalam berbahasa Indonesia, pemerolehan bahasa Indonesia, keterampilan berbahasa Indonesia, tataran kebahasaan, konsep dasar paragraf, seputar pengajaran dalam Berbahasa Indonesia, dan puncaknya pada pengaplikasian penelitian analisis kesalahan berbahasa Indonesia pada level kalimat dan paragraf. Oleh karena itu, buku ini diharapkan sebagai salah satu bagian referensi yang dapat digunakan khususnya dalam praktik analisis kesalahan dalam Bahasa Indonesia.
Buku ini menjadi salah satu gambaran umum perjalanan Bahasa Indonesia yang termasuk dengan sistem ejaan Bahasa Indonesia yang pernah berlaku di Indonesia. Sistem ejaan yang berubah dari sistem ejaan pertama Van Ophuijsen hingga kembalinya pada sistem EYD Edisi V. Buku ini juga menggambarkan sikap berbahasa dari berbagai lintas generasi bangsa Indonesia sampai generasi saat ini. Selanjutnya, buku ini juga memberikan hasil penelitian terkait tanggapan responden terhadap fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia yang sekaligus memperlihatkan bentuk sikap berbahasa mereka hingga era saat ini. Kiranya buku ini menggugah kesadaran berbahasa Indonesia sesuai dengan tujuan utama dari tingkatan Trigarta Bangun Bahasa yaitu mengutamakan Bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing.
Sadrach atau yang sering disebut Kiai Sadrach adalah tokoh yang banyak menjadi pembicaraan dalam sejarah penginjilan di Jawa. Upayanya menjadikan jemaat Kristen ala Nusantara menuai perdebatan panjang terutama oleh penginjil Eropa. Padahal, Sadrach memberikan jasa yang besar bagi pertumbuhan umat Kristen khususnya di Jawa Tengah. Ia pun dikaitkan dengan Gereja Kristen Jawa (GKJ). Akan tetapi, sebenarnya dalam cakupan jemaat Sadrach, terdapat gereja yang jemaatnya meneruskan alur langsung dari gereja kepemimpinan Sadrach. Gereja tersebut adalah Gereja Kristen Kerasulan Indonesia (GKKI). Sejarah lahirnya GKKI dimulai setelah Rasul Sadrach meninggal dunia 14 November 1924. Yotham Martorejo kemu...
Buku ini diberi judul Terampil dan Kreatif: Berbahasa Indonesia karena usaha ingin menyajikan materi belajar bahasa Indonesia yang mudah dan menarik. Materi bahasa Indonesia yang bisa membuat mahasiswa mudah memahami dan tertarik untuk mengembangkannya menjadi suatu keterampilan yang khas, yaitu keterampilan dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai sarana untuk bisa mengakses dan menyampaikan ilmu pengetahuan. Di sinilah, materi bahasa Indonesia dalam buku ini disajikan dalam model komunikatif dari teknik penyampaian materinya dan praktik keterlibatan langsung mahasiswa dalam pengembangan keterampilan membaca dan menulis. Untuk itu, membaca dengan menyenangkan materi ini dan mengembangkan materi dengan praktik langsung dalam membaca dan menulis menjadi tujuan utama buku ini.
Renowned scholar Robert Adams explores the relation between religion and ethics through a comprehensive philosophical account of a theistically-based framework for ethics. Adams' framework begins with the good rather than the right, and with excellence rather than usefulness. He argues that loving the excellent, of which adoring God is a clear example, is the most fundamental aspect of a life well lived. Developing his original and detailed theory, Adams contends that devotion, the sacred, grace, martyrdom, worship, vocation, faith, and other concepts drawn from religious ethics have been sorely overlooked in moral philosophy and can enrich the texture of ethical thought.
What could be more natural, more human, than communication? But we all learn quickly enough that good communication is not always natural. There is much to learn from Scripture and from the academic study of human communication. In this book Tim Muehlhoff and Todd Lewis are able guides, aiding us in understanding the broad field of human communication in Christian perspective.