You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Set against a backcloth which ranges from the stifling conformity of colonial Singapore to the blistering heat of the Australian outback, Strands of Gold charts the struggle of Lucy Rowlands to escape from the brutality of a loveless marriage and create a new life. In the sailing ketch Selangor Lady, she and her companions begin their perilous journey to Australia, and new identities. Then comes discovery, and Lucys escape with the enigmatic Greg Lamont involves solving the clue to a gold strike made twenty five years before, somewhere in the barren wastes north of Kalgoorlie. Strands of Gold is what used to be called a rattling good yarn and holds you spellbound; but it is the characters, Matthew and Jarvis, Greg, and Lucy herself, who draw you into their absorbing world to linger in the mind long after the story is told.
This book is rich with stories of folklore in Indonesia. Instead of describing a single form in the presentation, it comprises variations in histories, tales, rituals, figures, places, living myths, legends, and many more from diverse areas where the authors came from. To some extent, those demonstrate how the world would work in some places and may be a way of life to some individuals or groups in contemporary culture. Taking the choice of not following any of the norms or regulations found in the stories, can work as well for today’s generation. However, by recognizing, reading, or listening to stories, we get pulled into a point to realize that life can be rich and fulfilling. More importantly, this folklore book appears to represent Indonesia. Penerbit Garudhawaca
Kritikus Adinan merupakan salah satu kumpulan karya paling monumental dari Budi Darma, sang maestro sastra Indonesia. Di dalamnya terdapat 15 kisah tentang manusia. Bukan kisah-kisah yang biasa, sebab para tokoh di buku ini adalah manusia-manusia yang ganjil—kadang naif, kadang keji, dan cenderung asosial. Ketika mereka ditempatkan dalam situasi yang tak kalah absurd maka terciptalah sebuah cerita yang tak terbayangkan, dengan akhir yang mengejutkan. Liar, sinting, dan merdeka. Memang begitulah cara Budi Darma menuliskan cerpen-cerpennya. Dengan mahir, Budi Darma merajut konflik manusia secara lengkap baik saat mereka berinteraksi dengan dunia sekeliling maupun dengan diri mereka sendiri. Lewat karya-karyanya di buku ini, Budi Darma mengajak kita untuk merenungi tentang manusia dan kemanusiaan itu sendiri. Sebuah perenungan yang mampu menjadi refleksi pada masa sekarang—saat batasan antara kewarasan dan kegilaan menjadi kabur; juga saat hukum, kejujuran, dan kebaikan digadaikan demi uang, kekuasaan, serta kepentingan-kepentingan lainnya. [Mizan, Bentang Pustaka, Novel, Sastra, Manusia, Sosial, Indonesia]
Biography of Koesoemo Oetoyo, an Indonesian nationalist and the leader of Budi Utomo, an Indonesian national resurgence organization founded in May 20, 1908.
"Komunikasi Bisnis: Efektif dan Modern" adalah panduan komprehensif yang mengintegrasikan konsep-konsep komunikasi tradisional dengan strategi modern untuk membantu pembaca menavigasi lingkungan bisnis yang cepat berubah. Dalam buku ini, pembaca akan dihadapkan pada pemaparan mendalam tentang nilai pentingnya komunikasi yang efektif untuk kesuksesan dalam bisnis kontemporer. Berfokus pada teknik dan pendekatan terkini, buku ini mengarahkan pembaca menuju memahami bagaimana integrasi media sosial, strategi pemasaran inovatif, dan kolaborasi virtual dapat membentuk fondasi komunikasi yang relevan untuk era digital saat ini. Melalui analisis praktis dan penerapan langsung dalam studi kasus kontemporer, buku ini menyoroti bagaimana elemen-elemen komunikasi tradisional seperti persuasi, presentasi yang efektif, dan kepemimpinan dapat dioptimalkan dengan sentuhan teknologi terbaru. Sebagaimana Yang dan Chang (2021) menganjurkan, "Pemahaman yang utuh tentang integrasi komunikasi tradisional dengan teknologi modern akan membuka peluang baru dalam mencapai tujuan bisnis dan membangun hubungan yang berkelanjutan dengan stakeholders."
Seorang perwira polisi membenci anak-tirinya setengah mati. Apalagi si anak-tiri kepergok selingkuh dengan istri terpidana korupsi dan mengancam posisinya. Ia pun merancang pembunuhan untuk membungkam anak-tiri Si polisi memang sudah terbiasa mengatur kasus. Dari pengadilan sampai pembantaian satu keluarga dalam kerusuhan 1998. Ketika masa demokrasi datang, posisi polisi itu terancam.
The twentieth century has spawned a great interest in Indonesian music, and now books, articles, and manuscripts can be found that expound exclusively about karawitan (the combined vocal and instrumental music of the gamelan). Scholar Judith Becker has culled several key sources on karawitan into three volumes and has translated them for the benefit of the Western student of the gamelan tradition. The texts in her collection were written over a forty-five-year time period (ca 1930–1975) and include articles by Martopangrawit, Sumarsam, Sastrapustaka, Gitosaprodjo, Sindoesawarno, Poerbapangrawit, Probohardjono, Warsadiningrat, Purbodiningrat, Poerbatjaraka, and Paku Buwana X. The final volume also contains a glossary of technical terms, an appendix of the Javanese cipher notations (titilaras kepatihan), a biographical listing, and an index to the musical pieces (Gendhing).
The twentieth century has spawned a great interest in Indonesian music, and now books, articles, and manuscripts can be found that expound exclusively about karawitan (the combined vocal and instrumental music of the gamelan). Scholar Judith Becker has culled several key sources on karawitan into three volumes and has translated them for the benefit of the Western student of the gamelan tradition. The texts in her collection were written over a forty-five-year time period (ca 1930–1975) and include articles by Martopangrawit, Sumarsam, Sastrapustaka, Gitosaprodjo, Sindoesawarno, Poerbapangrawit, Probohardjono, Warsadiningrat, Purbodiningrat, Poerbatjaraka, and Paku Buwana X. The final volume also contains a glossary of technical terms, an appendix of the Javanese cipher notations (titilaras kepatihan), a biographical listing, and an index to the musical pieces (Gendhing).
Lintang dan Langit selalu merasa dunia tak adil hingga mereka melangkah bersama. Lintang dan Langit serupa dua tapak tangan yang tak akan bisa menjabat tanpa satu sama lain. Indahnya cinta dan dunia mereka genggam dalam batin yang sejatinya kelam. Mereka bersama menepis sunyi, tak peduli bagaimana hari nanti. Satu ketika, kenyataan pahit merenggut paksa kebersamaan mereka. Tiada lagi Lintang pada Langit. Getir demi getir dijalani masing-masing hingga takdir kelak mempertemukan mereka kembali dalam keadaan yang berbeda Ada senja di antara langit dan bintang-bintang. Senja yang mengajarkan arti hidup, cinta sejati, dan perjuangan. Senja yang senantiasa setia. Senja yang sekejap muncul lalu sirna, namun senantiasa berkorban demi kerlip cahaya bintang. Lintang, aku adalah Langit. Langit yang senantiasa menaungimu, mendekapmu, memayungimu hingga pagi tiba. Andaipun mentari memaksamu pergi, bukankah ada senja yang selamanya mempertemukan kita?
None