You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
What happens when Earth becomes truly unrecognisable? Embrace a ustopia in The Pathbreakers and Other Stories – an unforgettable collection of short stories. Immerse yourself in towering skyscrapers wreathed in vines and blooming gardens or feel the bone-chilling embrace of harsh Arctic conditions. What about the question of how a friendly tug-of-war brings out the hero in us? What is it about dugongs, fresh water, and a god-playing man-made machine? What if the ocean could truly speak, and mythical beings are called into existence? Let this book take you on that journey.
“Wahai Said! Jadilah benar-benar seperti tanah yang rendah hati, meninggalkan keegoan diri dan bertawadhu adalah keharusan, agar tidak kau perkeruh kemurnian Risalah Nur, dan tak pula kau patahkan pengaruhnya.” —Badiuzzaman Said Nursi, Kastamonu Lâhikası— Said Nursi, demikian nama lengkap ulama terkemuka asal Turki ini. Beliau dijuluki dengan nama Badiuzzaman yang berarti Sang Keajaiban Zaman. Julukan ini bukan asal disematkan, tetapi nama itu merujuk pada keilmuan dan kealiman dari Said Nursi. Betapa tidak, pada umur tujuh tahun, beliau sudah hafal Al-Quran. Bahkan, pada usia 15 tahun, sudah hafal lebih dari 80 kitab klasik karya ulama terkemuka. Otaknya bagaikan mesin foto kopi, ...
Nashan. Kota legenda yang diperintah oleh Melyn ien Sarra iea Nashrain, puteri kesuma dan Aristokra, yang kini terancam dalam pertempuran menentang gerombolan reneger Sursis, pahlawan adi yang tidak mempunyai tandingan di medan perang. Keperwiraan tentera kota yang dipimpin oleh Mori, kesatria dari Armorikus, serta Shirgen, pembesar kanan Nashan, bakal bersinar dalam sejarah, menjadi babad kepahlawanan terulung. Namun Sursis terlalu gagah, seperti tidak terkalahkan dalam pertempuran. Maka harapan terakhir Melyn dan seluruh Nashan terletak pada Spiara Bulwar, senjata sakti yang telah menumbangkan naga serta monstra. Maka percaturan Merkia, magia adi dan wizra tertinggi seluruh Imagina, menjadi kunci kepada segala-galanya. Bermula seratus tahun sebelum itu, dengan keikhlasan Shilrung, Aristokra pertama Nashan, yang telah mengubah landskap kekuasaan Kushan. Juga dengan kebangkitan Izîl, putera Nomad dari kabilah Tamarazigh, yang satu hari nanti akan bergelar kizar segala kizar. Sejarah mereka bakal menerbitkan legenda baharu, seorang pemuda dari kelana Armorikus yang selamanya terkenal dengan hanya satu gelaran... Kesatria.
Pada tahun 1177, Kerajaan Salib Jerusalem yang dipimpin oleh Raja Baldwin IV memberi tentangan yang hebat kepada Sultan Salahuddin al-Ayyubi dalam misinya mendapatkan kembali Jerusalem untuk umat Islam. Ketegangan antara kedua-dua pihak menyebabkan tidak sedikit pertempuran dan konflik berlaku antara bala tentera mereka. Di Montgisard, Salahuddin dan Baldwin bertembung dengan keputusan yang tidak terduga oleh kedua-dua pihak. Pada ketika itulah, seorang tentera Mamluk bernama Taghrii menyertai bala tentera Sultan Salahuddin dengan alasan untuk mendapatkan harta rampasan perang. Namun apabila musuh lampau kembali untuk menghantuinya, dia terpaksa bergantung kepada Salahuddin untuk menyelamatkan diri. Sama ada berupaya atau tidak, Taghrii terpaksa mengangkat kembali busur dan memastikan bidikan anak panahnya tepat. Kerana kemampuannya bukan sahaja akan membantu dirinya untuk terus hidup tetapi akan menyumbang kepada kemenangan Salahuddin dan umat Islam.
Majalah online independen pertama di Indonesia yang berisi semua info acara atau program TV untuk kenyamanan TV lovers
Halayudha berhasil mengubur Gendhuk Tri dalam satu liang bersama Naga Nareswara. Sementara Upasara Wulung berusaha menemukan ketenteraman hati di rumah kediaman Pak Toikromo, penduduk desa yang begitu lugu ingin mengangkat Upasara sebagai menantu. Justru pada saat itu muncul tokoh sakti mandraguna yang dikenal dengan nama Bik Suka Bintulu. Tongkat kurus kecilnya menyebarkan maut. Korbannya termasuk Pak Toikromo, seluruh penduduk, dan Galih Kaliki. Upasara bertekad menuntut balas. Meskipun ia mengetahui bahwa pulihnya tenaga dalamnya berkat bantuan tokoh sakti yang wajahnya hancur itu, yang adalah guru Halayudha, juga guru Ugrawe! Pemunculan Bik Suka Bintulu bersamaan dengan semua tokoh sakti di seluruh jagat karena undangan Eyang Sepuh. Pertemuan di Trowulan itu untuk menentukan siapa yang paling sakti, yang diadakan setiap lima puluh tahun sekali. Apakah Upasara Wulung yang juga terkurung dalam kuburan bawah tanah bisa ikut serta dalam pertemuan di Trowulan yang diatur oleh Halayudha? Ataukah ia terseret bermain dengan dua putri kekasih abadi yang kini menjadi permaisuri?
Halayudha berhasil mengubur Gendhuk Tri dalam satu liang bersama Naga Nareswara. Sementara Upasara Wulung berusaha menemukan ketenteraman hati di rumah kediaman Pak Toikromo, penduduk desa yang begitu lugu ingin mengangkat Upasara sebagai menantu. Justru pada saat itu muncul tokoh sakti mandraguna yang dikenal dengan nama Bik Suka Bintulu. Tongkat kurus kecilnya menyebarkan maut. Korbannya termasuk Pak Toikromo, seluruh penduduk, dan Galih Kaliki. Upasara bertekad menuntut balas. Meskipun ia mengetahui bahwa pulihnya tenaga dalamnya berkat bantuan tokoh sakti yang wajahnya hancur itu, yang adalah guru Halayudha, juga guru Ugrawe! Pemunculan Bik Suka Bintulu bersamaan dengan semua tokoh sakti di seluruh jagat karena undangan Eyang Sepuh. Pertemuan di Trowulan itu untuk menentukan siapa yang paling sakti, yang diadakan setiap lima puluh tahun sekali. Apakah Upasara Wulung yang juga terkurung dalam kuburan bawah tanah bisa ikut serta dalam pertemuan di Trowulan yang diatur oleh Halayudha? Ataukah ia terseret bermain dengan dua putri kekasih abadi yang kini menjadi permaisuri?