You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This fascinating study of early cinema in the Netherlands Indies explores the influences of new media technology on colonial society. The Komedi Bioscoop traces the emergence of a local culture of movie-going in the Netherlands Indies (present-day Indonesia) from 1896 until 1914. It outlines the introduction of the new technology by independent touring exhibitors, the constitution of a market for moving picture shows, the embedding of moving picture exhibitions within the local popular entertainment scene, and the Dutch colonial authorities’ efforts to control film consumption and distribution. Dafna Ruppin focuses on the cinema as a social institution in which technology, race, and colonialism converged. In her illuminating study, moving picture venues in the Indies—ranging from canvas or bamboo tents to cinema palaces of brick and stone—are perceived as liminal spaces in which daily interactions across boundaries could occur within colonial Indonesia’s multi-ethnic and increasingly polarized colonial society.
Kerem Kobanbay 1970 yılında Ankara`da doğdu. 1994 yılında M.S.Ü. Devlet Konservatuarı Tiyatro Bölümünü bitirdi. Oyunculuk, yönetmenlik ve seslendirme sanatçılığının yanı sıra birçok farklı türde tiyatro oyunu yazdı. İnanılmaz bir matematik tabana oturmuş birbirinden keyifli komedi oyunları, binlerce seyirci tarafından kahkahalarla ayakta alkışlandı ve birçok ödül kazandı. Keyifli okumalar dileriz. TÜM KOMEDİ OYUNLARI AKLI OLAN DURMAZ (2005) HERKES AYNI HAYATI YASAR (2007) ARSIZ DAVET (2013) ÜÇ NOKTA (2015) ÜÇ DAHI (2017) ÜÇ KAFADAR (2023)
Pazartesi sabahları fen dersi olduğu için okula mutluluktan uçarak giden Ayşe, o pazartesi yeni laboratuvar öğretmeniyle tanışır. Bu yeni öğretmen o kadar eğlenceli deneyler yapar ki sınıfın en haşarı çocuğu Mustafa’yı bile bilime kazandırır. Evde Umut Efe’nin yaptığı haylazlıklar ise evde ortalığı karıştırır
Environmental aspects of city planning development in Jakarta.
None
None
Oh, hei, selamat datang di negeriku! Sebelumnya perkenalkan. Namaku adalah Lotala. Aku adalah pemandumu selama kau berada di sini, di negeriku. Aku akan mengajakmu berjalan-jalan dan melihat-lihat kekayaan negeriku. Akan kukenalkan kau dengan orang-orang di sini. Jika kau berada di suatu tempat, di mana hewan dapat berbicara dengan fasih dan berlogika dengan baik, lalu manusia-manusia bukan lagi makhluk paling mulia. Maka kuucapkan selamat datang di negeriku, Negeri Komedi! Aku lahir dan tumbuh di sini, di tempat seperti ini. Aku juga bingung. Apakah aku ini manusia atau hewan?
Selain masalah sampah yang terus menciptakan kesulitan tinggi dalam proses pengelolaannya, kini persoalan makin berkembang lagi, misal plastik yang semula dianggap teknologi yang sangat membantu manusia, kini berubah menjadi bahan yang patut dijauhi karena sifatnya yang sulit diurai di dalam tanah. Mulai dari kemasan plastik, sedotan plastik, tempat makanan/minuman dari bahan plastik dan semua yang terbuat dari bahan plastik, dan bahan sekali pakai patut dikurangi guna menyelamatkan bumi dari tumpukan sampah plastik, dengan jargon “Say No to Plastic”. Buku “Komedi Wayang, Peduli Sampah Cintai Bumi” Buku Ke-3 ini merupakan pilihan tepat, ditulis dengan narasi humor untuk menyampaikan ...
Komedi Patah Hati PENULIS: Dwiky Meidian Tebal : 77 halaman ISBN : 978-623-7477-12-9 www.guepedia.com Sinopsis: Medi adalah cowok yang gemar meyendiri dan enggan untuk bersosialisasi. Namun ia berkeinginan mempunyai pacar yang manis, apalagi yang berkacamata. Adalah sesosok yang bernama Reti, yang menjadi pilihannya, karena kriteria tadi, dan obrolan yang tiap kali disuguhkan ga pernah habis, selalu nyambung.Namun sayangnya ketika Medi udah menyukai Reti, Reti mempunyai pacar yang di post di story Instagram. Awalnya Medi tak mempercayainya, namun sepekan setelah postingan itu, Medi berpapasam langsung dengan cowok Reti, Medi menemui resah, hatinya patah. Namun ada sosok lain yang mirip seper...
None