You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Ketiadaan satunya kata dengan perbuatan, menyebabkan proses terjadinya imitasi agama menjadi ideologi. Tampak sadar namun tidak disadari, idelogi memiliki “kitab suci”, “nabi”, “surga” dan metode menggapai surganya sendiri. Tapi ideologi dan dunia praksisnya tidak memiliki standar etika tertinggi dan konstan. Oleh karena itu dapat dikatakan fanatisme dalam politik adalah sebuah kebodohan, militansi dalam perjuangan politik biasanya menyebabkan penyesalan. Tulisan ini tidak hendak mengatakan partai politik dengan label agama menjadi solusi dalam mempertahankan harga mati. Karena bisa jadi penista agama justru bersarang dan banyak dilakukan di partai dengan label agama, sebab dinamika dan perilakunya bertentangan dengan moral agama. Apalagi partai politik yang tidak mengenal nafas agama, seperti orang yang berpuasa di bulan Ramadhan kemudian bertanya dengan serius, apa bedanya lantunan adzan magrib dengan lantunan adzan dzuhur?
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai salah satu organisasi kemahasiswaan menjadi salah satu harapan atas tugas moral tersebut. HMI saat ini dikenal masih memiliki komitmen untuk menyuarakan keadilan dan kebenaran demi Indonesia yang lebih baik. HMI Cabang Gowa Raya, sebagaimana yang dikaji dalam buku ini adalah salah satu pihak yang masih berkomitmen terhadap tugas moral tersebut. Memang banyak kritik yang ditujukan kepada HMI, seperti halnya organisasi kemahasiswaan lainnya. Kritik tersebut mengarah pada perilaku gerakan mahasiswa yang cenderung politis dibandingkan moral. Kader insan cita yang dibahas dalam buku ini adalah cita-cita ideal dari proses perkaderan yang dilakukan di tubuh HMI Cabang Gowa Raya. Sebuah proses perkaderan yang menjadi tulang punggung organisasi dalam membina para kadernya. Menariknya, pembinaan para kader ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan pendidikan karakter. Sebuah proses pendidikan yang menanamkan nilai-nilai mulia untuk mendidik anak bangsa menjadi yang lebih baik.
Ide penyederhanaan kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang fokus pada tiga hal yakni literasi, numerasi dan karakter pada dasarnya dalam kerangka peningkatan mutu pendidikan. Harapannya agar peserta didik kuat dalam kemampuan menganalisis dan menyelesaikan problem masa depan dengan berbasis pada data (literasi). Selain itu, peserta didik juga diharapkan memiliki karakter yang baik. Isi buku ini memang tidak secara langsung terkait dengan ide penyederhanaan kurikulum tersebut, tetapi artikel-artikel dalam buku ini yang berkaitan dengan literasi dan karakter bisa menjadi refleksi atas peningkatan mutu pendidikan khususnya. Buku dapat menjadi bahan untuk merespon inovasi pendidikan yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Readers will come away from this book with an understanding of what SSR is, why it's important, and how to implement it in their own schools and classrooms.
Meminjam kata Rendra (alm.), kreativitas memiliki tiga syarat utama, cinta kasih, keterlibatan, dan nilai-nilai universal. Ketiganya diikat dalam satu kalimat: masuk dalam kontekstualitas sambil meraih ridha Allah. Buku ini merupakan salah satu hasil sublimasi konsep tersebut: bentuk cinta kasih dan keterlibatan. Gol A Gong dan Agus M. Irkham--aktivis Forum Taman Bacaan Masyarakat--di lapangan literasi. Literasi dihadirkan dalam dua sisi: konsepsi dan praksis. Sisi pertama memahamkan dan memberi pijakan tentang desakan "melek literasi", memberikan panduan perkembangan literasi di Indonesia, serta mendedahkan pentingnya masyarakat pembelajar. Sisi kedua berupa contoh bagaimana buku diupacarai...
Despite President George W. Bush's assurances that Islam is a peaceful religion and that all good Muslims hunger for democracy, confusion persists and far too many Westerners remain convinced that Muslims and terrorists are synonymous. In the aftermath of the attacks of 9/11, the subsequent wars in Afghanistan and Iraq, and the recent bombings in London, an unprecedented amount of attention has been directed toward Islam and the Muslim world. Yet, even with this increased scrutiny, most of the public discourse regarding Islam revolves around the actions of extremist factions such as the Wahhabis and al-Qa'ida. But what of the Islam we don't hear about? As the second-largest and fastest-growi...
Do they "get it"? Are students mastering information literacy? Framing ACRL standards as benchmarks, this work provides a toolbox of assessment strategies to demonstrate students' learning.
This is an open access book. AICoLLiM is the annual conference on the area of language, literature and media. It provides a forum for presenting and discussing the expanding paradigm, latest innovations, results and developments in language, literature and media. The conference provides a forum for lecturers, students, researchers, practitioners and media professionals engaged in research and development to share ideas, interact with others, present their latest works, and strengthen the collaboration among academics, researcher and professionals.
Advanced machining processes has significant contributions to the manufacturing industries, especially since many new invented materials have advanced properties, which are difficult to machine using conventional machining processes. Therefore, advanced machining processes take a lead in dealing with these types of material. This book focuses on electrical machining and electrical dressing processes. Chapter 1 explains the electrochemical machining (ECM), includes process parameters that involved in the ECM processes. Chapter 2 deals with another advanced machining process, i.e. electro-discharge machining (EDM). Several process parameters that contribute to the EDM processes are also discussed. Electrical dressing is described in Chapter 3 as a special application of ECM and EDM. Finally, other types of non-conventional machining are explained in Chapter 4. [UGM Press, UGM, Gadjah Mada University Press]
Teaching English as a Foreign Language in Indonesia faces many obstacles. Firstly, English is not day to day used so the students have difficulty to practice it. They only use it in the limited time classroom, so teachers have difficulty to make authentic situation for the students to practice the language outside the class. Second obstacle is the students’ bad experiences during their previous schooling in learning English. The students come from different school background; some remote school may not have good teachers, especially in teaching English. Even some students have bad impression that make them hate English. The last thing is teachers still have problem to access updated book, ...