You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
“Apa pun antologi puisi ini patut dihargai dan dirayakan kehadirannya. Terlepas dari berseraknya tema-tema yang ada, usaha untuk mendokumentasikan pikiran-pikiran liar yang disampaikan dalam bahasa puisi pastilah akan memperkaya khazanah kesusastraan Indonesia. Respons dua anak muda yang memiliki latar pendidikan yang tidak sama terhadap berbagai peristiwa kehidupan terasa seperti mozaik kesaksian tentang berbagai peristiwa yang dibingkai dalam bahasa sastra, yang meskipun di sana-sini masih terlihat rumpang-rumpang logika artistiknya, tetapi tetap menjanjikan sebuah tawaran alternatif untuk mengabadikan jejak dalam bahasa kata.” (Puji Karyanto, Dosen FIB Unair dan Penggiat Teater Kampus...
Masa depan selalu memantik keraguan. Apakah sesuai ekspektasi atau sekadar imajinasi. Berhasilkah kita sampai ke tujuan? Mari bayangkan kita tengah duduk di kursi pesawat. Tanpa mengenal pilotnya, kita percaya bahwa penerbangan akan sampai tujuan. Bukankah kita memiliki Allah Swt, sang sutradara kehidupan dengan sebaik-baik rencana yang sangat mengenal hamba-Nya? Maka, yang kita butuhkan adalah rasa percaya, bahwa segalanya akan baik-baik saja.
Salah satu kekuatan dalam perjalanan adalah pengalaman. Ia tidak hidup tapi dapat menghidupi. Ia tidak bernapas tapi dapat memberikan harapan bagi seseorang untuk terus bernapas. Sebuah pengalaman yang dapat menjelma menjadi lilin kebaikan, pembawa cahaya kehangatan. Narasi dalam buku ini adalah sebuah upaya untuk mengabadikan sebuah pengabdian, di salah satu petak tanah milik Ibu Pertiwi. Menyulam cerita dari tiga pulau yang berbeda, Mandangin, Masakambing, dan Masalembu. Tidak hanya kasih yang membekas, tetapi juga muncul pesan yang mendalam, bahwa Indonesia butuh kontribusi dari para pemudanya. Buku ini adalah ilustrasi dari sepenggal kisah mengabdi di negeri pelangi. “Anak muda memang minim pengalaman, karena itu ia tak tawarkan masa lalu. Anak muda menawarkan masa depan”-Anies Baswedan, Ph.D (Gubernur DKI Jakarta). “Sepintar apa pun Anda akan lebih baik (bekerja) dalam tim. Karena manusia ada kekurangan dan kelebihannya. Dan Ekspedisi Nusantara Jaya dapat menjadi salah satu wadah untuk mengakselerasi diri”-Luhut Binsar Pandjaitan (Kemenko Maritim).
Apakah mungkin sebuah tulisan dapat membawa seseorang jalan-jalan gratis? Jika kamu seorang mahasiswa, maka jawabannya sangat mungkin! Saya telah mengikuti lebih dari 50 kompetisi menulis sepanjang menjadi mahasiswa baik dari tingkat Universitas sampai Internasional. Dari kesempatan tersebut, saya berhasil membawa pulang 43 medali prestasi yang turut membawa saya keliling Indonesia gratis dibiayai kampus dari Aceh sampai pulau Sulawesi. Juga terbang melintasi batas-batas samudra untuk menjejak negeri-negeri jauh sampai bertemu salju Eropa Timur. Buku ini akan membuka tabir rahasia, bagaimana Karya Tulis Ilmiah benar-benar menghadirkan keajaiban dalam hidup serta membuat kehidupan kampus saya jauh lebih berwarna.
Ramainya urusan dunia sering kali membuat manusia terlena. Menganggap segala kemuliaan yang didapat hari ini akan abadi. Nyatanya, segala yang terjadi sering tidak sesuai ekspektasi, bak fatamorgana dalam relung mimpi. Mari sejenak menghela napas, memandang alam semesta yang luas. Menelusuri tepi langit dan menemukan alasan untuk senantiasa bangkit.
Setiap tempat yang pernah penulis jelajahi senantiasa menghadirkan pembelajaran. Benang-benang pengetahuan itu coba penulis rangkai menjadi sebuah jejaring kebaikan. Menghiasnya dengan mutiara kehidupan yang didapatkan selama bersua orang-orang hebat. Menyalakan lentera harapan, tidak hanya penulis saja yang mengalami transformasi, tetapi juga banyak insan lainnya. Negeri Atap Langit adalah tempat singgah bagi manusia yang mendamba perubahan ke arah yang lebih baik.
Dunia mahasiswa adalah salah satu fase hidup yang banyak melukis cerita. Ada yang mengisi kanvasnya dengan pencapaian mengagumkan, jatuh bangun merangkai jaringan hingga tak jarang sampai ke pelaminan, tumbuh menjadi benih pemimpin masa depan, sampai sekadar main drama dengan dosen pembimbing demi naskah skripsi yang tercerahkan. Menariknya, kita dulu pernah berada di titik yang sama. Sama-sama berjuang dengan sepenuh jiwa dan raga untuk menyandang status mahasiswa di kampus impian. Ada yang mengisi setiap detiknya dengan belajar, banyak investasi dengan bimbel sana-sini, hingga menjadi hamba yang lebih bertakwa dari pada sebelumnya. Ketika mimpi itu sudah tergenggam, sensasi kebanggaannya m...
Menulis esai ilmiah adalah langkah efektif untuk membiasakan diri dengan teknik berpikir khas Karya Tulis Ilmiah hingga berlatih menyusun konstruksi naskah skripsi. Apabila ditekuni dengan gigih oleh seorang mahasiswa, esai ilmiah tak jarang dapat menjaring banyak medali prestasi hingga membawa berkelana ke seluruh penjuru negeri melalui aneka kompetisi. Namun, hambatan yang sering kali ditemui adalah kesulitan mencari ide dan kebingungan dari mana memulainya. Buku ini akan menyibak tabir rahasia, bagaimana seni menulis esai ilmiah dengan mudah, tanpa masalah serta keluh kesah. Dengan memadukan konsep thinking without the box dan kemampuan cognitive flexibility, kekurangan ide tulisan hanya sebatas fiksi.
Kampung Sungai Putih adalah jalur lahar dingin Merapi. Sekalinya erupsi, masyarakat kebanjiran rezeki. Namun, material berharga tersebut juga menarik orang-orang asing yang serakah. Intrik dan tipu muslihat dimainkan untuk melakukan penambangan yang merusak. An dan teman-temannya berusaha melawan walau di tengah keterbatasan. Segala kepentingan saling berbenturan. Sungai Putih hanyalah permulaan untuk mengeruk bagian lain dari kampungnya. Sendang Biru, area yang memiliki potensi emas melebihi tambang Grasberg di Papua. Tanah kampung diambang eksploitasi. Tidak hanya sekadar berjuang mempertahankan kampung dari penjarahan sumber daya alam, An turut meniti mozaik masa lalunya yang penuh misteri.
Hidup berawal dari mimpi. Segala yang terjadi hari ini adalah akumulasi dari titik-titik impian masa lampau. Aku termasuk orang yang percaya, setiap manusia dibedakan oleh seberapa besar mimpi-mimpinya. Lokasi lahir boleh di mana saja, namun harapan dan impian harus tetap mengangkasa. Setelah secara mengejutkan lolos ke perguruan tinggi negeri ternama di Surabaya tanpa tes, aku semakin berani menyalakan harapan. Asa itu semakin membara ketika aku mendapatkan beasiswa asrama RK Surabaya. Berbekal keajaiban langit asrama, aku berani menyulut mimpi gila. Menjejak atap dunia Annapurna.