You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Secara sederhana, filsafat ilmu merupakan filsafatnya ilmu pengetahuan. Filsafat berupaya menelisik struktur-struktur fundamental yang menjadi pijakan ilmu pengetahuan: baik objek-objek ilmu pengetahuan, asumsi-asumsi, konsep-konsep, dan metode-metodenya. Namun, tidak hanya sampai disitu, filsafat ilmu juga hendak mengkaji sejauh mana signifikansi dan aktualitas berbagai ilmu pengetahuan bagi kehidupan umat manusia secara kontekstual
Setiap jam sembilan malam dia pasti menunggu seseorang untuk keluar dari gang warna hijau. Di gerbang itu ada lorong panjang yang gelap. Setiap orang yang lewat harus membayar sekitar beberapa lembar uang ribuan supaya bisa masuk. Dihiasi pula dengan kerlap-kerlip lelampuan neon kecil seperti perayaan 17 Agustus-an. Bau wanginya terlalu menyengat. Dari ujung lorong saja baunya sudah menyengat seperti itu. Kadang ada anak-anak kecil bermain kejar-kejaran keluar dan masuk gang-gang itu dengan bebas. Mereka kadang dimarahi oleh seorang lelaki di depan gerabang. Kadang juga dibentak. Walau begitu mereka tidak pernah kapok. Dia yang sedari tadi nunggu seorang keluar dari gang masih dengan santainya duduk di trotoar sambil mendongakkan kepala ke jalan. Dalam hatinya juga acapkali cemas dan gelisah. Dia mainkan hp buat sekedar tidak gabut saja.
Muhammad Lutfi Poskolonialisme berasal dari antihumanisme postrukralisme dan ilmu kemanusian baru, suatu pandangan barat sebagai simptom epistemologi (the study/theory of the nature and grounds of knowledge especially with reference to its limits and validity) dan pedagogi (the art or profession of teaching/preparatory training or instruction) barat. Teori postkolonialisme mengungkap masalah-masalah tersembunyi yang terkandung di balik kenyataan yang pernah terjadi, dengan beberapa pertimbangan yaitu: 1. Secara definitif, postkolonialisme menaruh perhatian untuk menganalisis era kolonial. Postkolonialisme sangat sesuai dengan permasalahan Indonesia yang merdeka baru setengah abad dan masih s...
SEORANG LELAKI MATANYA KERLAP-KERLIP BAGAIKAN ORANG SEDANG TELER ATAU MUNGKIN NGANTUK BERAT. SAMBIL MEMAKAI SARUNG DIA BERJALAN. Aduhhh, kenapa kok aku sampai sini. Ini dimana, dimanaaa? Adakah seorang yang mau menunjukkan aku sebuah jalan. Atau mungkin mau membawaku pergi. Bawa saja aku pergi, jauh dari sini. Aku ingin pergi saja dari sini. Aku sudah bosan, bosan hampir setengah mati. Di ruamah dan di luaran rumah sama saja. Aku ingin meninggalkan tanah, debu, juga kamar. Dinding dan foto membuatku sedih. Bersedih karena aku memang selalu tak bisa mengulang kembali peristiwa yang sudah lalu. Andaikan saja aku ini bisa memutar waktu, semuanya tak akan jadi seperti ini.
Jika seorang mencari jalan, maka sastra utama jalan salah satunya.
Sinopsis : Saat membicarakan cabang ilmu linguistik, kebanyakan orang akan menyebutkan pembagian kajian linguistik berdasarkan objek yang dikajinya. Tentunya, objek kajian dari linguistik adalah bahasa. Namun, bahasa sendiri terdiri dari beberapa komponen pembentuknya bukan? Misalnya, dalam konteks ujaran atau pengucapan, bahasa dapat diamati dari bunyi yang dihasilkan. Sementara itu, dalam konteks makna kata, bahasa dapat dipelajari dari pembentukan makna dari kata yang digunakan tersebut. Verhaar mengategorikan pembahasan bahasa berdasarkan objek yang dikajinya tersebut menjadi: fonetik & fonologi (bunyi bahasa), morfologi (pembentukan kata), sintaksis (aturan pembentukan kalimat), dan semantik (makna kata) sebagai cabang linguistik.
Pemaknaan sastra menurut Riffaterre berupa: 1) ketidaklangsungan ekspresi, 2)pembacaan heuristik, 3) matriks, model dan retroaktif, 4) hipogram (Riffaterre, 1978). Semiotik memperlajari tanda, sitem-sitem, aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda memiliki arti (Preminger dkk, 974: 980). Teori yang menganggap bahwa fenomena sosial adalah suatu tanda disebut teori semiotika. Semiotika adalah ilmu yang mengkonvensikan adanya makna tanda. Riffaterre mengatakan dalam bukunya Semiotic of Poetry (1978: 1) bahwa puisi selalu berubah oleh konsep estetik dan mengalami evolusi selera sesuai perkembangan jaman. Namun, satu hal yang tidak berubah adalah puisi menyampaikan pesan secara tida...
Ilmu an-naḥw merupakan salah satu disiplin ilmu–layaknya ilmu lain–yang pernah mengalami anomali karena berada pada puncak paradigma keilmuan sehingga–meminjam istilah Thomas Kuhn (w. 1996)–mengalami “krisis”. Indikasinya, naḥw yang dihasilkan adalah demi kepentingan bahasa itu sendiri yang terkadang jauh dari realitas bahasa yang digunakan masyarakat tutur Arab. Bahkan, dalam titik kulminasi, naḥw menjadi “momok” menakutkan bagi pembelajar bahasa Arab.3 Padahal tujuan awalnya adalah sebagai alat untuk mempermudah belajar bahasa Arab, khususnya Alquran. Ṡelain itu, disebabkan naḥw klasik, bahasa Arab menjadi kurang responsif terhadap perkembangan bahasa dan ilmu pengetahuan yang sangat dinamis baik ilmu bahasa itu sendiri maupun ilmu-ilmu lain. Buku ini akan menjawab pertanyaan: (1) Bagaimana epistemologi naḥw yang disusun Ṡyauqī Ḍaif (19102005) dan Tammām Ḥassān (1918-2011)? (2) Bagaimana kontribusi epistemologi keduanya dalam pendidikan bahasa Arab, khususnya konsep pengembangan sintaksis pedagogis bagi pembelajar Indonesia?
Sinopsis : Sastra adalah bagian dari kehidupan. Orang yang ingin mempelajari rasa harus mengenal unsur-unsur pembangunannya. Besertakan juga unsur analisisnya. Begitu juga metode transendental dalam hubungannya dengan sastra.
Sinopsis : Puisi adalah cara orang mengungkapkan ekspresi. Puisi terdiri dari beberapa struktur dan sistem tanda. Untuk itu perlu dilakukan pemaknaan secara langsung oleh pembaca dengan interpretasi makna.