You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Setelah sekian lama kita menyaksikan ujian nasional yang membuat murid tidak nyaman, kini saatnya kita menikmati cara penilaian baru yang lebih menarik dan berpihak pada kebutuhan murid. Asesmen menjadi tantangan tersendiri baik bagi murid maupun bagi guru. Jika dulu ujian nasional menjadi momok bagi murid dan orang tua, kini asesmen berpusat pada murid. Bagaimana guru memulai pembelajaran dengan lebih dulu melakukan asesmen pada murid sehingga guru mengetahui kebutuhan belajar murid. Buku “Merayakan Asesmen” berisi lima topik yang memiliki keterikatan antara topik satu dengan yang lainnya. Pameran Karya merupakan praktik asesmen dalam bentuk pameran karya hasil belajar murid; Asesmen Di...
Sekian lama pendidikan kita terkungkung oleh kurikulum yang digeneralisasi. Satu kurikulum untuk semua. Padahal, setiap sekolah/madrasah memiliki kebutuhan yang berbeda, setiap murid punya minat dan potensi yang tidak sama. Buku ini merupakan jawaban atas keresahan itu, sekaligus pengantar yang cocok untuk menerapkan Kurikulum Merdeka. Bagian awal buku ini memuat tulisan Najelaa Shihab yang mengupas tentang cita, cara, dan cakupan sebuah kurikulum yang memberdayakan konteks. Anda juga mendapatkan penjelasan mengenai kurikulum Sekolah Cikal dan Sekolah Murid Merdeka sebagai contoh penerapannya. Bagian kedua buku ini terbagi menjadi 6 bab, diawali dengan pengantar Bukik Setiawan, diikuti berba...
Teknologi yang membangun keberlanjutan butuh lebih dari sekadar manual atau instruksi individual. Kita butuh cerita praktik baik, bukan cuma koleksi data yang berserakan dan pada akhirnya seperti tak memengaruhi perbaikan kebijakan. Kita semua punya kecenderungan memiliki harapan berlebihan pada teknologi dalam jangka pendek dan kurang menuntut dampak berkelanjutan dari penggunaannya pada ekosistem pendidikan. Sejarah menunjukkan, kemerdekaan guru dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan selalu menjadi kunci keberhasilan. Upaya ini perlu dilakukan dalam jangka panjang, bila kita ingin melakukan integrasi digital yang tidak hanya mengubah praktik di permukaan atau hanya menguntungk...
Pameran karya sebagai perayaan merdeka belajar Pameran karya menjadi pilihan jenis asesmen terhadap belajar yang komprehensif, utuh, sekaligus menumbuhkan kemerdekaan belajar murid, guru dan sekolah/madrasah. Sub topik ini dipilih untuk dibahas di awal dengan tujuan mengajak guru, dan kepala sekolah/ madrasah fokus pada tujuan akhir yang mau dicapai, penguasaan kompetensi murid yang ditunjukkan melalui pameran karya. Sub topik ini mengundang guru dan pemimpin sekolah/ madrasah berbagi praktik pembelajaran dan kepemimpinan yang melahirkan pameran karya sebagai perayaan merdeka belajar.
Surat Kabar Guru Belajar menampilkan praktik baik pembelajaran dan pendidikan untuk menularkan kegemaran belajar pada komunitas guru. Dalam edisi ini, pembahasan yang diangkat adalah Asesmen untuk Pengembangan Sekolah/Madrasah Merdeka Belajar. Asesmen bukan hanya urusan pembelajaran, tapi juga urusan pengelolaan dan pengembangan sekolah/madrasah belajar. Program kerja sekolah/madrasah bukan turun dari langit atau hanya menjiplak tahun sebelumnya, tapi berdasarkan kebutuhan murid, guru dan warga sekolah lainnya. Karena itu, penting menggunakan beragam asesmen dalam melakukan pengembangan sekolah/madrasah. Sub topik ini mengundang para guru dan pemimpin sekolah berbagi praktik pembelajaran dan kepemimpinan yang terkait penggunaan hasil asesmen sebagai dasar melakukan pengembangan diri, pengembangan program kelas atau sekolah/madrasah.
Siapa bilang bangsa kita tidak terdidik di zaman kolonial belanda? Kalau tidak terdidik, bagaimana Indonesia melahirkan Soekarno, Hatta, Agus Salim, Syahrir, Tan Malaka dan banyak lagi intelektual Pada zaman Hindia Belanda, ada 2 jalur utama sekolah dan 1 jalur khusus di pedesaan. Jalur utama pertama: Europesche Lager School (sekolah dasar, 7 tahun) – Hoogere Buger School (sekolah menengah, 5 tahun) yang hanya bisa diikuti anak Belanda dan segelintir anak pribumi. Jalur utama kedua: Hollandsche Inlandsche School (sekolah dasar, 7 tahun) – Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (sekolah menengah pertama, 3 tahun) – Algemeene Middelbare School (sekolah menengah atas, 3 tahun). Anak-anak pribumi...
Merayakan Asesmen, Mendesain Ekosistem Merdeka Belajar Apa makna dari topik tersebut? Merayakan Asesmen. Sebuah pesan untuk mengubah persepsi asesmen sebagai sesuatu yang menakutkan menjadi asesmen sebagai sesuatu yang layak dirayakan. Pesan untuk membongkar miskonsepsi asesmen, membangun pemahaman asesmen yang utuh dan mendorong lahirnya praktik-praktik asesmen merdeka belajar. Mendesain Ekosistem yang Merdeka Belajar. Tahun 2021 adalah tahun kelima semenjak peluncuran gerakan Merdeka Belajar yang dicanangkan pada Temu Pendidik Nusantara ke III pada tahun 2016. Pada tahun kelima ini, penting untuk merefleksikan gerakan Merdeka Belajar, apa yang sudah efektif dan apa yang perlu diperbaiki, s...
Manajemen Kelas Campuran menjadi tantangan baru di masa kenormalan baru ini. Pembelajaran yang menggabungkan sesi sinkron dan sesi asinkron, membutuhkan strategi manajemen kelas yang efektif dan sesuai konteksnya. Pembelajaran campuran (Blended Learning) memiliki 4 ciri-ciri, yaitu ; (1) Ada waktu pembelajaran asinkron yang memungkinkan murid untuk bebas mengatur waktu, tempat, alur, dan tempo belajarnya; (2) Ada praktik pembelajaran sinkron dengan pendampingan guru dengan model belajar tertentu; (3) Menghubungkan beberapa program atau mata pelajaran menjadi suatu pengalaman belajar baru yang terintegrasi; (4) Membantu murid jadi pelajar yang merdeka dalam mencapai sasaran belajar yang disepakati.
Asesmen terhadap capaian belajar murid, atau disebut juga asesmen sumatif, merupakan upaya menentukan hasil belajar yang berhasil diraih murid pada akhir masa belajar. Laporan asesmen menjadi bentuk pertanggungjawaban guru dan sekolah/madrasah kepada orangtua yang mempercayakan pendidikan anaknya. Sub topik ini mengundang guru berbagi praktik pembelajaran yang terkait merancang dan melakukan asesmen terhadap capaian belajar murid yang komprehensif, utuh dan memfasilitasi kemerdekaan belajar murid, sekaligus mengundang pemimpin sekolah/madrasah berbagi praktik kepemimpinan yang memandu guru melakukan dan melaporkan hasil asesmen terhadap capaian belajar murid kepada orangtua.
Asesmen sebagai belajar menjadi kunci dalam merawat kemerdekaan belajar. Asesmen sebagai belajar, atau dalam kesehariannya disebut asesmen formatif, menjadi penting karena hasilnya menunjukkan kemajuan belajar bagi guru maupun bagi murid. Dengan pemahaman terhadap kemajuan belajar tersebut, guru dan murid dapat melakukan penyesuaian strategi belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar.