You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Tentang pengalaman dan pertemuan baru kelompok mahasiswa terhadap hal yang sebelumnya hanya dipelajari dengan teori. Tentang perjalanan yang tidak dekat yang harus ditempuh dan membuat proses ini perlu semangat dan dukungan yang harus dijajarkan bersama. Proses ini tidak mudah, banyak hal yang harus diperjuangkan, banyak hal yang menjadi pertimbangan, dan banyak hal yang harus diikhlaskan. Jalani dan nikmati prosesnya, karena pada akhirnya nanti, saat-saat yang kemarin dikeluhkan menjadi memori yang dirindukan. Buku ini berisi kisah tentang orang-orang yang berada di sebuah lembaga, yang membuat masing-masing dari kami para penulis mendapatkan insight dan hal-hal yang menginspirasi. Semoga, buku ini juga dapat membuat para pembacanya terinspirasi oleh kisah-kisah di dalamnya.
40 Hari Menyulam Rasa Bergelayut Asa memberikan gambaran kegiatan kelompok 3 dengan menceritakan tokoh yang berbeda. Ada begitu banyak keseruan dan pengalaman berkesan yang diceritakan oleh masing-masing anggota. Buku ini juga menceritakan jejak sejarah yang diukir oleh kelompok 3 di Dusun Kepuh, kecamatan Legonkulon. Jejak sejarah tidak selalu harus pencapaian besar, kontribusi dan kebaikan sekecil apapun akan bernilai dalam menciptakan perubahan. “Biarkan jasad ditelan bumi, asalkan meninggalkan kontribusi yang bisa terus-menerus dinikmati.” Itulah yang dikehendaki oleh kelompok 3, sebisa mungkin kita meninggalkan kenangan dan jejak-jejak kebaikan, sesuai dengan kapasitas kita tentu saja. Setiap manusia dibekali dengan kemampuan yang tak sama, spesial, dan khas. Salah satu hikmahnya adalah agar jejak kebaikan yang ditinggalkan juga beragam. Selama jejak kebaikan itu lestari, lestari jugalah kebaikan yang kita dapatkan, meskipun kita sudah meninggal dunia. Harapan itulah yang ingin dicapai oleh kelompok 3 selama kegiatan untuk warga Dusun kepuh RW 01.
Belajar Buku Masuk PTN BUKU EMAS
This book contains 35 papers from the Tourism Outlook Conference held in Lombok, Indonesia in July 2015. The book presents comprehensive discussions on sustainability in the tourism industry. It includes research on various constituents of the tourism sector and analyses of each of them from a sustainability standpoint. Case studies that are global in nature are presented to show how sustainable applications can be used and how concerns can be addressed. The book is a response to rapid change in contemporary tourism trends brought about by global economic and social forces such as development pressures, population growth, major resource extraction, industrial fishing, global climate change and steadily rising sea levels. Balancing Development and Sustainability in Tourism Destinations serves as a platform for students and educators, government agency employees, hospitality and tourism industry practitioners, public and private land managers, community development workers, and others interested in identifying practical solutions, charting new directions, and creating opportunities for sustainable tourism development.
Spektakuler! Satu kata yang paling tepat untuk menggambarkan buku ini. Sebuah buku yang ditulis oleh anak-anak yang memiliki kemauan keras untuk menjadi penulis cilik. Melalui program One Day to Write, anak-anak diajak untuk menulis sejak dini, usia mereka masih 9-12 tahun, namun kisah yang mereka tuliskan sungguh luar biasa! Inilah Cerita Hebat Anak Berbakat!
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua. Selawat serta salam semoga selamanya dicurahkan dan limpahkan kepada Idola kita, junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, dan para sahabatnya. Semoga kita semua dalam menjalani hidup dan kehidupan di dunia ini mendapat rida dan magfiroh Allah SWT. Alhamdulillah, para peserta didik, alumni, dan guru MA. MAHIDA YAPIM terutama peserta didik yang ikut bergabung di LPS CENDEKIA MAHIDA periode 2016/2017 ini telah mampu menerbitkan atau meluncurkan buku antologi puisi berjudul “Negeri Puisi”. Ini adalah merupakan sebuah karya yang dibuat untuk mengapresiasi sastra, khususnya p...
None
Reading Clocks, Alla Turca explores the technological and social aspects of Ottoman temporal culture, where religious and secular powers competed and colluded for authority, the army tried to rationalize its systems of training and communication, and schoolboys complained about how long classes were. The conflicts that played out on the field of temporal systems were not along the axes one might expect, with secular, urban, rationalist, modernizing, and Europeanizing forces arrayed against rural, traditional, religious, and nationalist people and parties. Rather, religious institutions saw the rationalization of temporal culture as a way to extend their authority (the muezzin s call to praye...