You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This book traces the history of urban design in tropical South East Asia with a view to offering solutions to contemporary architectural and urban problems. The book examines how pre-colonial forms and patterns from South East Asian traditional cities, overlaid by centuries of change, recall present notions of ecological and organic urbanism. These may look disorganised, yet they reflect and suggest certain common patterns that inform eco-urban design paradigms for the development of future cities. Taking a thematic approach, the book examines how such historical findings, debates and discussions can assist designers and policy makers to interpret and then instil identities in urban design across the Asian region. The book weaves a discourse across planning, urban design, architecture and ornamentation dimensions to reconstruct forgotten forms that align with the climate of place and resynchronise with the natural world, unearthing an ecologically benign urbanism that can inform the future. Written in an accessible style, this book will be an invaluable reference for researchers and students within the fields of cultural geography, urban studies and architecture.
Verba Volant scripta manent ("perkataan menguap, tulisan abadi"). Ungkapan yang dikemukakan oleh Caius Titus, seorang penyair dan senator Romawi pada awal abad Masehi ini, menekankan pentingnya dokumen tertulis. Perkataan mudah dilupakan karena tidak ada buktinya, tetapi tulisan bersifat abadi karena ada yang mengabadikannya. Suatu peradaban akan mudah lenyap jika hanya dilisankan, tetapi akan bersifat abadi kalau dituliskan. Tulisan atau aksara memiliki kemampuan menyimpan/mengabadikan. Karena itu, peradaban besar dunia diketahui orang pada kelak kemudian hari salah satunya melalui aksara. Buku ini menyajikan berbagai tulisan yang membuktikan bahwa aksara daerah mampu mengabadikan pergulata...
Buku yang merupakan Tesis di SPS UIN Jakarta ini merupakan kajian kritis terhadap teks naskah al-Masā'il al-Muhimmah li al-Jahālah, (masalah-masalah yang penting bagi orang bodoh/awam) –selanjutnya disebut MMJ– sebuah naskah tunggal yang ditemukan pada koleksi pribadi KH. Muslihan Ahmad, Lamongan. Naskah ini adalah salah satu karya penting dalam konteks khazanah naskah Pesisiran Jawa Timur yang merupakan karya Muhammad Arsyad al-Banjari. Penelitian ini membahas persinggungan antara tasawuf falsafi -yang dianggap lebih dulu datang di pulau Jawa- dengan tasawuf akhlaki. Tasawuf falsafi dianggap erat kaitannya dengan paham wahdat al-wujµd atau wujudiyah. Kalangan ulama Pesantren di Pesis...
None
Buku yang ada di tangan pembaca sekarang ini ditulis guna untuk menambah referensi dalam mengkaji hukum perkawinan, hukum adat di Indonesia khususnya adat perkawinan yang ada di Sumatera Selatan, dalam rangka untuk menambah referensi dan pengetahuan terhadap pembacanya maka buku ini ditulis dalam 5 Bab dengan fokus membahas mengenai; Nilai-Nilai Perkawinan, Teori Nilai, Masyarakat Melayu Sumatera Selatan, Tata Cara Adat Pernikahan Masyarakat Melayu Sumatera Selatan, dan Nilai-Nilai Islam Dalam Pernikahan Adat Masyarakat Melayu Sumatera Selatan Dengan demikian maka buku ini dapat bermanfaat bagi mahasisw, akademisi, praktisi, dan masyarakat secara umum.
Buku ini di tulis bagi meninjau dan menghargai sejarah dan pemikiran Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari (1710-1812) dan ulama keturunannya di Indonesia dan di Malaysia. Namun sebagai latar belakang sejarah, perlu di tinjau sekadarnya tentang proses pengislaman di Nusantara, serta aliran pemikiran Islam tradisional di Asia Barat umumnya dan di Nusantara khususnya. Hanya dengan pengetahuan latarini, baru dapat di fahami dengan jelas. Kesinambungannya melalui peranan Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari dan tokoh-tokoh lain selepasnya. Khusus tentang Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari, beliau mencipta nama sebagai tokoh ulama yang sangat aktif berdakwah (melalui lisan, tulisan dari lisanul-hal) dalam masa yang lama ketika usia sudah lanjut (65 tahun), setelah lama (35 tahun) menuntut ilmu di Tanah suci Makkah dan Madinah (Haramain). Melalui prinsip kerjasama ulama dengan umara, beliau menjadi penasihat kesultanan Banjar serta meninggalkan warisan ilmu yang kaya sebagai pengarang kitab yang produktif.
Al-hamdu li-llah, setelah tiga tahun terbit, pada awal Syawwal 1439 ini saya dapat menyelesaikan revisi buku yang berada di tangan pembaca sekarang. Revisi perlu dilakukan karena masih ada misteri dalam riwayat hidup Abdus-Samad yang pada edisi lalu belum mungkin saya ungkap atau pastikan. Setelah hari-hari berlalu suasana mulai berubah. Pertama, beberapa hasil pengkajian penting telah terbit, dari Mohammed Hussain Ahmad, Michael R. Feener, Khalif Muammar A. Harris, Shohana Hussin, dan Hiroko Kashimoto. Melalui telaah atas publikasi ini saya mungkin melakukan tambahan analisis. Kedua, saya kini juga mempunyai banyak waktu untuk mencermati kembali manuskrip-manuskrip yang ada, dan yang baru diperoleh, yang ternyata memyimpan data yang diperlukan untuk menjawab kemuskilan yang lain.
None
Pendidikan agama Islam di era disrupsi beserta dampaknya di Indonesia menjadi kajian menarik saat ini. Adanya pergeseran paradigma belajar dengan online learning serta munculnya generasi millenia menjadi perhatian tersendiri di dunia pendidikan.. Era disupsi dengan pemanfaatan teknologi dijadikan syarat dasar. Namun pondas utama dari pendidikan agama islam adalah keteladanan yang tidak dapat terganti dengan keanggihan teknologi manapun. Melalui buku ini, kajian mendasar mengenai pendidikan agama islam di era disrupsi dibahas dalam 9 bab, sehingga dapat menjadi panduan yang komprehensif baik bagi akademisi maupun praktisi. Diharapkan buku ini dapat menjadi sarana penting untuk mempertimbangkan tindakan-tindakan stategis apa yang sesuai dijadikan model, startegi, serta kebijakan dalam pengajaran pendidikan agama islam khususnya di era disrupsi saat ini.