You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Sebagai bapa rohani dan mentor dari Pdt. Dr. Daniel Januar Tanudajaja, saya menyaksikan, putra saya ini yang hidup di dalam prinsipprinsip Kerajaan Allah. Bagi banyak orang, acapkali gol kehidupan hanyalah dilahirkan kembali. They missed the goal! Kelahiran baru yang seperti itu baru melihat Kerajaan Allah saja. Firman Tuhan menunjukkan di dalam Injil Matius: “Terutama kalau keagamaanmu tidak lebih dari orang farisi, kamu tidak layak untuk masuk Kerajaan Surga”. Tuhan juga berkata: “Jika kamu tidak merendahkan diri dan menjadi seperti anak-anak, kamu tidak bisa masuk dalam Kerajaan Surga.” Dalam penutup kotbah di bukit, Yesus berkata: “Bukan semua orang yang berseru Tuhan, Tuhan ya...
Hidup ini penuh denga pergumulan. Namun, sebagai orang percaya kita tidak hanya berharap akan datangnya meukjizat tanpa melakukan tindakan apa pun. Melalui kumpulan khotbah dalam buku ini, kita diajar untuk dapat melakukan hal yang menjadi bagian kita dan Tuhan yang akan melakukan bagian-Nya. Tuhan maha mendengar. Dia sanggup memberikan yang terbaik bagi kita tepat pada waktunya. Buku kumpulan kotbah ini sangat mengispirasi dan membangun kehidupan orang percaya. Buku ini juga meneguhkan iman dalam menghadapi pergumulan dan berbagai kesulitan hidup yang mendera. Orang yang semakin tertekan semakin berkemenangan. Dengan rangkaian khotbah ini, pembaca akan ditolong untuk semakin mengenal Tuhan dan jalan-jalan-Nya dalam menghadapi berbagai kesulitan hidup.
Pada masa kini banyak orang yang mengalami luka secara emosional karena berbagai peristiwa tidak menyenangkan yang mereka alami, seperti penolakan sejak kecil, orang tua pilih kasih, diselingkuhi oleh pasangan, ditipu oleh teman, mendapat perkataan dan perlakuan kasar, dilecehkan, atau karena penyebab lainnya. Hal ini menimbulkan luka hati yang kemudian bisa tumbuh menjadi kepahitan yang berdampak buruk jika tidak ditangani dengan benar. Contohnya Hitler, yang mengalami kepahitan hati sejak masa kecil sehingga ketika dewasa dan memiliki kekuasaan, dia membantai sekitar enam juta orang Yahudi pada Perang Dunia II. Dibutuhkan sikap yang tepat untuk mengalami pemulihan hati, antara lain: kesediaan mengampuni orang yang bersalah, belajar sabar, melihat masalah dari sisi positif dan tidak hanya melihatnya dari sisi negatif saja, dan memiliki kemurahan hati. Bila kita merespons dengan benar maka karakter dan hidup kita akan dibentuk menjadi lebih baik (better), bukan lebih pahit (bitter), sehingga kita bisa menjadi orang yang berkenan kepada Tuhan dan mengalami kebahagiaan dalam hidup ini.
Buku ini berisi kumpulan khotbah mengenai prinsip-prinsip hidup sebagai murid Kristus. Murid Kristus tidak hanya harus hidup erat dengan Tuhan, mengasihi dan mengenal Dia, tetapi murid Yesus juga harus bisa menjadi berkat bagi sesama, menjadi berkat bagi banyak orang.
Oleh karena desakan ekonomi, orang sering kali berutang untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan yang makin banyak, kadang tidak diimbangi dengan pemasukan yang bertambah. Akibatnya, utang makin menumpuk. Jerat utang memaksa orang tidak bisa menikmati hidupnya. Setiap hari utang menghantui pikiran sehingga orang tidak enak makan dan tidak enak tidur. Tahukah Anda, kondisi ini sebenarnya sudah terjadi ribuan tahun yang lalu. Janda seorang nabi terjerat utang sehingga anak-anaknya hampir diambil untuk dijadikan budak guna menebus utangnya. Seakan-akan tidak jalan keluar terhadap kondisi genting yang ia alami. Namun, kemudian secara ajaib keadaan berbalik 180 derajat. Utang dapat ia lunasi, anak-anaknya tidak jadi diambil, dan ia dapat melanjutkan hidupnya dengan baik. Apa rahasianya? Buku ini mengungkap rahasia dalam Alkitab supaya kita mengalami terobosan keuangan. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan supaya kita bebas dari jerat utang dan benar-benar mengalami berkat Allah. Tidak hanya terbebas dari utang, tetapi prinsip-prinsip alkitabiah dan praktis dalam buku ini juga menolong kita untuk menata kehidupan kita.
Bagi sebagian orang, harta adalah segala-galanya. Tak heran bila banyak orang menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya, sebanyak mungkin dan secepat mungkin. Saking maniaknya terhadap harta, banyak orang lupa kepada Yang Punya Atas Segalanya. Bagaimana dengan Anda? Harta (uang) memang penting. Namun tidak berarti hal ini menjadikan kita untuk menempatkannya di atas segalanya. Dengan gaya dan ilustrasi yang ringan, buku kumpulan khotbah ini mengajak kita untuk waspada. Jangan sampai harta menjadi bencana bagi kita. Jangan sampai Anda terjebak dalam arus zaman yang semakin mendewakan harta. Pilihan ada di tangan Anda untuk menjadikan harta: berkat atau bencana.
Dialog merupakan salah satu jalan yang ditempuh untuk menjaga kerukunan dan keharmonisan, sekaligus menjadi media kondusif bagi terciptanya tata hubungan antarumat beragama di tengah masyarakat yang multikultural. Buku ini menyajikan dialog dwi-cakap antara dua orang atau lebih yang berbeda pandangan, dengan tujuan saling belajar, mendengarkan secara simpatik dan penuh keterbukaan guna memahami makna sebuah dialog. Kehadiran buku ini menegaskan bahwa masyarakat Atambua: TTU, Belu, Malaka sekarang ini bukan lagi monokultural, tapi sudah multikultural dengan kebhinnekaannya yang tentu saja “tidak imun konflik”. Merespon kondisi itu, pemimpin agama Atambua yang transformasional, visioner, d...
None