You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This book reflects on the role of social media in the past two decades in Southeast Asia. It traces the emergence of social media discourse in Southeast Asia, and its potential as a “liberation technology” in both democratizing and authoritarian states. It explains the growing decline in internet freedom and increasingly repressive and manipulative use of social media tools by governments, and argues that social media is now an essential platform for control. The contributors detail the increasing role of “disinformation” and “fake news” production in Southeast Asia, and how national governments are creating laws which attempt to address this trend, but which often exacerbate the situation of state control. From Grassroots Activism to Disinformation explores three main questions: How did social media begin as a vibrant space for grassroots activism to becoming a tool for disinformation? Who were the main actors in this transition: governments, citizens or the platforms themselves? Can reformists “reclaim” the digital public sphere? And if so, how?
Semua fakta mengejutkan tadi dibahas seru di buku ini. Penulis yang sudah lama tinggal di Jepang menuliskan keterkejutan apapun yang ia temui selama tinggal di negeri sakura itu. Ia menunjukkan bahwa Jepang itu tidak hanya sakura, gunung Fuji, dan shusi. Jadi? Siap-siaplah terheran-heran, tertawa-tawa, dan shock. [Mizan, Bentang, Traveling, Indonesia] Seri Kisah Perjalanan Bentang
Indonesia is undergoing a process of rapid change, with an affluent middle class due to hit 141 million people by 2020. While official statistics suggest that internet penetration is low, over 70 million Indonesians have a Facebook account, the fourth highest group in the world. Jakarta is the Twitter capital of the world with more tweets per minute than any other city around the globe. In the past ten years digitalisation of media content has enabled extensive concentration and conglomeration of the industry, and media owners are wealthier and more politically powerful than ever before. Digital media is a prominent place of contestation between large, powerful oligarchs, and citizens looking to bring about rapid and meaningful change. This book examines how the political agencies of both oligarchs and ‘netizens’ are enhanced by digitalisation, and how an increasingly divergent society is being formed. In doing so, this book enters this debate about the transformations of society and power in the digital age.
Apa yang ada dalam benak seorang ibu jika anak-anaknya yang beranjak dewasa kelak tidak mau kembali lagi ke "rumah"? Kesepian, hampa, atau memilih berdamai dengan takdir? Bisa jadi, itu pula yang dirasakan oleh ibu pertiwi kita, Indonesia. Setiap tahun, ribuan pemuda menuntut ilmu ke luar negeri, menancapkan harapan masa depan. Bisa dihitung berapa yang akhirnya memilih pulang. Ibu Pertiwi Memanggilmu Pulang tidak semata-mata ditujukan kepada putra bangsa yang lebih memilih pergi akibat rentetan kekecewaan terhadap negerinya sendiri. Tetapi juga mengingatkan anak-anak bangsa agar berhenti menyalahkan keadaan dan merangkai aksi demi masa depan. Dan dengan bangga, mereka akan berkata, "Tenang,...
"Adventure belongs to everyone. Adventure adalah milik semua orang. Ungkapan itu tecermin dalam Jelajah Negeri Sendiri." -Youk Tanzil, "Ring of Fire Adventure Indonesia" Anak-anak muda negeri ini merasakan betul bahwa Indonesia tidak ada duanya, baik dalam urusan kekayaan alam, keberagaman budaya, maupun keindahan serta keunikan tempat-tempat wisatanya. Perjalanan menelusuri Indonesia merupakan upaya untuk merawat nasionalisme. Dari jejak langkah kaki para penjelajah di setiap persinggahan, mereka menemukan kenyataan yang menakjubkan: Meskipun memiliki adat dan kebiasaan yang berbeda, bahasa yang berlainan, namun rasa satu bangsa� lah yang pada akhirnya mengikatkan. Perjalanan mengubah sosok-sosok yang asing menjadi keluarga. Catatan-catatan perjalanan yang terangkum dalam buku ini menjadi bukti, bahwa Indonesia adalah sanctuary yang mahakaya. Cinta itu tercetak jelas pada peluh keringat para pendaki gunung, penyusur sungai dan pantai, pengguna transportasi umum yang setia, perawat museum, penjelajah perbatasan, hingga pengunjung setia pasar tradisional. [Mizan, Bentang Pustaka, Travelling, Kompasiana, Jelajah, Explore, Wisata, Indonesia] Seri Kisah Perjalanan Bentang
Author's personal reminiscences on the intelligence activities in Indonesia.
Kaltara Rumah Kita adalah narasi tentang sebuah rumah tinggal yang harmonis semua suku bangsa dalam bingkai dan jiwa NKRI. Seorang pemimpin akan merekat semua pusparagam dan aneka warna pelangi dan membangkitkan semuanya dalam setiap dinamika dan derap langkah pembangunan. Menjadikan Kalimantan Utara (Kaltara) seperti pelangi, yang tumbuh dengan keindahan dan memancarkan warna pesonanya masing- masing.
Dunia digital tak hanya menyediakan beragam kemudahan. Dunia digital jugamenawarkan alternatif baru untuk mendapatkan uang. Salah satunya, dengan menjual buku digital. Buku ini memaparkan berbagai hal terkait publikasi buku digital. Termasuk langkah demi langkah bagaimana memublikasi buku digital ke sejumlah situs terkemuka. Tak hanya memaparkan teori, namun juga praktik yang nyata. Sebagai contoh kasus, penulis menyiapkan tiga naskah yang semuanya dipublikasi di tiga situs yang berbeda, yang kemudian disalurkan ke sejumlah ritel terkemuka, seperti Amazon, Apple iBooks, Barnes & Noble, Kobe, 0verDrive, Txtr, Scribd, Flipkart, Oyster, Aldiko, Baker & Taylor, Page Foundry, dan sejumlah nama la...
Penulis : Laura irawati Hal : 276 ISBN : 978-602-6236-47-0 Sinopsis : Buku ini merupakan goresan-goresan atas sebuah asa yang dipenuhi oleh semangat namun terkadang terselubungi resah. Goresan pikiran dan opini yang sesungguhnya tak serius saya buat dan sekedar membunuh waktu yang terus berjalan dengan tanggung jawab, kegiatan, dan kesibukan yang ada. Terima kasih untuk seorang sahabat terbaik yang tak pernah berhenti mengajarkan saya untuk berjalan lurus tanpa perlu resah apa yang orang kata tentang apa yang dilakukan. Sahabat yang bahkan tak ingin namanya tersebut saat saya memohon sekapur sirih untuk buku yang banyak tulisan yang ada merupakan hasil diskusi dan pikiran tentang telah peristiwa atau makna dan di balik fenomena. Semoga kumpulan tulisan-tulisan tak berarti ini dapat memberikan 'kesegaran' atas 'kepenatan' berita yang tersuguh setiap harinya. Selamat membaca.
Industri televisi telah menjadi bisnis yang sangat penting dan dominan di Indonesia dengan simbiosis mutualisme secara kelembagaan, profesi, hingga menjadi bagian konglomerasi media yang mengakar kuat. Proses perkembangan industri televisi secara masif, telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam sejarah penyiaran di Indonesia. Semenjak era analog, keberadaan Board of Censorship, Regulasi Media, Sistem Stasiun Berjaringan, Programming Radio/TV, bahkan tren era digitalisasi penyiaran akan secara komprehensif dijabarkan dengan gaya penulisan yang mudah dipahami bab per bab. Buku persembahan penerbit Prenada Media Group.