You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
With contributions by Barbara Banks, Sheila Bock, Susan Eleuterio, Jillian Gould, Phillis Humphries, Michael Owen Jones, Alicia Kristen, William G. Lockwood, Yvonne R. Lockwood, Lucy M. Long, LuAnne Roth, Rachelle H. Saltzman, Charlene Smith, Annie Tucker, and Diane Tye Comfort Food explores this concept with examples taken from Atlantic Canadians, Indonesians, the English in Britain, and various ethnic, regional, and religious populations as well as rural and urban residents in the United States. This volume includes studies of particular edibles and the ways in which they comfort or in some instances cause discomfort. The contributors focus on items ranging from bologna to chocolate, inclu...
None
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena buku kompilasi mata kuliah Psychology of Literature ini telah selesai disusun. Buku kompilasi ini berisi karya tulis ilmiah mahasiswa yang mengambil matakuliah Psychology of Literature di program studi Bahasa dan Kebudayaan Inggris, Fakultas Bahasa dan Budaya, Universitas Darma Persada. Tak lupa, tim penyusun menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa yang telah menitipkan tulisan ilmiah mereka kepada kami sehingga kami dapat menyusun buku kompilasi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan ke pihak lain yang telah membantu menyelesaikan buku kompilasi ini. Akhir kata, semoga buku kompilasi ini dapat menjadi referensi bacaan bagi banyak orang, khususnya mahasiswa yang menekuni bidang sastra dan budaya. Jika terdapat kekeliruan dalam penulisan jurnal ini, kami mohon saran dan masukannya terima kasih.
"Indonesia is the world's second largest cigarette market: two out of three men smoke, and clove-laced tobacco cigarettes called kretek make up 95 percent of the market. To account for the staggering success of this lethal industry, Kretek Capitalism moves beyond a focus on the addictive hold of nicotine to examine how kretek manufacturers have adopted global tobacco technologies and enlisted Indonesians to labor on their behalf in fields and factories, at retail outlets and social gatherings, and online. The book charts how Sampoerna, a Philip Morris International subsidiary, uses contracts, competitions, and gender, class, and age hierarchies to extract overtime, shift, seasonal, gig, and unpaid labor from workers, influencers, artists, students, retailers, and consumers. Critically engaging nationalist claims about the commodity's cultural heritage and the jobs it supports, Marina Welker shows how global capitalism has transformed both kretek and the labor required to make and promote it"--
Kata “obsesi” sering kali mendapat konotasi buruk atau diasosiasikan dengan gangguan mental. Pada banyak kasus, orang yang “terobsesi” sering dikatakan tidak sehat. Itu tidak salah. Kebanyakan obsesi selalu berakhir buruk jika si empunya tidak bisa mengendalikannya. Lalu bagaimana dengan yang satu ini: Sesungguhnya, hidup membutuhkan daya tarik “obsesi” agar dapat berfungsi secara harmonis. Anda tentu kenal orang-orang hebat seperti Steve Jobs dan Jack Ma, yang memiliki obsesi besar mengubah dunia? Apakah obsesi mereka buruk? Apakah mereka bisa menjadi seperti sekarang jika mereka hidup tanpa obsesi? Obsesi hanyalah nama lain untuk daya tarik, tidak ada yang lain. Obsesi yang bai...
This volume is the result of a conference held in October 2015 in connection with the Frankfurt Book Fair discussing developments that are considered important in contemporary Indonesian cultural productions. The first part of the book reflects on the traumatic experiences of the Indonesian nation caused by a failed coup on October 1, 1965. In more general theoretical terms, this topic connects to the field of memory studies, which, in recent decades, has made an academic comeback. The focus of the chapters in this section is how certain, often distressing, events are represented in narratives in a variety of media that are periodically renewed, changed, rehearsed, repeated, and performed, i...
Jika kita mencoba mencari arti dari istilah kiai khos dalam kamus besar bahasa Indonesia, niscaya akan menemukan kesia-siaan belaka. Namun jika kita tengok dalam kamus politik, istilah kiai khos bisa dijumpai. Namun arti dari kiai khos, tidak menjadikan kita gembira, apalagi bangga. Kiai khos dalam kamus politik diartikan sebagai "sekelompok broker politik", titik. Fenomena munculnya atau populernya penyebutan kiai khos di kalangan umum dimulai dari KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang menyebutkan tentang sejumlah kiai sepuh di Nahdlatul Ulama yang memberi dukungan politik terhadapnya saat pencalonan presiden di awal reformasi. Penyebutan ini lalu terus bergulir dan berkembang dalam perjalan...
Anda Penulis? Sudah merasakan hasil keringat Anda menulis, berupa imbalan rupiah untuk dapat membeli rumah, kendaraan bermotor, atau investasi lainnya? Tidak semua penulis memang berjiwa atau bermental pengusaha alias writerpreneur. Karena itu, lagu lama tentang penulis yang terpuruk, lalu mandek berkarya kadang tersebab menulis itu sendiri tidak dapat dijadikan gantungan hidup. Writerpreneur jelas memiliki cara pandang dalam memandang menulis sebagai jalan usaha. Mereka bisa menjadi employee yang sangat dipercaya kliennya; atau menjadi business owner dengan berbagai bidang usaha di jalan aksara. Dan buku ini akan menjadi panduan penting Anda kala berusaha di jalan Aksara.