You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Buku ini menguraikan kedahsyatan Shalat Dhuha sebagai ibadah pembangun kekuatan jiwa, kemandirian, kesuksesan, kebahagiaan, & keseimbangan hidup.ÿ[Mizan, Mizania, Agama, Islam, Indonesia]
Anda tahu tidak, kalau shalat adalah wujud cinta Allah dan Nabi-Nya kepada umat manusia? Anda juga tahu tidak, kalau shalat itu bisa menjadi obat penenang bagi manusia yang gelisah? Dan, yang lebih baru lagi, tahu tidak, kalau shalat bisa menyehatkan badan dan jiwa kita? Bahkan, katanya, shalat bisa mengantarkan kita meraih kesuksesan dan kebahagiaan dunia-akhirat. Saya, sih, yakin seribu persen kalau shalat memang bermanfaat bagi hidup manusia. Buku ini cocok untuk Anda yang gelisah tentang masa depan dalam hidup.
Kita pasti mendambakan hidup bahagia di akhirat kelak. Sebaliknya, kita pasti tidak menginginkan hidup di Neraka, yang kerap membuat kita takut menghadapi kematian. Surga, ialah tempat peristirahatan kita yang Mahaindah. Ia (surga) bersifat abadi dan kekal. Keinginan untuk menjadi penghuni surga ini, tentu saja harus kita upayakan dengan memanfaatkan kehidupan di muka bumi sebaik-baiknya. Mulai saat ini, kita, harus memanfaatkan kehidupan ini untuk memperbanyak amal baik. Sebetulnya, ada banyak amalan ringan yang bernilai besar di hadapan Allah; kalau konsisten dilakukan akan mengantarkan kita ke surga-Nya. Nah, di dalam buku ini penulis mengetengahkan 20 amalan ringan dan mudah, yang bila dilaksanakan akan mengantar kita ke surga-Nya.
Kebahagiaan serupa harta karun yang diinginkan banyak orang. Setiap jiwa selalu merindukan dan mengharapkan kebahagiaan. Ada yang menyangka dengan datangnya uang, maka ia akan menjadi bahagia sehingga mencari uang mati-matian. Ada juga yang menyangka bahwa jabatan, bisa membuatnya bahagia, maka ia pun mencoba mengejar jabatan mentereng. Terkadang kita menyangka itulah kebahagiaan. Padahal semakin kita berharap pada orang lain, maka sebenarnya peluang bahagia itu malah akan terus menurun. Ibarat cahaya matahari yang memancar, tanpa membutuhkan input dari luar. Kebahagiaan yang sejati sebenarnya tidak datang dari luar atau dari sesuatu. Bentuk kebahagiaan sejati yakni ketika kamu menjadikan Allah sebagai pengharapan. Bagi orang yang mengenal Allah dengan baik, ia tidak berharap banyak dari selain Allah, itu kebahagiaan. Teladan yang “haq” yang harus dipatuhi dan diikuti, tiada lain sosok itu yakni penghulu para Nabi dan rasul, Nabi Muhammad Saw. sebagai teladan bagi kita semua. Dan, hal itu bisa diwujudkan bila kita telah berhasil menciptakan keluarga bahagia.
Buku ini, penulis susun agar kita selalu mendahulukan Allah di atas segalanya; mendahulukan Allah di atas kepentingan kita; dan mendahulukan Allah di antara yang lain-lainnya, di antara hidup. Buku ini, kami harap dapat menjadi pemantik semangat membangun komitmen hidup kita untuk mengabdi kepada Allah, mengokohkan iman kita agar selalu percaya pada takdir Allah dan selalu bersikap sabar saat hendak mengerjakan segala aktivitas dalam hidup. Ketika kita tidak menjalin komunikasi dengan-Nya, di kedalaman hati tidak akan terhunjam asma Allah. Eksisnya diri kita di hadapan Tuhan terletak pada seberapa seringnya kita memanjatkan doa. Namun, motivasi berdoa tak selayaknya dipenuhi dengan angka-angka kuantitatif. Artinya, tidak digunakan ketika kita terjerat suatu masalah saja. Meskipun sedang dalam keadaan kondusif, berdoa adalah keniscayaan dalam hidup. Padahal, di dalam Al-Quran dijelaskan, “Mengapa kami tidak akan bertawakkal kepada Allah padahal dia Telah menunjukkan jalan kepada kami, dan kami sungguh-sungguh akan bersabar atas gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakkal, berserah diri.” (QS. Ibrahim: 12).
Ya Rasul, banyak sekali puja-puji dan syair kerinduan padamu, hingga tak terasa hanya air mata yang padu dengan rintih lirih menyebut namamu. Cintailah kami… cintailah kami…Ya Nabi…Kami hanyalah ketersesatan tanpa hadirmu dalam hati. Karena engkaulah cahaya, engkaulah pembawa kabar gembira bagi jiwa-jiwa malang yang pasrah pada kekalutan. Ya Rasulullah, duhai kekasih Allah. Seindah apakah hatimu hingga banyak hati-hati yang lain yang rindu berdekatan denganmu. Rindu akan kehadiran sosokmu yang menjadi kasih sayang bagi semesta alam. Marhaban … Selamat datang … Marhaban … Selamat datang … Marhaban … Selamat datang … Selamat datang … di hati kami wahai junjungan sejati … Tuntunlah kami dalam kecintaan untuk taat kepadamu dan taat kepada-Nya!
Segala permasalahan hidup yang begitu kompleks, ditambah pekerjaan yang menumpuk, sangat rentan memicu stres. Karena itulah, otak butuh di-refresh dan diinstal ulang agar tidak stres. Selama ini, mungkin Anda berpikir bahwa me-refresh otak hanya bisa dilakukan dengan jalan-jalan, nonton film, atau melakukan hobi. Namun, setelah membaca buku ini, Anda akan tahu bahwa shalat yang Anda lakukan setiap hari ternyata bisa menjadi media untuk me-refresh dan menginstal otak. Shalat memiliki rahasia-rahasia yang berpengaruh terhadap otak manusia, misalnya gerakan sujud yang menimbulkan pengaruh positif terhadap potensi otak. Ingin tahu penjelasan selengkapnya? Baca saja buku ini, lalu bersiaplah me-refresh dan menginstal otak Anda!