You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Mimpi-mimpi masa kecil yang seharusnya bisa digenggam, harus lepas bahkan belum sempat untuk diraih. Siapa pun pasti kecewa dan hancur kala harapan tak sesuai dengan kenyataan. Termasuk harapan seorang perempuan bernama Rindu Natasya Farelia. Hidupnya harus terkurung dan jauh dari pergaulan di luar demi menjaga sebuah aib besar. Namun berkat kedatangan seseorang yang dikirim Tuhan, gadis itu mau bangkit dari keterpurukan dan berusaha kembali merajut asa sekaligus cinta bersama seorang pria. Lalu, akankah usaha itu berjalan dengan lancar hingga sampai ke titik bernama kebahagiaan atau malah kembali jatuh hingga harus menanggung sakit untuk ke sekian kali?
SINOPSIS/BLURB : Kepulangan Aidan Ivanova Adhibrata ke Indonesia ternyata bukan hanya untuk menjadi CEO Auto Maxmillian, perusahaan otomotif besar yang didirikan Zlatco Ivanovic, ayahnya, yang merupakan seorang pengusana di Rusia dan kini tengah mengembangkan produk dan usahanya di Indonesia. Sebuah rencana pernikahan telah disusun kedua orang tuanya dan yang lebih mengejutkan, ada campur tangan Sultan Mataram yang kini tengah berkuasa untuk kesepakatan pernikahan tersebut. Menjadi buruan Klan Bolshevik di saat dirinya kecil hingga remaja, kehilangan Sergei, pengawal pribadi yang disayangi dan dicintainya, membuat Aidan gamang. Dia tak ingin lagi hidup sebagai seorang pangeran, baik dari Klan Romanov ataupun Dinasti Mataram. Di mana pun juga, kekuasaan, harta, takhta dan wanita selalu membuat siapa pun berada dalam kubangan darah perebutan kekuasaan. Tentu Aidan tak ingin mengorbankan kebebasan yang telah diraihnya untuk terkurung kembali di balik tembok istana yang mengekangnya. Akankah dia kembali menjelajah belantara, ataukah memilih istana? Dengan kehadiran seorang wanita yang begitu cantik nan memikat. Mampukah Aidan mengabaikan Ardiningrum dan lebih memilih kebebasannya?
Blurb Awalnya, Aluna menikah dengan Nino karena ingin lari dari rasa dendam. Awalnya, Nino menikahi Aluna karena ingin lari dari cinta bertepuk sebelah tangan. Namun, rasa itu berubah seiring berjalannya waktu. Aluna mencintai Nino, tetapi Nino tidak mencintai Aluna. Di puncak Rinjani, mereka bertemu dengan Rama, seseorang yang jatuh cinta dengan Aluna sejak pandangan pertama. Rama menyelusup di tengah-tengah pernikahan mereka, mencoba menyadarkan Aluna bahwa mencintai orang yang tidak mencitai kita adalah hal yang melelahkan. Sanggupkah Aluna mempertahankan cintanya pada sang suami? Lalu, masih adakah ruang di hati Nino untuk dapat mencintai Aluna? Allah maha membolak-balikkan hati. Bisa jadi hari ini Aluna mencintai Nino, tetapi bisa jadi besok dia membenci Nino setengah mati.
Nayanika Adzkia Talita, seorang gadis yang suka sekali dengan dunia malam. Balapan motor, berkumpul dengan teman laki-laki, dan clubbing sudah menjadi kebiasaannya. Menikah dengan seorang lelaki lulusan pondok pesantren yang bernama Muhammad Ali Alfikri berhasil mengubah kebiasaan buruk Naya. Berawal dari Naya yang selalu merendahkan Ali dan menyebut suaminya itu sebagai lelaki letoy, berakhir terjebak dalam cinta yang ditaburi oleh Ali setiap detiknya. Ketegasan Ali dalam membimbing Naya tidaklah main-main. Sampai akhirnya datanglah seorang perempuan untuk menagih janji karena 5 tahun lalu Ali pernah berjanji akan menikahinya. Siapakah dia?
Paper Romance adalah kumpulan one-shoot yang tercipta dari hasil imajinasi para penulis dan disaring melalui sebuah event akhir tahun. Diadakan oleh grup kepenulisan fan-fiction, Moviction Team. Buku ini berisi 16 fan-fiction dari berbagai idol grup Korea Selatan, seperti EXO, BTS, Wannaone, NCT, iKON, Seventeen, GOT7, Astro, dan Red Velvet. Temukan berbagai kisah romantis, mengharu-biru, dan penuh kejutan di dalamnya. Tenggelamkan dirimu dalam kisah-kasih bersama bias yang ditulis dengan sepenuh hati. Biarkan imajinasimu melayang bebas ketika ragamu memegang buku penuh cinta ini. . Yang pembaca katakan tentang cerita-cerita di dalam buku ini: Surprisingly amazing! - M. Rizaldy Great story. Ending-nya ga ketebak, nyesek juga. Good job! - Isti Bagusss bangettt, parahhh! - Agnes Kontributor: ANS, Desita Amalia, Listia Andani, Nur Halipah, Mahandaru, LeeIndah7, Astaria Kemuning, Farahide, Lintang FN, hinatsu, Ladydayna, Aliza Nasywa N, Michu, voicelesstjia, Dinda Amalia Zahra, Tiara Putri.
Karya ini adalah untaian kata, rasa, dan pengalaman semasa pandemi Covid-19 pada tahun 2020 di Indonesia. Dari peristiwa itu tidak sedikit pengalaman yang diperoleh semasa pandemi. Baik pengalaman yang menyenangkan maupun menyedihkan. Semuanya butuh proses beradaptasi untuk mampu survive terhadap perubahan karena pandemi. Untuk itu, hadirnya kisah berbagai pengalaman mahasiswa dari berbagai perpsektif memberikan wacana baru bahwa mereka dapat berkarya dari hasil pengalaman selama pandemi. Tidak sdikit pula dari pengalaman ini akan menjadi kenangan yang tidak bisa terlupakan semasa pandemi. Selain itu, cerita, kisah, dan keluh kesah menjadi lebih bermakna karena mampu memberikan penyegaran dalam media pembelajaran dalam situasi pandemi. Akhirnya, harus diakui kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran menjadi tantangan dan peluang yang dapat menjadi pondasi pengembangan diri mahasiswa untuk masa depan yang lebih cerah.
This essential collection examines South and Southeast Asian Muslim women’s writing and the ways they navigate cultural, political, and controversial boundaries. Providing a global, contemporary collection of essays, this volume uses varied methods of analysis and methodology, including: • Contemporary forms of expression, such as memoir, oral accounts, romance novels, poetry, and social media; • Inclusion of both recognized and lesser-known Muslim authors; • Division by theme to shed light on geographical and transnational concerns; and • Regional focus on Afghanistan, Pakistan, India, Bangladesh, Sri Lanka, Malaysia, and Indonesia. Muslim Women’s Writing from across South and Southeast Asia will deliver crucial scholarship for all readers interested in the varied perspectives and comparisons of Southern Asian writing, enabling both students and scholars alike to become better acquainted with the burgeoning field of Muslim women's writing. This timely and challenging volume aims to give voice to the creative women who are frequently overlooked and unheard.
Tidak ada cinta tanpa pengorbanan." Prinsip Shalna membuat perempuan itu merelakan Galen--pria yang dia cintai--untuk Fara--sahabatnya. Namun, saat Fara meninggal, pengorbanan Shalna terasa sia-sia. Segala usahanya menjadi tidak berarti. Galen yang tidak bisa menerima kematian Fara pun berputar dalam pusaran kehilangan dan keputusasaan. Demi rasa yang masih ada, Shalna berusaha menarik Galen dari keterpurukan, tapi Galen justru berbalik dan membencinya. Shalna memilih mundur dari kehidupan Galen, melepaskan cintanya untuk kedua kali. Namun, kepergian Shalna menjadi titik balik Galen yang mengejarnya. Sanggupkah Shalna menolak kehadiran Galen? Akankah rasa yang telah lama itu dapat bersemi kembali?
Aliandra percaya atas Kemahabesaran Allah. Di kala dia terjebak dalam kesulitan, dia percaya kalau Allah pasti menolongnya. Dan Allah memenuhi janji-Nya. Di saat Alindra terkurung di tempat yang indah namun hina, sosok Alka dating menolongnya, menawarkan sebuah perjanjian pada Aliandra. Sebuah perjanjian yang pada akhirnya mampu membuka setiap lembaran masa lalu kelam yang telah tersimpan rapat. Masa lalu yang telah berhasil membuat seorang Alka Naufal Hendrato berlari jauh meninggalkan Tuhannya. *** “‘Wow’. Satu kata yang menggambarkan Aliandra, cerita religi yang sangat menginspirasi. Kak, ceritamu bagus banget dan terima kasih udah buat aku kayak orang gila yang abis senyumsenyum se...
Akan selalu ada masa di mana seseorang bertekuk lutut pada segala takdir hidup yang tergaris cukup keras. Patah hati, kecewa dan putus asa menjadi belenggu yang memenjarakan siapa saja. Penyesalan tak ubahnya nyanyian kesedihan yang menyeret manusia ke dasar nestapa. Namun, waktu tidak pernah berkenan untuk menunggu keterdiaman. Meskipun tertatih, menjadi hidup harus terus bergerak. Karena memilih tetap diam dan tinggal, tidak akan mengubah apapun. (Endasah Sri Lestari – Peserta Nubar)