You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Daya penerimaan suatu produk makanan seyogyanya dilakukan pengujian. Uji organoleptik merupakan uji yang mengandalkan indra manusia atau sensori sebagai alat utama untuk pengukuran daya terima terhadap produk yang dihasilkan. Melalui uji ini akan didapatkan keputusan suka atau mau terhadap bahan yang diujikan. Pengujian organoleptik mempunyai peranan penting dalam penerapan mutu dan dapat memberikan indikasi kebaikan, kemunduran mutu maupun kerusakan lainnya dari produk. Adapun syarat-syarat yang harus ada dalam uji organoleptik adalah adanya contoh (sampel), adanya panelis, dan pernyataan respon yang jujur. Dalam penilaian bahan pangan sifat yang menentukan diterima atau tidak suatu produk adalah sifat indrawinya. Buku ini akan membahas bagaimana uji organoleptik cookies berbahan tepung tuna dilakukan penerapan prinsip dasar pengujian, analisa hasil, dan interpretasinya. Semoga dapat menjadi salah satu acuan dalam melakukan uji organoleptik khususnya produk berbahan dasar tepung ikan.
Includes private and local laws.
Bob Marley adalah legenda Reggae dunia. Lewat dirinya, musik reggae melesat dari Jamaika, Afrika, lalu melambung ke seluruh penjuru dunia. Sebagaimana musik Jazz, Reggae tak sekadar musik biasa, namun juga merupakan ekspresi kaum terpinggirkan yang menggeliat dan menggugat. Reggae menjadi penyuara bangsa Afrika yang menggugat kolonialisme Eropa waktu itu. Lewat Reggae, Bob Marley menjadi bagian dari gerakan bangsa Afrika melawan diskriminasi, ketidakadilan, dan penindasan. Bob Marley pun menjadi simbol perlawanan terhadap segala bentuk kezaliman, khususnya terhadap kaum miskin, jelata, dan terpinggirkan. Gugatan dan teriakan Bob Marley lewat reggae bergaung ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia, Bob Marley bahkan disebut-sebut sebagai “Nabi” anak jalanan.
Djuanda Kartawidjaya adalah salah seorang pejuang bangsa yang gigih. Tanpa kenal lelah ia memperjuangkan negara Indonesia untuk terlepas dari cengkeraman penjajah. Bukan hanya itu, setelah Indonesia merdeka, Djuanda juga sangat aktif menjadi pejabat negara dan pemimpin yang terus memperjuangkan otonomi, kedaulatan, dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ia juga berperan penting dalam menyelamatkan keutuhan NKRI, baik dari rongrongan kolonial yang ingin menjajah Indonesia kembali maupun dari perpecahan internal bangsa akibat pemberontakan dan separatisme yang muncul di beberapa tempat. Lewat pemikiran dan diplomasinya yang brilian, Djuanda punya andil yang sangat besar memunculkan Indonesia sebagai negara kepulauan dan maritim terbesar di dunia.
Sutan Syahrir adalah salah seorang pejuang bangsa yang gigih. Ia merupakan sosok pemikir atau cendekiawan yang cerdas, kritis, dan berwawasan luas. Bersama Soekarno dan Hatta, Syahrir sering disebut sebagai “founding fathers” bangsa. Soekarno, Hatta, dan Syahrir merupakan tiga serangkai yang gigih memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan. Ketiga manusia itu merupakan sosok yang berkarakter (hampir) sama: berani, cerdas, kritis, dan berwawasan luas. Dalam usaha memerdekakan dan mencerdaskan bangsa, Syahrir menempuh banyak cara dan melalui berbagai hal: organisasi, mendirikan sekolah, mengelola media massa, menulis, hingga menggalang gerakan bawah tanah. Untuk memerdekakan bangsa, ia menempuh banyak cara dan jalan: jalur pemikiran, diplomasi, dan gerakan di lapangan sekaligus.
Dr. Wahidin Sudirohusodo adalah salah seorang perintis pergerakan kebangsaan yang penting. Melalui sosoknyalah rakyat Indonesia tergerak untuk meraih martabatnya sebagai manusia yang merdeka. Bersama tokoh-tokoh lainnya, Wahidin memelopori perjuangan rakyat Indonesia untuk mengusir kaum penjajah durjana dari tanah air. Wahidin mencoba menebarkan benih-benih kebangsaan dan mengobarkan semangat kemerdekaan melalui beberapa bidang seperti pendidikan, media massa, dan organisasi. Ia merintis beberapa lembaga pendidikan, media massa, dan Budi Utomo. Budi Utomo adalah organisasi kebangsaan “modern” yang pertama didirikan bangsa Indonesia.
W.R. Supratman adalah seorang pahlawan bangsa yang gigih dan kreatif. Ia adalah seorang komponis, musikus, pencipta lagu, sekaligus juga seorang penulis dan jurnalis yang handal. Lewat tangannya-lah tercipta banyak lagu yang terkenal dan monumental seperti “Ibu Kita Kartini” dan “Indonesia Raya”. Semua bangsa Indonesia, dari anak-anak hingga dewasa, tampaknya mengenal dengan baik dua lagu tersohor itu. Bahkan “Indonesia Raya” menjadi lagu kebangsaan Indonesia yang sangat disakralkan. Hidup di zaman penjajahan, W.R. Supratman mengalami pergolakan jiwa. Nasionalisme-nya bersemi. Dengan berbagai cara, ia mencoba membangkitkan nasionalisme bangsa Indonesia di satu sisi, dan melawan s...
IBU, cintanya laksana biru langit yang terbentang tanpa batas. Kasihnya laksana buih di lautan yang tak akan mampu untuk dihitung. Nyawa yang ia pertaruhkan saat melahirkan dan tiap tetes darahnya tidak akan mampu kita balas dengan apa pun. Lantas, kapan terakhir kita memeluk ibu kita, lalu mengucapkan terima kasih kepadanya? Kapan terakhir kita mencium punggung tangan ibu kita, lalu mengucapkan segala khilaf kepadanya? Kapan terakhir kita membuka tangan, lalu mendoakan agar segala kebaikan terus mengalir untuk ibu kita? KEMARIN? NANTI? BESOK? Bila masih ada waktu untuk bertemu, janganlah menunda-nunda untuk mengatakan “Terima kasih, Ibu.” *** Inilah kisah tentang perjuangan ibu dengan segala kebaikan yang ia punya. Tentang CINTA, AIR MATA, HARAPAN, dan DOA seorang ibu untuk buah hatinya. -WahyuQolbu-
Mengacu pada Sustainable Development Goals, terdapat 4 (empat) pilar salah satunya yaitu terwujudnya keanekaragaman hayati melalui kegiatan bioprospekting dalam pemenuhan bahan baku obat. Daun pegagan atau Centella asiatica merupakan salah satu tumbuhan hijau liar yang tumbuh subur di lahan basah dengan bau aromatik dan memiliki banyak khasiat. Kandungan kolagennya berfungsi untuk mengenyalkan dan mengelastiskan serat kulit sehingga dapat mengatasi striae gravidarum. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbedaan efektifitas Sediaan Gel Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica) antara konsentrasi 10% dan 15% terhadap penanganan striae gravidarum derajat 1, 2, dan 3 sebelum dan sesudah dil...