You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Sebuah misteri turun temurun. Putra Dwika Wijaya harus menanggung beban atas dosa lama yang telah terjadi di dalam keluarganya, sebuah kejadian puluhan tahun yang ternyata memengaruhi kelangsungan sebuah pabrik tahu. Sebuah kisah tragedi yang Putra harus mengungkapkannya untuk terlepas dari gangguan makhluk tak kasatmata. “Tidak akan pernah berhenti, tidak akan pernah pergi, dia selalu ada untuk membalas apa yang sudah terjadi.” Buku persembahan penerbit GagasMedia #GagasMedia
Sebuah kumpulan sajak dan senandika dalam empat bab, yakni Sekapur Sirih, Mantra Perjalanan, 333°, dan Pengejawantahan. Pada masing-masing bab tersebut (kecuali Pengejawantahan), terdapat beberapa sajak dan/atau puisi juga senandika yang menuturkan pelbagai polemik serta konflik yang dialami penulis sebelum perjalanan, saat perjalanan, juga setelah perjalanan. Perjalanan yang dimaksud adalah ekspedisi menyusuri pulau Sumatra yang dilakukan oleh penulis serentang November 2016 hingga April 2017. Seperti yang dikutip dari buku ini, "kurasa, ini hanya ... sajak dan senandika yang mengompres segala yang kusebut sebagai opini—omong kosong—pribadiku dalam menanggapi apapun, termasuk hal sentimentil sekelas hibat dan renjana tentunya, yang kerap melintasi ‘sependek pengetahuanku’ ini. Dan segalanya itu, hanya serupa diskusi, antara aku, kertas, dan pena..." maka buku ini merupakan pikiran liar dan paling dalam dari si penulis, tentang persahabatan, alam raya, cinta, hingga dirinya sendiri.