You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Apakah kamu pemain band yang ingin terkenal dan sukses di belantara musik? Kalau ya, sekarang saatnya kamu tunjukkin kabisa-mu! Untuk memperlancarnya, kamu bisa jadikan buku ini sebagai guide-mu. Buku ini berisi: Sejarah Industri Rekaman Mengenal Manajemen Rekaman Mengintip Cara Produksi Cara Mendistribusikan Rekaman Cara Promosi yang Efektif Buku yang dilengkapi dengan tempat-tempat rekaman dan distribusi ini, juga membahas semua tips rekaman sehingga band kamu melejit dan dikenal semua orang. "Banyak informasi yang bisa didapatkan dari buku ini, terutama dunia musik independent." -Helvi Sjarifuddin, FFWD Records "Buku ini membangkitkan semangat saya untuk menghidupkan kembali HFMF yang kandas!" -Henry Foundation, HFMF Records & Vokalis Goodnight Electric [DAR! Mizan, Referensi, Musik, Indonesia]
None
Sonic Modernities analyses the interplay between the production of popular music, shifting ideas of the modern and, in its aftermath, processes of social differentiation in twentieth-century Southeast Asia.
JURNALISME SASTRAWI merupakan satu genre dalam jurnalisme yang pada mulanya berkembang di Amerika Serikat tahun 1960-an. Genre ini menggabungkan disiplin paling berat dalam jurnalisme serta kehalusan dan kenikmatan bercerita dalam novel. Wawancara biasa dilakukan dengan puluhan, bahkan sering ratusan, narasumber. Risetnya mendalam. Waktu bekerjanya lama, bisa berbulan-bulan. Ceritanya juga kebanyakan tentang orang biasa. Beberapa wartawan majalah Pantau mencoba belajar memakai genre ini untuk mengembangkan jurnalisme berbahasa Melayu. Dari Agus Sopian hingga Linda Christanty memasukkan elemen-elemen jurnalisme sastrawi dalam karya mereka. Dari pembantaian orang Aceh hingga hiruk-pikuk larang...
Menurut saya Cerpen BURUANSAE ini adalah sebuah sosialisasi di luar cara yang biasa dilakukan (Out of the Box), dengan cara penulisan cerita yang santai tetapi tetap dengan arah yang sama yaitu pertanian yang dibalut oleh drama ala ANGGA SURANGGA sebagai penulis. Tema yang menarik dan bahasa yang lugas akan membuat para pembaca akan dibawa ke dalam ceritanya. Inilah cara yang dibutuhkan oleh pemerintah dalam mensosialisasikan sesuatu (Kreatif, Beda, Kolaboratif). Mari dukung Program Buruan SaeBdg ini agar tetap dengan cara yang berbeda. Membantu ekonomi warga dan mengatasi Krisis Pangan Warga. -ERWINMORON (Musisi & Ketua Buruan SAE Bdg)
Buku ini sangat baik dan penting sekali untuk dibaca dan dimiliki sebagai pelengkap khazanah keilmuan khususnya di bidang fiqih ibadah praktis dan sekaligus sebagai panduan ibadah khususnya di Bulan Ramadhan.
Jika ingin menjadi jurnalis yang bermutu, jurnalis sejati, inilah kitabnya. Buku ini merupakan kumpulan tulisan dari Andreas Harsono, yang pernah bekerja sebagai wartawan The Jakarta Post, The Nation (Bangkok), The Star (Kuala Lumpur), dan Pantau (Jakarta) juga penerima Nieman Fellowship on Journalism dari Universitas Harvard. Segala hal ikhwal mengenai jurnalisme tersaji dengan jelas di dalamnya. Dengan sajian 4 tema besar, yaitu laku wartawan, penulisan, dinamika ruang redaksi, dan peliputan, buku ini layak menjadi menu utama bagi para para calon jurnalis, jurnalis, atau siapa saja yang tertarik pada dunia jurnalisme.
Resensi bukan semata timbangan buku yang menjadi promosi, melainkan juga sebuah pengadilan atas sebuah buku. Melalui resensi nasib sebuah buku ditentukan takdirnya, cacat atau hidup mulus. Di sini, penulis resensi dituntut bermata ganda: mata seorang wisatawan dan sekaligus penyidik. Buku panduan menulis resensi ini mencoba merumuskan tahapan-tahapan penulisan resensi dari awal persiapan hingga akhir menjadi buku. Disertai pula contoh-contoh yang diambil dari resensi beberapa penulis ternama di Indonesia, mulai dari Tirto Adhi Soerjo, Abdullah SP, Boejong Saleh, hingga Budi Darma, Goenawan Mohamad, dan Syahrir. Ada pula tips-tips praktis di setiap pokok bahasan. "Setelah membaca habis buku ini saya berani mengambil kesimpulan bahwa hingga kini buku ini adalah buku panduan terbaik dan terlengkap untuk menulis resensi dibanding buku-buku sejenis yang pernah terbit. Contoh-contoh resensi yang diambil dari para resensor wahid dari berbagai media masa selama kurun waktu 100 tahun lebih membuat saya terkagum-kagum dengan ketekunan kedua penulis ini mengutip contoh-contoh resensi dalam buku ini."—Hernadi Tanzil, bukuygkubaca.blogspot.com
Menulis karya fiksi tidak bisa diajarkan, tapi bisa dipelajari. Karena itulah tiap sastrawan memiliki cara dan bentuk seni sendiri dalam proses kreatifnya.
“Kalau kita membuka hati untuk buku, niscaya ia akan membuka isinya untuk kita” – (Taufik Rahzen) Semua berawal dari sebuah buku besutan Nicholas A Basbanes yang diterbitkan tahun 1995, A Gentle Madness: Bibliophiles, Bibliomanes, and The Eternal Passion For Books. Basbanes menguak kembali sejarah para penggila buku di Amerika sekira abad XIX. Ia mengumpulkan kliping koran-koran lawas dan mendapati nama-nama penggila buku dengan cerita yang mencengangkan. Blumberg si maling buku profesional, Henry Huntington dengan perpustakaan raksasa dan hasrat berburunya yang luar biasa, Rosenbach perantara yang lihai, hingga Ruth Baldwin sang ratu buku anak. Basbanes kemudian menelusuri hasrat terp...