You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This book brings fresh perspectives to the anthropology of migration. It focuses on what migrants write and how anthropologists may incorporate insights gained from engagement with this writing into research methods and writing practices. The volume includes a range of contributions from leading scholars in the field, all organized around a striking set of questions about the conditions in which migrant narratives are written and translated, the audiences for which they are intended, the genres and media through which they are disseminated, and what such stories include or leave out. The contributors to this volume demonstrate an innovative shift in anthropological methods by showing how fic...
Prize winning short stories of 2008 Anugerah Sastra Pena Kencana.
Pak dokter segera memasang lampu pada jidatnya untuk memeriksa lubang telinga Rerasan. Dengan alat kecil dan pipih pak dokter men-cuthiki kulit lama terkelupas yang menutup kendangan. Hasil cuthikan-nya ditaruh pada kertas tissue. Ketika Rerasan memandangi kulit-kulit nglungsungi itu, seperti tampak setinggi gunung anakan. Wah, wah, wah. Mengerikan sekali. Pada lereng gunung ada lubang-lubangnya. Dari lubang keluar tikus-tikus. Segala macam tikus bersembunyi dalam tumpukan kulit yang menggunung itu. Ada tikus werok, tikus berit, tikus clurut, tikus mambu. Tikus-tikus itu mewakili berbagai macam watak yang kurang baik: serakah, drengki, srei, panasten, curiga, kurang percaya, cemburu, bernafs...
5 Tahun boemipoetra, Pena Dilesatkan djoernal sastra boemipoetra, merupakan salah satu dari sekian djoernal sastra yang terbit di Indonesia. Kemunculannya diragukan banyak orang. Terutama dengan daya tahan hidup. Kuat berapa bulankah jurnal yang cuma dibiayai semangat dan senantiasa urunan/patungan para redakturnya itu. Di era kapitalistik seperti sekarang ini, keraguan tersebut sangatlah pantas. Ketika lebih banyak orang yang berlomba mengumpulkan harta, ternyata masih ada yang peduli menyisihkan harta untuk sastra. Untuk apa? Tentu untuk membangun kesusastraan yang lebih bermartabat. Mainstream kesusastraan bukanlah satu warna. Bukan melulu satu kanal. Yang lebih sering didiktekan para red...
Dua puluh cerpen di buku ini dipilih dari ratusan cerpen yang telah terbit di sekian banyak koran sejak akhir 2007 sampai akhir 2008. Setelah itu, cerpen-cerpen ini melewati saringan juri Pena Kencana yang terdiri atas Triyanto Triwikromo, Budi Darma dan Putu Wijaya. Terdapat variasi tema yang amat kaya dari 20 pengarang terpilih. Tahun lalu, cerpen "Cinta di Atas Perahu Cadik" karya Seno Gumira Ajidarma muncul sebagai pemenang berdasar pilihan terbanyak pembaca melalui sms. Para Penulis: Agus Noor, A.S. Laksana, Ayu Utami, Azhari, Danarto, Eka Kurniawan, F. Dewi Ria Utari, Gunawan Maryanto, Intan Paramaditha, Lan Fang, Linda Christanty, M. Iksaka Banu, Naomi Srikandi, Nukila Amal, Putu Wijaya, Ratih Kumala, Stefanny Irawan, Triyanto Triwikromo, Zaim Rofiqi, Zelfeni Wimra
Di dalam buku Un Soir du Paris, 12 penulis terkemuka Indonesia berkisah tentang dunia lesbian yang kompleks dan penuh lika-liku cinta yang unik. Mereka adalah Cok Sawitri, Shantined, Abmi Handayani, Ucu Agustin, Stefanny Irawan, Linda Christanty, Clara Ng, Triyanto Triwikromo, Ratih Kumala, Agus Noor, Seno Gumira Ajidarma, dan Maggie Tiojakin. Cerpen-cerpen pilihan situs on-line SepociKopi ini menampilkan kisah-kisah yang menggugah hati dari wilayah yang kerap dipinggirkan dalam masyarakat. Dua belas cerpen dalam buku Un Soir du Paris memang menyajikan cita rasa yang pahit, getir, dan penuh luka. Alur hidup para tokoh-tokohnya terkoyak oleh "trauma" juga ketimpangan-ketimpangan yang menusuk ...
Seseorang yang menjadikan dunia tetap berjarak dari kesucian misi hidupnya akan memperoleh ruang kontemplasi dan kesadaran. Mereka yang larut dan lupa tujuan akan “kesinggahan”-nya itulah yang tertipu karena merasa akan selamanya tinggal di dunia. Dalam kesadaran semacam itulah buku ini ditulis.Sekali, Hidup Sepenuh Hati bukan sekadar buku motivasi. Buku ini mengajak Anda berdialog dengan hati terdalam Anda tentang makna kehadiran kita di dunia. Pemaknaan itu bisa jadi berupa pemikiran tentang bagaimana sebaiknya hidup dikelola. Siapa yang ingin selamat, bahagia, sukses, dan mulia dalam hidup haruslah memiliki langkah yang jelas dan meyakinkan untuk mengelola dan menata hidup itu sendiri. Dikemas dengan gaya tutur menyapa yang bersahabat serta dibumbui dengan kisah-kisah menggugah, buku ini tak hanya sarat hikmah, tapi juga asyik disimak. Kita seakan dibawa ke sebuah ruang pelatihan yang cerdas, hangat, dan akrab. Diterbitkan oleh penerbit Serambi Ilmu Semesta" (Serambi Group)
Diri puisi boleh diinterpretasi daripada pelbagai dimensi dengan menggunakan pelbagai alatan sastera. Di sebalik susunan aksara dalam puisi, terungkap pelbagai makna sama ada secara tersurat atau tersirat. Interpretasi diri puisi boleh dilakukan dari dimensi, misalnya keagamaan, bahasa, politik, kemanusiaan dan cinta. Buku yang memuatkan bab-bab berserta sebuah wawancara melalui e-mel antara penulis dengan Rimanilzah, seorang pelukis dan penyair siber membicarakan hal-hal interpretasi yang dimaksudkan itu. Namun, secara khususnya buku ini membincangkan, antaranya tentang citra, simbol, polisemi, sinisme, multimedia puisi siber, elemen jenaka, Asmaul Husna, kreativiti, anjakan paradigma dalam penggubahan puisi siber dan pengungkapan mesej perpaduan di Malaysia.
Meminjam kata Rendra (alm.), kreativitas memiliki tiga syarat utama, cinta kasih, keterlibatan, dan nilai-nilai universal. Ketiganya diikat dalam satu kalimat: masuk dalam kontekstualitas sambil meraih ridha Allah. Buku ini merupakan salah satu hasil sublimasi konsep tersebut: bentuk cinta kasih dan keterlibatan. Gol A Gong dan Agus M. Irkham--aktivis Forum Taman Bacaan Masyarakat--di lapangan literasi. Literasi dihadirkan dalam dua sisi: konsepsi dan praksis. Sisi pertama memahamkan dan memberi pijakan tentang desakan "melek literasi", memberikan panduan perkembangan literasi di Indonesia, serta mendedahkan pentingnya masyarakat pembelajar. Sisi kedua berupa contoh bagaimana buku diupacarai...
kuharap kau menemukan bulan yang membungkus malam dengan ngiau kucing, kaleng bekas dan tali sepatu dan sepanjang jalan menebar rindu pada ranting-ranting pinus dan sisa-sisa salju ketika seluruh kota berubah menjadi cerobong-cerobong asap yang tak pernah berhenti mengepul kuharap kau juga menemukan malam yang membungkus bulan dengan ranting-ranting pinus dan sisa-sisa salju dan sepanjang jalan menebar ngiau kucing pada kaleng bekas dan tali sepatu ketika lokomotif tua yang juga tak pernah bosan mengepulkan asap memasuki gerbang kota dan menarik gerbong-gerbong yang tak berselimut kuharap kau juga menemukan ranting-ranting pinus dan sisa-sisa salju ketika gerbong-gerbong yang tak berselimut tak pernah bosan mengepulkan ngiau kucing, kaleng bekas dan tali sepatu dan seluruh kota berubah menjadi lokomotif tua yang tak pernah berhenti mengabarkan rindu