You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
?Seusai membaca buku ini hati saya semakin terasah.? --Andy F. Noya Host Kisck Andy "Membaca tulisan Dewa membuat saya harus mengkaji kembali siapa yang disebut anak kecil itu dan siapa sebenarnya orang yang dianggap sudah dewasa. Siapa sebenarnya yang dianggap mengidap brain damage dan siapa sebenarnya yang normal itu." --Gery Puraatmadja, penyiar Female Radio dan seseorang yang bangga mempunyai sahabat Dewa. "Saya merasa seperti mahluk Tuhan yang paling kurang, paling hina dan paling bodoh karena luput memerhatikan hal-hal yang diketahui oleh seorang anak berumur lima tahun.? --Arlonsy Miraldi ?Onci?, Gitaris Band Ungu [Mizan, DAR Mizan, Cerita, Anak]
Kunci Membuka Kesukaan Anak Untuk Belajar Dengan Gembira Belajar Seharusnya Menyenangkan... Belajar Seharusnya Menarik Minat Anak Faktanya kebanyakan anak merasa tertekan atau takut saat belajar. Perilaku kekerasan anak dilingkungan anak sekolah maupun di dalam rumah tangga terkait pola belajar semakin memperburuk sikap dan pola pikir anak terhadap "belajar". Buku ini secara khusus dipersembahkan kepada orang tua untuk dapat mengerti apa penyebab anak tidan menyukai belajar dan bagaimana mengatasinya. Dalam buku ini juga para orang tua dapat menemukan formula yang tepat untuk membuat anak-anak menyukai belajar sehingga anak dapat belajar dengan gembira tanpa paksaan dan tekanan. Dilengkapi dengan contoh contoh klinis berdasarkan pengalaman penulis saat menangani pasien, membuat buku ini lebih mudah dimengerti, dipahami, dipraktekkan dan diajarkan.
Aku mulai memiliki pengalaman belanja buku pada 1998. Duit sedikit terbagi untuk membeli rokok, buku, majalah, dan kopi. Masa lalu itu agak menggemaskan saat terkenang di abad XXI. Aku sering bergirang dengan peristiwa membeli buku di kios-kios buku bekas di Gladak (Solo). Tahun-tahun berlalu, buku-buku lawas semakin bertambah. Pada akhir 2012, aku mulai menulis kesan membeli dan belanja buku. Aku menulis “catatan” di sela mengerjakan esai dan resensi. Selingan itu menimbulkan rasa lucu, sedih, malu, haru, kecewa, marah, dan rindu. Hari demi hari, tulisan-tulisan sudah terhitung ratusan. Aku ingin menyuguhkan itu kepada orang-orang. Ribuan buku lawas hidup bersamaku tanpa pernah ada benci “keterlaluan” dan sengketa “picisan”. Aku ingin buku-buku itu terus ada dan terwariskan ke anak-cucu. Perbuatan menulis “catatan” juga memuat pamrih kecil agar pahala para penulis di masa lalu tak terputus. Peristiwa membeli dan membaca buku lawas mirip “pembuktian” berselera wagu. Begitu. Bandung Mawardi
After failing to convince her parents that she is a princess, Patricia von Pleasantsquirrel leaves her moatless house in search of a "princessdom."
None
None