You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Hidup ini memang tidak selamanya mulus, terkadang kita di atas tapi di suatu saat kita jatuh dan berada di bawah. Hidup ini penuh ujian, terkadang kita diuji dengan keadaan materi yang serba kekurangan atau mungkin kita diuji dengan penyakit yang menjangkiti tubuh kita atau kita diuji mempunyai keadaan fisik yang tidak sempurna. Lalu, kalau kita sedang berada di bawah, kita sedang diperlakukan orang dengan tidak adil, kita sedang dalam keadaan miskin, atau diberi penyakit, apakah kita menyerah dan pasrah dengan keadaan itu? Bukankah kalau kita pasrah dan menyerah, hasilnya akan lebih buruk? Ingatlah Tuhan akan sayang pada hambanya yang terus berusaha pantang menyerah dan bangkit dari keadaan yang menimpanya. Tuhan tidak akan membiarkan kerja keras hamba-hambanya dengan sia-sia belaka. Kalaupun sekarang belum berhasil, mungkin Tuhan masih mempunyai rencana lain supaya kita harus bekerja dan berusaha lebih keras lagi. Yakinlah bahwa apa yang akan kita peroleh, Tuhan akan memberikan balasan yang setimpal.
Apapun bidang yang akan atau sedang kita geluti maka filsafat akan memberikan wawasan yang amat luas yang sangat berguna untuk mengembangkan diri. Dengan belajar filsafat, kita akan mampu melihat masalah dari berbagai sisi, berpikir kreatif, kritis, dan independen, mampu mengatur waktu dan diri, serta mampu berpikir fleksibel di dalam menata hidup yang terus berubah. Filsafat mengajarkan untuk melakukan analisis, dan mengemukakan ide dengan jelas serta rasional untuk mengembangkan serta mempertahankan pendapat secara sehat, bukan dengan kekuatan otot, atau kekuatan otoritas politik semata. Pemimpin yang baik harus berorientasi kepada tujuan organisasi (goal oriented), dan kebutuhan anggota yang dipimpinnya (member oriented). Karena itu, seorang pemimpin hendaklah memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan membujuk orang lain, memiliki kemampuan manajerial yang baik, memiliki konsep relasi; mampu menjadi sumber inspirasi, memiliki visi yang jelas, serta mampu menterjemahkannya misi dan program kerja, dan memiliki sikap optimis.
Tuhan menawari kita dengan dua jenis kehidupan, kehidupan yang mudah atau kehidupan yang penuh ujian. Kehidupan yang mudah tidak akan membuat kita hebat, kita perlu pressure agar bisa tumbuh dan berkembang. Ingatalah, ketika dulu hendak naik kelas, kita perlu melewati tahap yang namanya ujian kenaikan kelas. Jika kita dianggap belum mampu naik tingkat, maka kita pun akan tinggal di kelas semula. Atau tahukah kita, setiap kenaikan tingkat pada perguruan beladiri, para pendekar akan diuji kemampuannya. Dengan demikian seseorang dapat mengukur kemampuannya. Apa yang baik dan apa yang perlu ditingkatkan.
Setiap orang memiliki tujuan hidup. Untuk mencapai tujuan hidup yang berkualitas orang harus menyelesaikan suatu proses hidup dengan baik. Di dalam menjalani proses, setiap orang harus berjuang menyelesaikannya.
Seorang kepala sekolah memegang peranan sentral di sekolah. Kepemimpinannya sangat dibutuhkan demi tercapainya visi dan misi, karena keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah. Karena itu seorang kepala sekolah harus mengenali diri, menggali potensi, dan melejitkan prestasi pendidik—tenaga kependidikan & peserta didik. Seorang kepala sekolah adalah orang yang Memiliki Enam Aspek Kecerdasan, Sang Visioner Sejati, Manajer Ulung, Administrator Unggul, Menjadi Teladan yang Baik, Pejuang Tanpa Batas, Pencerah dalam Kegelapan, Sang Pembelajar Sejati, To Become Problem Solving, Berjiwa Enterprenuer, Berjiwa Sosial Tinggi, Menjadi Jembatan yang Baik ke Masyarakat, Sang Pioner Masa Depan
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu philosophia atau philosophos. Philo berarti cinta, dan sophos berarti bijaksana. Sebagai gabungan dua kata cinta dan kebijaksanaan, pengertian filsafat atau filosofi adalah cinta pada pengetahuan dan kebijaksanaan. Ilmu filsafat sangat luas tidak terbatas. Filsafat mampu membahas masalah dari segala aspeknya secara lebih mendalam. Kebenaran filsafat adalah kebenaran menyeluruh yang sering dipertentangkan dengan kebenaran ilmu yang sifatnya relatif.
Sebelum berjuang, mempercayai adanya proses adalah hal utama. Jika tidak mempercayai adanya proses, maka perjuangan akan terasa sia - sia. Merasa bahwa hasil dapat diperoleh secara instan hanya dengan satu tindakan. Seseorang yang tidak mau menyelami lingkaran proses seperti memiliki keinginan memasak omelet tetapi tidak melakukan apa-apa. Tidak mengambil telur, tidak memecahkan telur, tidak menuangkan minyak, tidak menyalakan kompor. Hanya membayangkan saja. Apakah dia bisa menikmati omelet tersebut? Tentu saja tidak. Dia tidak melakukan tindakan apa-apa, selain duduk di atas sofa sembari membayangkan omelet.
Jangan melihat masa lalu dengan penyesalan, apalagi meratapi,jangan terlalu lama menengok ke belakang,dan jangan pula melihat masa depan dengan ketakutan, tapi .... lihatlah sekitarmu dengan penuh kesadaran, sejatinya hidup adalah saat ini, sekarang ini !!!
Jiwa muda adalah jiwa yang tidak bisa dikekang dan ingin kebebasan. Mereka memerlukan media yang tepat untuk tetap tumbuhnya rasa nasionalisme itu. Salah satu media yang tepat yaitu media lagu dan musik. Lagu-lagu yang bertemakan tentang cinta tanah air, baik itu tentang keindahan alam Indonesia, tentang semangat perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan, tentang kekuatan bendera merah putih dan Pancasila sebagai pemersatu bangsa, dan masih banyak lagi. Melalui lagu semuanya disampaikan dengan indah dan terasa nyaman di hati sehingga maknanya lebih dengan mudah dapat tersampaikan kepada siapa saja yang menikmati. Itulah tujuan penulisan buku ini.
Jika kita berkaca pada sejarah, selalu ada peran pemuda yang berjuang mati-matian, mengorbankan jiwa raga, harta benda, tenaga, pikiran, bahkan nyawa pun menjadi taruhannya. Tidak ada rasa gentar dan takut untuk menghadapi penjajah yang selalu ingin menguasai tanah air ini. Hal itu dapat kita lihat bagaimana perjuangan para pemuda, baik sebelum atau sesudah kemerdekaan tercapai. Sebut saja bagaimana perjuangan dr. Sutomo dan dr. Wahidin Sudirohusodo beserta teman-temannya yang tergabung dalam pergerakan Budi Utomo pada 20 Mei 1908. Setelah itu, kita pasti ingat bagaimana perjuangan para pemuda sehingga akhirnya tercetuslah Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Di detik-detik akhir Indonesia mencapai kemerdekaan, kembali lagi para pemudalah yang berperan besar untuk berjuang mewujudkan Indonesia merdeka.