Welcome to our book review site go-pdf.online!
You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Proceedings of the International Conference on Islamic and Muhammadiyah Studies (ICIMS 2023)
This is an open access book. We cordially invite you to submit your papers for the International Conference on Islamic and Muhammadiyah Studies (ICIMS) 2023, This conference is part of a conference program called International Summit on Science Technology and Humanity (ISETH) 2022 Organized by Universitas Muhammadiyah Surakarta. This conference will be hosted online from Surakarta, Indonesia on 11–12 January 2023.
Strategi Pertahanan Melalui Optimalisasi Kesejahteraan Masyarakat Pesisir Perbatasan
Setiap perbatasan negara, baik itu merupakan kawasan perbatasan laut atau daratan memiliki permasalahan pada setiap wilayahnya. Begitu juga dengan negara Indonesia memiliki permasalahan dengan negara-negara yang berbatasan dengan wilayah RI. Masalah yang timbul di kawasan perbatasan disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain letak geografis, ketersediaan sumber daya alam, sumber daya manusia, tingkat sosial ekonomi, budaya, politik, dan kesejahteraan masyarakat. Sebagai contoh pulau yang terletak di wilayah perbatasan, pulau terdepan di Provinsi Kalimantan Utara, yaitu Pulau Sebatik. Pulau ini telah berstatus sebagai OBP atau Outstanding Boundary Problems. Kebijakan umum nasional yang dite...
Biologi Perikanan dan Kelautan Di Indonesia
Laut dan pesisir memiliki peran yang penting bagi biota, dan kehidupan manusia. oleh karena itu, kita harus melindungi dan melestarikan. Kegiatan memanfaatkan sumberdaya laut dan pesisir harus sangat diperhitungkan dengan baik, agar sumberdaya yang ada di laut dan pesisir dapat tetap lestari dan berkelanjutan. Selain itu kita harus menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah pencemaran atau kegiatan yang menyebabkan ke kerusakan laut dan pesisir. Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan untuk menjaga kelestarian laut dan pesisir, agar kegiatan pemanfaatan laut dan pesisir dapat tetap berlanjut.
Bioluminesensi Laut
Perairan laut adalah suatu ekosistem yang alamiah, unik, produktif, serta memiliki nilai ekonomi dan ekologi yang sangat tinggi. Perairan laut memiliki kawasan serta fungsi dari ekologisnya yang berupa berbagai jenis sumberdaya, penerima limbah dari daratan, menyediakan kebutuhan pokok manusia, serta jasa untuk kenyamanan. Bioluminesens atau “bioluminescence” (Bahasa Inggris) adalah suatu bentuk emisi (pancara) energi atau pendar cahaya hayati, yang disebabkan adanya perubahan proses kimiawi dengan melibatkan konversi energy kimia menjadi energy cahaya yang terdapat pada organisme tertentu (Lehninger, 1965). Menurut Harvey bioluminensensi merupakan organisme tertentu yang memiliki cahaya sebagai produksi cahaya yang berasal dari dalam tubuh organisme tersebut (biologis).
Domestikasi Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) Estuaria
Awal mula proses domestikasi pada hewan diperkirakan sudah terjadi pada zaman Mesolitikum (10.000 SM). Berdasarkan bukti sejarah, hewan pertama yang didomestikasi didaerah Asia Timur adalah anjing. Tentu saja hal ini diperkuat setelah ditemukan kerangka-kerangka anjing yang berusia 7000 dan 8000 SM. Disamping itu kerangka kucing yang berusia 6000 SM juga ditemukan didaerah Siprus. Selain peliharaan manusia zaman dahulu juga sudah mulai mendomestikasi hewan liar yang bisa dimakan dan memenuhi kebutuhan mereka untuk dijadikan hewan ternak seperti kambing dan domba yang diperkuat dengan ditemukannya kerangka kedua hewan tersebut pada tahun 7000 SM. Proses domestikasi hewan yang banyak dilakukan...
Bioekologi dan Bioteknologi Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) Estuaria
Udang galah adalah salah satu jenis kelas Crustacea yang memiliki nama ilmiah dari udang perairan Estuaria jenis spesies Macrobrachium rosenbergii dengan kategori secara anatomi memiliki bentuk tubuh yang besar (giant) apabila di bandingkan dengan jenis udang lainnya (Bambang Agus Murtidjo, 1992). Udang galah memiliki habitat ekologi perairan estuaria yang dangkal dan merupakan kategori dari kelas Crustacea dengan filum Arthopoda dengan suku Paleamonidae dari bangsa Decapoda. Udang galah umumnya hidup di perairan estuaria yang memiliki ciri khusus pada bagian kepala berbentuk kerucut dan rostrum melebar pada bagian ujungnya. Bentuk tubuhnya udang galah memanjang dan melengkung ke atas. Pada bagian atas udang galah terdapat gigi seperti gergaji sebanyak 12 gigi dan bagian bawah sebanyak 11 gigi. Kebanyakan udang galah jenis kelamin jantan memiliki ciri tubuh yang besar dan panjang, kuat dan memiliki capit yang besar.
Pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa dalam Pengembangan Wisata Tematik
Buku ini melakukan berbagai usaha melalui pengembangan sistem manajemen pengelolaan embung desa melalui bumdes untuk mencegah potensi gejolak sosial Desa Tumpang Talun Kabupaten Blitar. Langkah yang dikembangkan mulai dari memetakan permasalahan, merumuskan kebijakan sebagai dasar hukum dalam tata kelola Embung desa hingga melakukan diskusi bersama pihak terkait untuk merumuskan dan memecahkan masalah yang dihadapi. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi perkembangan proses pengembangan desa wisata di Indonesia. Kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi peningkatan kualitas buku ini, karena kami yakin buku ini belum sempurna.
The Book of the Alchemist
Andalucía, 1938. The Spanish Civil War is drawing to its end. Desperate Republican soldiers holding hostages in a cathedral, plan a last, explosive act of death and destruction. One of their prisoners, ex government minister Professor Pinzon, has already lost his son to the war. He determines to save his grandson at any cost. The discovery of an ancient book in a hidden space beneath the cathedral is a welcome distraction. But as Professor Pinzon reads aloud to the frightened hostages, he discovers that this tale of medieval Andaluz and the friendship between three young men – an alchemist, a mason and a prince – besides connecting two ideologically torn worlds 1000 years apart, might also offer a route to freedom . . .
Prisoners at Kota Cane
Very little has been written about the twilight of Dutch rule in the Netherlands East Indies, in the period immediately after the Japanese army swept through Java and parachuted its forces into south Sumatra. When the Commander-in-Chief of the Netherlands Indies Army, Lt. General Hein Ter Poorten, surrendered to the Japanese in Kali Jati on March 9, 1942, that incident did not mark the end of Dutch control throughout the Indies. Major elements of the colonial government on Sumatra held out for a further three weeks before finally capitulating on March 28. The following memoir, Prisoners at Kota Cane by Leon Salim, presents the events of these final days in Sumatra from the perspective of an Indonesian arrested by the Dutch shortly after Ter Poorten's surrender. Although this diary was brought together into the form of a memoir shortly after the events it describes, the Indonesian version has never been published. I am grateful to Leon Salim for letting me translate and publish it, and for checking the translation and answering queries on it, for I think the memoir is an important contribution to our understanding of this period of Indonesia's history. - Audrey Kahin, November 1985
