You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This book presents new and original insights into the political, social, and economic development of today's Egypt. The case study of Kamshish, a small village in the heart of the Delta, sheds light on the recent social history of Egypt and the evolving relations between Egyptian rulers and people. Highlighted is the "Kamshish Affair," during which the village appeared to be at the threshold of a socialist revolution destined to engulf the whole country, if not the entire region. Kamshish became the Mecca of the Left, to which such luminaries as Che Guevara, Jean-Paul Sartre, and Simone de Beauvoir paid homage. When the expected revolution failed to materialize, the state stepped in with a "new beginning," whose conservatism stands in sharp contrast to the radicalist trends of the 1960s.
The collection is divided into three sections: International (including Israel), United Nations, and the Arab World.
Buku ini berawal dari catatan persiapan penulis untuk mengisi mata kuliah Administrasi Pendidikan di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Palopo (sekarang IAIN Palopo) dan Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP). Namun, tentu saja, isinya diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pembaca umum terutama yang bergerak di bidang pendidikan (pengawas sekolah, kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya) dengan harapan dapat membantu memahami berbagai hal yang berkaitan dengan pengelolaan pendidikan. Buku ini memuat beberapa hal, yaitu konsep administrasi pendidikan, kepemimpinan kepala sekolah, dan supervisi pendidikan. Konsep administrasi pendidikan dilengkapi dengan kiat-kiat dalam merencanakan pembelajaran. Kepemimpinan kepala sekolah dan supervisi pendidikan menjadi dua bagian yang saling melengkapi. Pemahaman tentang kepemimpinan kepala sekolah akan sangat membantu dalam penyelenggaraan supervisi pendidikan.
The author argues in this text that the much-vaunted reform and liberalisation of Egypt's economy has been partial and selective, far from beneficial to all Egyptians. While the encouragement of the private sector has indeed benefited some, it has failed to improve the standard of living of others, in particular the lower middle classes and a large part of the landless rural population. Most importantly, economic reform and liberalisation have failed to produce a greater degree of political democracy: notions of political accountability, clean elections, a genuinely free press, the containment of police powers have turned out to be a great delusion which masks restrictions on political participation and civil liberties.
Seiring kemajuan zaman, ilmu manajemen telah berkembang dengan pesat. Namun, untuk mengkaji ilmu manajemen lebih mendalam, pandangan dan teori para ahli tentang dasar-dasar manajemen tetap penting dan dibutuhkan. Buku ini hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pada bab 1 disajikan tentang konsep dasar manajemen yang cukup komprehensif. Pembahasan dimulai dengan mengemukakan latar belakang lahirnya manajemen. Dimulai dengan pengkajian formal oleh Adam Smith pada 1776 yang menerbitkan karyanya “The Wealth of Nations”. Kemudian Frederick Winslow Taylor (1856-1915) melalui karyanya “Principles of Scientific Management” (Prinsip-prinsip Manajemen Ilmiah) memperkenalkan teori manajemen m...
Dalam kurun dekade terakhir, kebutuhan akan pemimpin yang inovatif menjadi kebutuhan mendesak seiring kian meningkatnya kompetensi antar organisasi dalam upaya memajukan lembaganya agar mampu menjadi yang terdepan, termasuk lembaga pendidikan yang secara keorganisasian merupakan sebuah lembaga yang mesti memiliki pondasi model pengelolaan dengan daya inovasi yang kuat, dan sistem pelayanan yang prima. Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah, sebagai lembaga pendidikan pada akhirnya harus mempersiapkan diri menjadi sekolah yang inovatif dan mempuyai nilai jual di tengah masyarakat dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas, menjadi sekolah yang unggul akan berarti harus dimulai dengan memiliki ke...
The book locates questions of languages, genre, textuality and canonicity within a historical and theoretical framework that foregrounds the emergence of modern nationalism in Egypt. The ways in which the cultural discourses produced by twentieth century Egyptian nationalism created a space for both a hegemonic and counter-hegemonic politics of language, class and place that inscribed a bifurcated narrative and social geography, are examined. The book argues that the rupture between the village and the city contained in the Egyptian nationalism discourse is reproduced as a narrative dislocation that has continued to characterize and shape the Egyptian novel in general and the village novel in particular. Reading the village novel in Egypt as a dynamic intertext that constructs modernity in a local historical and political context rather than rehearsing a simple repetition of dominant European literary-critical paradigms, this book offers a new approach to the construction of modern Arabic literary history as well as to theoretical questions related to the structure and role of the novel as a worldly narrative genre.
Aus dem Vorwort Der hier vorliegende Band folgt in der Konzeption den bisher in der Reihe Verzeichnis der Orientalischen Handschriften in Deutschland erschienenen Katalogen. Er enth�lt die Beschreibungen von 340 arabischen und zwei in arabischen Sammelhandschriften enthaltenen persischen Werken in insgesamt 235 Codices der Sammlung der Max Freiherr von Oppenheim-Stiftung, die seit 1950 am Orientalischen Seminar der Universit�t zu K�ln aufbewahrt werden.