You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Dua entitas, bahasa dan sastra Indonesia, bukanlah merupakan dualitas. Akan tetapi, merupakan satu-kesatuan jalinan terkait yang tidak terpisahkan. Ini analog dengan penyakit kulit dan kelamin, yang juga tidak dapat dipisahkan. Untuk mempelajari bahasa apa pun secara ideal, sebaiknya memang harus sampai pada mempelajari sastranya. Demikian sebaliknya, mempelajari sastra, tidaklah mungkin tanpa menguasai wahana sastra itu sendiri, yakni bahasanya. Seorang pengarang yang baik, tentunya juga mestinya adalah seorang yang memiliki kemampuan berbahasa yang baik. Dengan demikian, bagi seorang pengarang, bahasa sangatlah vital karena merupakan modal utama untuk bersastra. Seorang yang tidak memiliki...
Malaysia berkongsi bahasa, budaya dan mempunyai persamaan agama yang cukup jelas dengan Indonesia. Elemen ini membuktikan pengukuhan sejarah hubungan antara kedua-dua buah negara yang berjiran dan disifatkan sebagai serumpun dan bersaudara. Berasaskan faktor geopolitik, tidak dinafikan, sebarang perkembangan di Indonesia memberikan impak kepada Malaysia dan begitu juga sebaliknya. Buku Malaysia-Indonesia: Kepelbagaian Sudut Pandang berupaya dijadikan satu landasan bagi memahami, sejarah persamaan, cabaran hubungan dan isu-isu semasa di kedua-dua buah negara. Sebagai rumusannya, hubungan Malaysia-Indonesia perlu diperkasa bagi memastikan kesinambungan sejarah hubungan antara kedua-dua buah negara di alam Melayu ini berterusan. Perkara ini menjadi satu keperluan yang sangat penting bagi kedua-dua buah negara dalam mengharungi cabaran pembentukan negara bangsa dan pembangunan global.
Buku ini berisi mengenai dialektika antara penafsir dengan dunia sosio-kulturalnya sehingga menghasilkan sebuah produk tafsir. Perbedaan dialektika ini dengan kajian lainnya terletak pada pendekatan sosiologi yang digunakannya. Selama ini kajian sosiologi dianggap riskan menyentuh persoalan tafsir yang dianggap sakral. Ini karena telah diketahui secara umum bahwa kajian sosiologi berasal dari keilmuan empiris, sedangkan tafsir lebih mendekatkan pada keilmuan yang condong pada keilmuan normatif. Membuktikan bahwa keduanya dapat dikombinasikan, penulis buku ini menggunakan teori sosiologi pengetahuan yang digagas oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckman sebagai pisau analisanya. Adapun objek yang dikaji adalah penafsiran mengenai kritik fenomena bid’ah dalam sebuah tafsir yang ditulis pada awal abad 20. Telah diketahui bahwa pada abad itu fenomena bid’ah tidak hanya memicu saling bermusuhannya antara sesama Muslim, akan tetapi berdampak pada pertumpahan darah juga. Tafsir tersebut adalah tafsir Tamshiyyah al-Muslimīn karya KH. Ahmad Sanusi, seorang Kyai yang lahir dari rahim pesantren di wilayah Priangan.
“Menulis, apa pun bentuknya, merupakan hidangan hasil olah pikir yang menakjubkan. Dan tulisan-tulisan dalam ‘Malang dalam Aksara’ ini merupakan bukti awal dari sebuah tekad yang sangat-amat patut diapresiasi. Mulai dari cerpen, puisi, sampai artikel lepas, semua terangkum secara apik. Perpaduan hidangan yang lengkap. Kita telah menjadi saksi, betapa jalan panjang di dunia kepenulisan telah dimulai. Dan kita akan lihat, betapa ederet nama yang terangkum di bawah setiap judul tulisan dalam buku ini, akan menjadi nama-nama yang tidak asing, kelak. Sebab, menulis itu menorehkan sejarah. Meninggalkan jejak untuk ditilas. Selamat memulai.” (Mashdar Zainal, Penulis) Seberapa besar potensi ...
SETIAP buku pasti menyentuh hati pembacanya, secara positif atau negatif. Sering kali pembaca terhanyut masuk ke dalam adegan. Contohnya, saya ikut duduk di kelas bersama Frank McCourt mengawasi Pak Guru mengupas apel berharap akan kebagian kulitnya sebab kami berdua lapar (dalam Angela’s Ashes). Dari semua surat fans terkesan ada buku-buku MT yang juga berhasil menyentuh hati para pembaca, kebanyakan sih positif, tapi ada yang negatif sampai muntah berat, untung tidak fatal…. Sebenarnya saya tidak ingat kapan pertama kali menulis (dengan judul Kamar 27). Kebetulan saja ketemu klipingnya, ternyata… wow!... sudah setengah abad. Tekad mengarang ini tumbuh berkat kebiasaan membaca. Buku-b...
Buku ini ditulis berdasarkan fakta untuk membuka tabir pengtehauan dari pengalaman hidup kaum perempuan komunitas pesisir melawan korporasi global tambang pasir besi.
Dipilihnya judul ini mengingat, kajian tentang jilbab masih sangat jarang yang menjadikan muslimah yang memiliki profesi tertentu di ruang publik sebagai objek kajian. Pemakai jilbab di negara-negara muslim termasuk di Indonesia mengalami peningkatan seiring dengan tumbuhnya semangat beragama, meski demikian dalam kenyataannya jilbab tidak selalu didasari kedasaran beragama dari penggunanya, terkadang pengguna jilbab lebih besar dipengaruhi tren sosial berpakaian yang berkembang di masyarakat.
Pertama dan paling utama, segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena pada kesempatan ini kami diberikan kesehatan, keselamatan, kenikmatan, dan kesempatan untuk mengikuti kegiatan seminar nasional dan presentasi artikel ilmiah dari puluhan penulis dan peneliti dari unsur dosen, mahasiswa sarjana maupun pascasarjana, guru, dan lain-lain yang diselenggarakan di STAINU Temanggung. Hari ini merupakan salah satu hari yang membahagiakan bagi pengurus Lembaga Bahasa STAINU Temanggung karena telah berhasil menyelenggarakan kegiatan seminar nasional untuk mempresentasikan artikel-artikel ilmiah yang merujuk pada tema besar “Peran Akademisi di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society...
Lembaga pendidikan Islam merupakan tempat yang sangat vital bagi proses transmisi pengetahuan dan transmutasi kultur keberagamaan. Di tengah gencarnya upaya pemerintah dalam mempromosikan narasi diplomatik sebagai model negara Muslim demokratis, yang menjunjung tinggi nilai-nilai pluralisme agama dan toleransi, maka eksistensi dan peran lembaga pendidikan Islam semakin tidak bisa dinafikan. Karena itulah, hadirnya buku hasil kajian Sdr. Nur Kafid ini sangat penting. Selain dapat memperkaya rujukan bagi kajian keislaman Indonesia kontemporer, juga dapat menjadi inspirasi bagi upaya penguatan kultur keberagamaan moderat di lingkungan pendidikan. ÑProf. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag. Direktur P...